Jenis Jenis Tanah

By Sang Ruh 08 Sep 2022, 14:45:51 WIB


Tanah adalah lapisan bumi paling atas. Tanah sangat penting bagi manusia karena kehidupan manusia ada di atasnya. Tanah terbentuk dari batuan yang lapuk. Proses pelapukan ini terjadi dalam waktu yang lama bahkan ratusan tahun. Pelapukan batuan menjadi tanah juga dibantu oleh beberapa mikroorganisme, perubahan suhu dan air. Jenis tanah antara satu daerah dengan daerah lainnya berbeda-beda tergantung dari komponen-komponen yang ada di daerah tersebut. Komponen dalam tanah yang baik untuk tanaman adalah tanah yang mengandung 50% mineral, 5% bahan organik, dan 25% air. Pengaruh letak astronomis dan geografis di Indonesia sangat penting dalam membentuk berbagai jenis tanah.

Jenis-jenis tanah yang ada di dunia berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya tergantung pada lingkungan di daerah tersebut.

1. Tanah Aluvial

Tanah aluvial merupakan jenis tanah yang terjadi karena lumpur biasanya terbawa oleh aliran sungai. Tanah ini biasanya terdapat di hilir karena didatangkan dari hulu. Tanah ini biasanya berwarna coklat sampai abu-abu.

Karakteristik

Tanah ini sangat cocok untuk pertanian, baik padi maupun palawija seperti jagung, tembakau dan jenis tanaman lainnya karena teksturnya yang lembut dan mudah dikerjakan sehingga tidak perlu membutuhkan kerja keras untuk mencangkulnya.

Sebaran

Tanah ini tersebar luas di Indonesia mulai dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Jawa.

 

2. Tanah Andosol

Tanah andosol merupakan salah satu jenis tanah vulkanik yang terbentuk akibat proses vulkanisme pada gunung api. Tanah ini sangat subur dan baik untuk tanaman.

Karakteristik

Warna tanah Andosol adalah coklat keabu-abuan. Tanah ini sangat kaya akan mineral, unsur hara, air dan mineral sehingga sangat baik untuk tanaman. Tanah ini sangat cocok untuk semua jenis tanaman di dunia. Distribusi tanah andosol biasanya ditemukan di daerah yang dekat dengan gunung berapi.

Sebaran

Di Indonesia sendiri yang merupakan daerah ring of fire banyak terdapat tanah Andosol seperti di Jawa, Bali, Sumatera dan Nusa Tenggara.

 

3. Tanah Entisol

Tanah Entisol merupakan kerabat dari tanah Andosol tetapi biasanya merupakan pelapukan material yang dikeluarkan oleh letusan gunung berapi seperti debu, pasir, lava, dan lapili.

Karakteristik

Tanah ini juga sangat subur dan merupakan jenis tanah yang masih muda. Tanah ini biasanya terdapat tidak jauh dari kawasan gunung berapi, bisa berupa permukaan tanah tipis yang tidak memiliki lapisan tanah dan berupa gumuk pasir seperti yang ada di pantai Parangteritis di Jogjakarta. .

Sebaran

Sebaran tanah entisol ini biasanya terdapat di sekitar gunung berapi seperti di pantai Parangteritis, Jogjakarta, dan daerah lain di Jawa yang memiliki gunung api.

 

4. Grumusol Land

Tanah grumusol terbentuk dari pelapukan batugamping dan tufa vulkanik. Kandungan organik di dalamnya rendah karena adanya batugamping sehingga dapat disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak cocok untuk ditanami tanaman.

Karakteristik

Tekstur tanahnya kering dan mudah pecah terutama pada musim kemarau dan berwarna hitam. PH netral sampai basa. Tanah ini biasanya terletak di permukaan tidak lebih dari 300 meter di atas permukaan laut dan memiliki topografi datar hingga bergelombang. Perubahan suhu pada daerah yang mengandung tanah grumusol sangat nyata pada saat panas dan hujan.

