- Kejadian Pencurian Motor Terjadi di Area Laboratorium Persada Lumajang
- Kehilangan Kendaraan di Pasar Tanggung Lumajang, Penyelidikan Polisi Sedang Berlangsung
- Pentingnya Menanamkan Semangat Gotong Royong Melalui Kegiatan Pramuka bagi Pelajar Lumajang
- Peningkatan Fasilitas Alun-Alun dengan Anggaran Miliaran Rupiah Dilakukan Kembali
- Perubahan Alun-Alun Tingkatkan Kenyamanan dan Keakraban untuk Semua Kalangan di Kota Lumajang
- Skema Honor Guru Non-NIP dan Guru Ngaji di Lumajang Disiapkan, Koordinasi dengan Pemkab Terus Berlanjut
- Harapan Terbentuknya Kebanggaan Masyarakat Lumajang Melalui Alun-Alun Baru
- Pekerjaan Rehabilitasi Alun-Alun Lumajang Berjalan Lancar Tanpa Mengganggu Aktivitas PKL CFD dan CFN
- Pengaturan Arus Lalu Lintas di Labruk Kidul Dilakukan untuk Mencegah Kecelakaan
- Program Optimasi Pemasaran Produk UMKM Dilaksanakan di Desa Sumberejo oleh Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang
Dolar Lemah Dongkrak Harapan Bitcoin, Risiko Makro Hambat Target $120K
Market Analysis Dollar weakness boosts Bitcoin hopes, but macro risks could delay $120K by Marcel Pechman /news/dollar-weakness-boosts-bitcoin-hopes-but-macro-risks-could-delay-120k-target

Keterangan Gambar : Dolar Lemah Dongkrak
Bitcoin Tidak Pasti Reklaim $120.000 Karena Tidak Ada Ketenangan Pasar Global
Dollar Amerika Serikat terlihat melemah, namun tidak cukup untuk Bitcoin merebut harga $120.000 jika tidak ada ketenangan pasar global. Sebuah analisis menunjukkan bahwa korrelasi antara Bitcoin dan indeks dollar Amerika Serikat (DXY) mengalami perubahan secara periodik, sehingga perlu diwaspadai. DXY mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan, sementara Bitcoin jatuh di bawah $114.000.
Sementara dollar Amerika Serikat terlihat lemah, trader memantau pergerakan harga Bitcoin untuk merebut harga $120.000. Namun, tim Economic Impact of the US Dollar Index menyoroti bahwa tidak hanya perubahan nilai dollar yang mempengaruhi harga Bitcoin, tetapi juga faktor-faktor lain seperti kekhawatiran deflasi dan kelesatan pasar.
Sebuah analisis dari SIFMA Research menunjukkan bahwa pasar corporate bond AS senilai $11,4 triliun, yang sangat berpengaruh pada perekonomian. Jika spread korporasi naik, maka perusahaan menghadapi biaya tinggi ketika ingin refinancing hutang atau issuance bond baru, yang dapat menyebabkan sifat investor menjadi lebih kewalahan dan nilai sahamnya turun.
Analisis pasar juga menunjukkan bahwa indeks spread korporasi ICE BofA High Yield Option-Adjusted telah jatuh ketika Bitcoin kembali membaik, yang mencerminkan kenaikan keterjaminan kredit dan kesiapan investor untuk mengambil risiko yang lebih tinggi.