Apa itu Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat ?
ContohPemahaman Syariat, tarekat, hakikat, makrifat,4 Anak Panah

By Sang Ruh 11 Apr 2022, 13:30:16 WIB | 👁 54542 Tasawuf
Apa itu Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat ?

Keterangan Gambar : Apa itu Syariat, Tar



Assalamualaikum Wr. Wb, Sebagai hamba Allah yang menuju ketaqwaan sangat dianjurkan untuk terus berupaya lebih baik setiap hari, "Barang siapa yang dua harinya (hari ini dan kemarin) sama maka ia telah merugi, barang siapa yang harinya lebih jelek dari hari sebelumnya, maka ia tergolong orang-orang yang celaka". Artikel ini bertujuan untuk menjadikan kita bersemangat untuk belajar seumur hidup kita dan untuk tidak merasa "Sudah".

Kami mempunyai sebutan khusus untuk Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat ini yaitu "4 Anak Panah". Banyak pemahaman yang kurang cermat dalam memahami ini, banyak orang yang memahami bahwa pengetahuan ini bersifat senioritas dan stigma macam - macam seperti "jangan belajar ilmu ini, bisa gila / sesat" dll. Padahal pengetahuan ini sangat dibutuhkan dalam beragama dengan maksud menyempurnakan penyembahan kita.  

4 anak panah ini adalah kebutuhan utama, sehingga kita tidak buta dan buta esensi / substansi dalam beragama. Manusia mempunyai beberapa piranti didalamnya dan masing masing anak panah ini berguna untuk mendidik piranti tersebut, sehingga menghasilkan kestabilan dalam diri manusia. Berikut ini makna dari masing - masing anak panah yang akan kami coba jelaskan berdasarkan yang kami pahami dan alami. 

1. Syariat (Arab: شريعة ‎), secara bahasa kata Syariah / Syar iyyah berasal dari kata Syaro'a artinya hukum, aturan atau undang undang. Secara istilah syariat yang dimaksud berasal dari ajaran agama Islam dan didasarkan pada kitab suci Islam, khususnya Al-Qur'an dan Hadits. Dalam bahasa Arab, istilah "syarah" mengacu pada hukum Allah yang tidak dapat diubah dan dikontraskan dengan fiqih, yang mengacu pada interpretasi ilmiah manusia dan hukum tersebut diperuntukkan secara umum yang memeluk agama.

2. Tarekat (Arab: طريقة), secara bahasa berarti "jalan" atau "metode", dan secara istilah merupakan sebuah cara / jalan / metode untuk melaksanakan hukum / syari'at. Cara untuk menjalankan syariat tersebut memiliki banyak cara tergantung mahzab atau golongan yang dianut masing - masing. Ada juga "cara" yang diturunkan dengan rekomendasi para pembimbing atau Mursyid sebuah Organisasi Thoriqoh. Berbeda dengan mahzab, cara / metode yang diturunkan dari organisasi thoriqoh hanya diperuntukkan anggota organisasi tersebut, maka dari itu banyak yang bertentangan dikarenakan memiliki perbedaan metode dengan syariat umumnya.

3. Hakikat ( Arab: حَقِيْقَة), secara bahasa berarti Intisari dan Kebenaran. secara istilah adalah sebuah kebenaran, intisari, hasil atau kesimpulan dari yang telah dialami oleh seseorang yang telah menjalani laku laku / thoriqoh biasanya berupa pemahaman, singkapan & rahasia rahasia. Hakikat suatu syariat mempunyai banyak lapisan, setiap lapisan tergantung niat dan dilakukan secara istiqomah. Sebuah tarekat yang bersumber dari syariat secara umum akan menghasilkan pemahaman hakikat yang kurang mendalam dan tidak akan sampai pada mukasyafah (tersingkapnya hijab) ataupun memperoleh sir (rahasia - rahasia). Hanya tarekat yang diajarkan dari seorang pewaris nabi yaitu seorang Mursyid yang bisa menuju ke pengenalan. Sebuah hakikat yang telah dialami adalah bersifat personal, jika disampaikan pada seseorang akan ada risiko penolakan apalagi disampaikan kepada orang yang belum mengalami hakikat tersebut.

4. Makrifat (Arab: المعرفة), secara bahasa makrifat berasal dari bahasa Arab, yaitu kata ‘arafa, ya’rifu, ‘irfan, ma’rifah yang berarti pengenalan atau kenal. Secara istilah adalah sebuah pengenalan dari sebuah tujuan. Semua tujuan manusia tidak lain adalah Allah, Innalilahi wainnailaihi roji'un (dari Allah, dan hanya kepada Allah lah kembali). Sebuah cara untuk mengenal Allah ada 4 yaitu mengenal Asma' (nama Allah), Sifat Allah, Af'al (ciptaan Allah) dan Dzat Allah. Untuk pengenalan Asma', sifat dan Af'al bisa dengan cara mentadaburi Alam atau dengan mempelajari lewat Al Qur'an & Hadist. Tetapi untuk mengawali pengenalan Dzat Allah harus melewati hakikat syahadat yaitu musyahadah. 

Demikian yang bisa kami jelaskan, jika seseorang mengomentari dan menolak sesuatu yang belum dia alami, maka harap memaklumi. Sekian.

Baca Artikel Lain Kami tentang  Sholatnya orang Makrifat Klik disini

Jika ingin berdikusi untuk memperbaiki sholat atau penyembahan kpd Allah, lebih lanjut silahkan bergabung ke WA Grup (GRUP INI BUKAN UNTUK ORANG YG PAMER PEMAHAMAN YG AKHIRNYA UNTUK MEMBERI MAKAN EGONYA SENDIRI!) Klik disini

Write a comment

Ada 1 Komentar untuk Berita Ini

  1. taufik 03 Okt 2023, 08:11:14 WIB

    maturnuwun. saya coba pahami dulu.

View all comments

Write a comment