Sebaran

Penyebarannya di Indonesia adalah Jawa Tengah (Demak, Jepara, Pati, Rembang), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) dan Nusa Tenggara Timur. Karena teksturnya yang kering, akan lebih baik jika ditanam dengan vegetasi yang kuat seperti jati.

 

5. Tanah humus

Tanah humus adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan tumbuhan. Mengandung banyak nutrisi dan mineral dan sangat subur.

Karakteristik

Tanah humus sangat baik untuk pertanian karena kandungannya sangat subur dan baik untuk tanaman. Tanah ini banyak mengandung unsur hara dan mineral akibat pelapukan tumbuhan sehingga warnanya agak kehitaman.

Sebaran

Tanah ini terletak di daerah dengan banyak hutan. Penyebarannya di Indonesia meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Papua dan sebagian Sulawesi.

 

6. Inceptisol Soil

Inceptol terbentuk dari batuan sedimen atau metamorf dengan warna agak kecoklatan dan kehitaman serta campuran agak keabu-abuan. Tanah ini juga dapat mendukung terbentuknya hutan yang asri.

Karakteristik

Ciri-ciri tanah ini adalah adanya horizon kambik dimana horizon ini kurang dari 25% dari horizon berikutnya sehingga sangat unik. Tanah ini cocok untuk perkebunan seperti perkebunan kelapa sawit. Serta untuk berbagai lahan perkebunan lainnya seperti karet.

Sebaran

Tanah Inceptisol tersebar di berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan dan Papua.

 

7. Tanah Laterit

Tanah laterit berwarna merah bata karena banyak mengandung besi dan aluminium. Di Indonesia, tanah ini tampaknya cukup mirip di berbagai daerah, terutama di pedesaan dan pedesaan.

Karakteristik

Tanah laterit termasuk dalam jajaran tanah tua sehingga tidak cocok untuk ditanami tanaman apapun dan karena kandungan yang ada di dalamnya.

Sebaran

Distribusinya sendiri di Indonesia meliputi Kalimantan, Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

 

8. Latosol Tanah

Jenis tanah ini juga salah satu yang terdapat di Indonesia, tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan batuan metamorf.

Karakteristik

Ciri-ciri tanah latosol berwarna merah sampai kuning, tekstur lempung dan memiliki horizon solum. Sebaran tanah litosol ini berada di daerah yang memiliki curah hujan tinggi dan kelembaban tinggi serta pada ketinggian berkisar 300-1000 meter di atas permukaan laut. Tanah latosol tidak terlalu subur karena mengandung besi dan aluminium.

Sebaran

The distribution of latosols in Sulawesi, Lampung, East and West Kalimantan, Bali and Papua.

 

9. Litosol soil

Tanah litosol merupakan tanah yang baru berkembang dan merupakan tanah yang masih muda. Dibentuk oleh perubahan iklim, topografi dan vulkanisme.

Characteristics

Untuk mengembangkan tanah ini harus dilakukan dengan menanam pohon agar mendapatkan mineral dan unsur hara yang cukup. Tekstur tanah litosol bervariasi, ada yang lunak, berbatu bahkan berpasir.

Sebaran

Biasanya terdapat di daerah yang memiliki tingkat kecuraman yang tinggi seperti di perbukitan tinggi, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Sulawesi.

 

10. Limestone

Seperti namanya, batugamping berasal dari batugamping yang lapuk.

Karakteristik

Karena terbentuk dari tanah kapur, maka dapat disimpulkan bahwa tanah ini tidak subur dan tidak dapat ditanami tanaman yang membutuhkan banyak air. Namun jika ditanam oleh pohon yang kuat dan tahan lama seperti jati dan pohon keras lainnya.

Spread

Batugamping tersebar di daerah kering seperti di Gunung Kidul, Yogyakarta, dan di daerah pegunungan kapur seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Timur.

Sumber:
– https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/tipe-tipe-tanah

Baca Artikel Lainnya :

  1. Sepatu Bekas atau Second Braded di Lumajang Semakin diminati
  2. Perjalanan Berislam
  3. Suhu Tanaman
  4. Pentingnya Paparan Cahaya Matahari
  5. Privacy Policy