- Dukungan Penuh DPRD untuk Inisiatif Pro Rakyat di Lumajang
- Satlantas Polres Lumajang Amankan Pelaku Tabrak Lari di Kasus Cak Edi Law
- Penangkapan Pelaku Pencurian di Rumah Sakit dr. Haryoto Lumajang Berkat Bukti Rekaman CCTV
- Sertijab Bupati dan Wabup Lumajang dengan Visi Misi Dihadiri oleh Gubernur Jatim
- Kegiatan Tadarus Bersama Warga di Masjid oleh Polsek Ranuyoso
- Pembagian Takjil Gratis di Jalan Raya oleh Satlantas Polres Lumajang
- Hari Pertama Safari Ramadan Dimanfaatkan untuk Memperkenalkan Program Pelayanan Kesehatan
- Aksi Bersama Warga untuk Memperindah dan Memakmurkan Masjid di Safari Ramadan Perdana
- Anggaran Posyandu Desa Tukum Meningkat, Optimalisasi Layanan Kesehatan Terwujud
- Kolaborasi Pemdes Tukum dan BPN untuk Mempercepat Proses Sertifikasi Wakaf Musala
Sholat Dalam Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat.
4 Anak Panah

Keterangan Gambar : Sholat Dalam Syariat
Assalamualaikum Wr. Wb, Sebagai hamba Allah yang menuju ketaqwaan sangat dianjurkan untuk terus berupaya lebih baik setiap hari, "Barang siapa yang dua harinya (hari ini dan kemarin) sama maka ia telah merugi, barang siapa yang harinya lebih jelek dari hari sebelumnya, maka ia tergolong orang-orang yang celaka". Artikel ini bertujuan untuk menjadikan kita bersemangat untuk belajar seumur hidup kita dan untuk tidak merasa "Sudah".
Kami mempunyai sebutan khusus "4 Anak Panah" yang telah dibahas di Artikel Sebelumnya. Untuk artikel ini adalah membahas tentang pandangan Sholat dalam kacamata Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat. Sholat yang kami anggap paripurna adalah sholat yang membuat kita beruntung sesuai Surat Al Mu'minun Ayat 1 dan Ayat 2.
1. Sholat Syariat (Arab: شريعة ), secara bahasa kata Syariah / Syar iyyah berasal dari kata Syaro'a artinya hukum, aturan atau undang undang. Sholat dalam konteks syariat Islam merujuk pada hukum-hukum yang mengatur pelaksanaan sholat, termasuk rukun sholat, syarat sah sholat, dan hukum-hukum terkait dalam fiqih. Hukum-hukum ini, yang didasarkan pada Al-Quran dan Hadis, memainkan peran sentral dalam pelaksanaan ibadah sholat umat Muslim, meskipun pemahaman dan praktiknya dapat bervariasi di antara berbagai mazhab fiqih Islam.
2. Sholat Tarekat (Arab: طريقة), secara bahasa berarti "jalan" atau "metode", dan secara istilah merupakan sebuah cara / jalan / metode untuk melaksanakan sholat yang sudah dipelajari hukum - hukum syariat tersebut tergantung mahzab atau golongan yang dianut masing - masing. Praktik sholat tarekat awalnya bertujuan untuk konsistensi dan kebenaran gerakan sholat dengan mengikuti tata cara yang sudah ditetapkan, sehingga individu dapat membiasakan diri dengan pelaksanaan yang benar secara taqlid.
3. Sholat Hakikat ( Arab: حَقِيْقَة), secara bahasa berarti Intisari dan Kebenaran. secara istilah adalah sebuah kebenaran, intisari, hasil atau kesimpulan dari yang telah dialami oleh seseorang yang telah menjalani laku laku / thoriqoh biasanya berupa pemahaman, singkapan & rahasia rahasia. Sholat Hakikat adalah Sholatnya sang hamba yang mulai gelisah dan mulai belajar makna - makna dibalik Gerakan sholat, Waktu sholat, Bacaan sholat, dan Tujuan sholat (Makna yang didapatkan dari merenung dengan bantuan seorang Mursyid). Mulai belajar menghadirkan Qolbunya (Menggunakan Bashirah) atau Mulai belajar untuk sholat secara Khusyu' dalam menyembah secara lurus kepada Allah. Sudah mulai belajar tidak nggelambyar didalam sholat seperti yang disinggung pada Surat Al Ma'un Ayat 5.
4. Sholat Makrifat (Arab: المعرفة), secara bahasa makrifat berasal dari bahasa Arab, yaitu kata ‘arafa, ya’rifu, ‘irfan, ma’rifah yang berarti pengenalan atau kenal. Sholat Makrifat adalah sholat yang dilaksanakan secara khusyu' dan konsisten dalam waktu yang tidak sebentar sehingga seorang hamba sangat menyukai sholat karena pada saat itulah dia bertemu Allah. Sehingga sangat akrab sekali (Secara Ruhani) dengan Allah seperti hubungan teman "Waliyulah" bahkan mempunyai hubungan kekasih "Habibullah", karena sang hamba sudah berupaya mengenal dan menyelaraskan diri dengan Allah didalam sholatnya dalam waktu lama. Yang nantinya sang hamba mampu rujuk kembali pada saat kematian menjemput, karena sudah kenal kepada siapa dia kembali.
Demikian yang bisa kami jelaskan, jika seseorang mengomentari dan menolak sesuatu yang belum dia alami, maka harap memaklumi. Sekian.
Jika ingin berdikusi untuk memperbaiki sholat atau penyembahan kpd Allah, lebih lanjut silahkan bergabung ke WA Grup (GRUP INI BUKAN UNTUK ORANG YG PAMER PEMAHAMAN YG AKHIRNYA UNTUK MEMBERI MAKAN EGONYA SENDIRI!) Klik disini
terima kasih penjelasannya pak. jaman sekarang Banyak orang mencari alasan untuk tidak melakukan shalat dengan alasan apapun..
Hadits 1474
???????????? ??????? ???? ??? ?? ???? ?? ? ? ?????? ????? ?????? ????? ?? ?????? ???????? ???? ?? ?????? ? ??????? ?????? ?? ??? ????? ? ???? ? ? ???? ????? ???? ????? ? ??????? ??? ?????????????????
“Beribadahlah kepada Allah seakan-akan kamu melihat Allah, jika kamu tidak melihatnya maka sesungguhnya Dia yang melihatmu dan anggaplah bahwa seakan-akan kamu hendak mati, jauhi dan hati-hati dari do’a orang-orang yang didzalimi, dan siapa diantara kalian yang mampu untuk shalat subuh dan ‘isya berjamaah walaupun dia merangkah untuk mendatanginya, hendaknya dia lakukan”
Jaman sekarang ini banyak sekali xg belum paham dengan masalah yang ini makasih bnyk dengan artikel ini