- Kehilangan Kendaraan di Pasar Tanggung Lumajang, Penyelidikan Polisi Sedang Berlangsung
- Pentingnya Menanamkan Semangat Gotong Royong Melalui Kegiatan Pramuka bagi Pelajar Lumajang
- Peningkatan Fasilitas Alun-Alun dengan Anggaran Miliaran Rupiah Dilakukan Kembali
- Perubahan Alun-Alun Tingkatkan Kenyamanan dan Keakraban untuk Semua Kalangan di Kota Lumajang
- Skema Honor Guru Non-NIP dan Guru Ngaji di Lumajang Disiapkan, Koordinasi dengan Pemkab Terus Berlanjut
- Harapan Terbentuknya Kebanggaan Masyarakat Lumajang Melalui Alun-Alun Baru
- Pekerjaan Rehabilitasi Alun-Alun Lumajang Berjalan Lancar Tanpa Mengganggu Aktivitas PKL CFD dan CFN
- Pengaturan Arus Lalu Lintas di Labruk Kidul Dilakukan untuk Mencegah Kecelakaan
- Program Optimasi Pemasaran Produk UMKM Dilaksanakan di Desa Sumberejo oleh Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang
- Aksi Pencurian Mobil Pickup di Kunir Lumajang Terekam CCTV
penjelasan tentang kepercayaan jawa kapitayan
Kepercayaan Jawa kapitayan adalah suatu kolam spiritual yang dipercaya oleh orang-orang Jawa tertentu di Indonesia. Ini terutama berasal dari ajaran Jawa Kuno, dan beberapa versi modern disebut "Wayang Jawa." Ini terutama adalah sistem nilai yang diterapkan untuk mengatur bagaimana setiap aspek kehidupan individu diposisikan dalam konteks percaya dan praktik ajaran. Dari penyebaran agama Islam, beberapa aspek kepercayaan Jawa kapitayan atau tradisi Jawa juga telah dipengaruhi oleh ajaran Islam. Beberapa contoh adalah pemujaan ratu Loro Kidul, pelengkap dalam sebuah pernikahan, dan budaya kerajaan Jawa. Kepercayaan ini juga sangat dipengaruhi oleh alam dan aspek-aspek seperti gunung, cermin, buaya, dan bunyi gong. Nilai-nilai dasar dari kepercayaan ini adalah perhatian terhadap mitos dan adat istiadat, juga bekerjasama dengan ajaran Islam dan Kristen.
Baca Artikel Lainnya :