- Pembahasan Perubahan APBD Lumajang Tahun 2025 untuk Sesuaikan Pembangunan dengan Visi Misi Pemimpin Daerah
- Peninjauan Jalan Rusak di Ranuwurung Randuagung oleh DPRD dan Bupati Lumajang
- Audiensi PWI Lumajang dengan Pimpinan Daerah: Komitmen Bersama untuk Membangun dan Mempromosikan Wilayah
- Prioritas Utama: Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kinerja ASN di Lumajang
- Penemuan Sapi Curian di Perkebunan Jeruk Menggegerkan Tempeh Kidul Lumajang!
- Kedatangan 345 Jemaah Haji Lumajang Disambut Meriah di Pendopo Kabupaten
- Kejadian Perampokan di Toko Emas Lumajang Mengakibatkan Kerugian Signifikan
- Kampus UNEJ Klakah Dipastikan Mulai Beroperasi Tahun Depan oleh Pemkab Lumajang
- Kunjungan Duka Bupati Lumajang ke Pesantren Setelah Kepergian Nyai Hj. Ainun Nisa’
- Kecelakaan Maut di Lumajang Melibatkan Bus dan Kendaraan Lain di Pagi Buta
penjelasan tentang kepercayaan kejawen
Kepercayaan kejawen adalah perpaduan dari praktik tradisional Jawa yang melibatkan faktor-faktor mistis dan magis. Hal ini berasal dari beberapa sumber seperti Hindu, Budha, Islam dan pengaruh timur lainnya. Ini terutama merujuk pada praktik-praktik pemujaan berbagai dewa dan sedulur, mantera, sayatan dan lain-lain yang berkaitan dengan dunia spiritual. Kepercayaan ini juga melibatkan konsep yang kuat tentang ketuhanan, kehidupan spiritual, kesehatan dan kesejahteraan manusia, serta pemahaman tentang keterkaitan di antara dunia fisik dan rohaniah. Praktik-praktik ini berasal dari berbagai tradisi spiritual, termasuk Agama Hindu, Agama Budha, dan Agama Islam, yang telah banyak dipraktekkan oleh masyarakat Jawa. Beberapa cara yang biasanya digunakan untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip ini adalah pemujaan berlawanan, puisi mantra, mantra raja dan mantra lainnya, tarian reog, olahraga tradisional Jawa, dan pemujaan dewa-dewa Jawa.
Baca Artikel Lainnya :