- Angin Kencang Sebabkan Pohon Tumbang di Candipuro Lumajang, Tiga Anak Mengalami Luka
- Menjelang Idul Fitri, Knalpot Borong dan Miras Dimusnahkan oleh Polres Lumajang
- Sosialisasi Mudik Aman Dilakukan di Sekolah oleh Satlantas Polres Lumajang
- Tiket Masuk Tumpak Sewu Lumajang: 20 Ribu untuk Wisatawan Lokal, 100 Ribu untuk Wisatawan Asing
- Kecelakaan Maut di JLS Pasirian Lumajang Akibat Truk Pembawa Miras
- Pemeriksaan Kelayakan Minyak Subsidi Dilakukan di Pasar Baru oleh Polres Lumajang dan Diskopindag
- Peningkatan Indeks Desa Membangun di Lumajang Mendapatkan Apresiasi dari Komisi A DPRD
- Data Inclusion Error Menimpa 46 Ribu Penerima Bantuan Sosial di Lumajang
- Angka Putus Sekolah di Lumajang Mencapai 3.561 Anak
- Ketentuan untuk Mendapatkan Santunan Kematian di Lumajang
jelaskan secara detail apa itu mikro organisme tanaman dan apa saja jenis dan manfaat mikro organisme
Mikro Organisme Tanaman (MOT) adalah kelompok organisme yang berukuran sangat kecil yang berkoloni di tanah dan tanaman yang hidup di dalam dan di sekitar tanah. Jenis-jenis MOT meliputi bakteri, jamur, protozoa, dan nematoda. Manfaat MOT bagi pertanian termasuk akselerasi mineralisasi yang dikonversi dari sumber-sumber protein, karbohidrat, dan lemak tanah yang tidak larut, dan juga siklus nutrisi yang secara dramatis ditingkatkan seperti siklus nitrogen, fosfor, dan kalium. MOT juga bertanggung jawab atas pemecahan materi organik tanah, seperti mengubah menjadi karbon, nitrat, serta meningkatkan bahan organik dari sumber lain. MOT juga dapat membantu optimalisasi daya tahan tanaman dengan meningkatkan laju siklus nutrisi seperti berikut:
1.Menyeimbangkan siklus nutrisi, seperti membantu mengubah hara anorganik dari bentuk yang sukar larut menjadi bentuk yang mudah larut untuk diserap oleh tanaman.
2.Meningkatkan tabungan hara yang larut untuk memungkinkan tanaman menarik lebih banyak unsur hara dari tanah.
3.Mengubah hara anorganik dan mineral, seperti nitrogen, fosfor, sulfur, dan kalium, menjadi bentuk yang mudah diserap oleh tanaman.
4.Menguatkan potensi bauksit sebagai sumber unsur hara.
5.Menghasilkan antibodi dan senyawa antimikroba.
6.Mengurai siklus nutrisi, seperti asam karboksilat, karbon dioksida, nitracarbonat, dan sulfat, menjadi bentuk yang sesuai untuk diserap oleh tanaman.
7.Menghasilkan antibodi untuk melindungi tanaman dari penyakit.
8.Menghilangkan senyawa antrakosit yang merugikan dan mengurangi bioavailabilitas nutrisi.
9.Mengubah asam lemak tak larut menjadi bentuk yang larut, sehingga dapat dimanfaatkan oleh tanaman untuk mengurangi stres.
Baca Artikel Lainnya :