- Kehilangan Kendaraan di Pasar Tanggung Lumajang, Penyelidikan Polisi Sedang Berlangsung
- Pentingnya Menanamkan Semangat Gotong Royong Melalui Kegiatan Pramuka bagi Pelajar Lumajang
- Peningkatan Fasilitas Alun-Alun dengan Anggaran Miliaran Rupiah Dilakukan Kembali
- Perubahan Alun-Alun Tingkatkan Kenyamanan dan Keakraban untuk Semua Kalangan di Kota Lumajang
- Skema Honor Guru Non-NIP dan Guru Ngaji di Lumajang Disiapkan, Koordinasi dengan Pemkab Terus Berlanjut
- Harapan Terbentuknya Kebanggaan Masyarakat Lumajang Melalui Alun-Alun Baru
- Pekerjaan Rehabilitasi Alun-Alun Lumajang Berjalan Lancar Tanpa Mengganggu Aktivitas PKL CFD dan CFN
- Pengaturan Arus Lalu Lintas di Labruk Kidul Dilakukan untuk Mencegah Kecelakaan
- Program Optimasi Pemasaran Produk UMKM Dilaksanakan di Desa Sumberejo oleh Mahasiswa ITB Widya Gama Lumajang
- Aksi Pencurian Mobil Pickup di Kunir Lumajang Terekam CCTV
Korban Pembunuhan Bicara dari Alam Kubur Melalui AI
Murder Victim Speaks from the Grave in Courtroom Through AI https://dailyai.com/2025/05/murder-victim-speaks-from-the-grave-in-courtroom-through-ai/

Keterangan Gambar : Korban Pembunuhan Bi
Sebuah kasus sejarah terjadi di Arizona, Amerika Serikat, di mana korban pembunuhan Chris Pelkey berbicara sendiri melalui teknologi Artificial Intelligence (AI) pada putusannya pembunuh. Chris Pelkey, seorang veteran Tentara AS, tewas terbunuh di samping jalan karena insiden road rage pada tahun 2021. Untuk kasus tersebut, keluarga Chris Pelkey membuat sebuah AI yang mirip dengan dirinya menggunakan gambar, video, dan rekaman suara pribadi.
Dalam video AI, Chris Pelkey mengungkapkan kata-kata "In another life, we probably could've been friends" dan "I believe in forgiveness, and a God who forgives". Direktur Hukum Todd Lang menegaskan bahwa perilaku ini menunjukkan kesamaan dengan masa lalu korban. Pembunuh Chris Pelkey, Gabriel Horcasitas, dihukum 10,5 tahun penjara.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang etika dan autentitas di mahkamah. Profesor hukum Arizona Gary Marchant mengatakan, "The value outweighed the prejudicial effect in this case" tetapi bagaimana cara mengarahkan garis dalam kasus-kasus yang akan datang. Arizona sedang melakukan eksperimen dengan AI, seperti menjelaskan putusan Mahkamah Agung, dan sekarang teknologi ini juga masuk dalam proses hukum yang emosional dan berisiko tinggi.