- Pembahasan Perubahan APBD Lumajang Tahun 2025 untuk Sesuaikan Pembangunan dengan Visi Misi Pemimpin Daerah
- Peninjauan Jalan Rusak di Ranuwurung Randuagung oleh DPRD dan Bupati Lumajang
- Audiensi PWI Lumajang dengan Pimpinan Daerah: Komitmen Bersama untuk Membangun dan Mempromosikan Wilayah
- Prioritas Utama: Penataan Birokrasi dan Peningkatan Kinerja ASN di Lumajang
- Penemuan Sapi Curian di Perkebunan Jeruk Menggegerkan Tempeh Kidul Lumajang!
- Kedatangan 345 Jemaah Haji Lumajang Disambut Meriah di Pendopo Kabupaten
- Kejadian Perampokan di Toko Emas Lumajang Mengakibatkan Kerugian Signifikan
- Kampus UNEJ Klakah Dipastikan Mulai Beroperasi Tahun Depan oleh Pemkab Lumajang
- Kunjungan Duka Bupati Lumajang ke Pesantren Setelah Kepergian Nyai Hj. Ainun Nisa’
- Kecelakaan Maut di Lumajang Melibatkan Bus dan Kendaraan Lain di Pagi Buta
jelaskan secara detail apa itu mikro organisme tanaman dan apa saja jenis dan manfaat mikro organisme
Mikro Organisme Tanaman (MOT) adalah kelompok organisme yang berukuran sangat kecil yang berkoloni di tanah dan tanaman yang hidup di dalam dan di sekitar tanah. Jenis-jenis MOT meliputi bakteri, jamur, protozoa, dan nematoda. Manfaat MOT bagi pertanian termasuk akselerasi mineralisasi yang dikonversi dari sumber-sumber protein, karbohidrat, dan lemak tanah yang tidak larut, dan juga siklus nutrisi yang secara dramatis ditingkatkan seperti siklus nitrogen, fosfor, dan kalium. MOT juga bertanggung jawab atas pemecahan materi organik tanah, seperti mengubah menjadi karbon, nitrat, serta meningkatkan bahan organik dari sumber lain. MOT juga dapat membantu optimalisasi daya tahan tanaman dengan meningkatkan laju siklus nutrisi seperti berikut:
1.Menyeimbangkan siklus nutrisi, seperti membantu mengubah hara anorganik dari bentuk yang sukar larut menjadi bentuk yang mudah larut untuk diserap oleh tanaman.
2.Meningkatkan tabungan hara yang larut untuk memungkinkan tanaman menarik lebih banyak unsur hara dari tanah.
3.Mengubah hara anorganik dan mineral, seperti nitrogen, fosfor, sulfur, dan kalium, menjadi bentuk yang mudah diserap oleh tanaman.
4.Menguatkan potensi bauksit sebagai sumber unsur hara.
5.Menghasilkan antibodi dan senyawa antimikroba.
6.Mengurai siklus nutrisi, seperti asam karboksilat, karbon dioksida, nitracarbonat, dan sulfat, menjadi bentuk yang sesuai untuk diserap oleh tanaman.
7.Menghasilkan antibodi untuk melindungi tanaman dari penyakit.
8.Menghilangkan senyawa antrakosit yang merugikan dan mengurangi bioavailabilitas nutrisi.
9.Mengubah asam lemak tak larut menjadi bentuk yang larut, sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk mengurangi stres.
Baca Artikel Lainnya :