Viral
- Massa Menghajar Terduga Pencuri Kambing di Lumajang
- Sosialisasi Hotline Polisi Dilakukan Saat Patroli di Lokasi Wisata Kolam Renang
- Perubahan Kepemimpinan di Polsek Lumajang Kota, Iptu Edy Kuswanto Mengambil Alih Jabatan dari Iptu Andrie Setyo Wibowo
- Peningkatan Patroli Malam untuk Menanggulangi Balap Liar di Jalan Sukarno Hatta oleh Satlantas Polres Lumajang
- Tanggul Penahan Banjir di Sumberwuluh Terancam Jebol, Upaya Cepat Dilakukan untuk Mencari Solusi
- Tim Gabungan Terus Lakukan Pencarian di Pantai Lumajang Pasca Ombak Besar
- Korban Terseret Ombak di Pantai Bambang Ditemukan Tak Bernyawa, Pencarian Terus Berlanjut untuk Satu Lainnya
- Ribuan Wisatawan Memadati Pantai Mbah Drajid Lumajang Saat Hari Raya Ketuap
- Tiket Masuk Per Kepala Diterapkan di Wisata Kalipinusan Poncosumo Sumberwuluh Lumajang
- Pemandian Tirtosari Diperiksa untuk Jaminan Keamanan Wisatawan Menjelang Libur Lebaran
Perkembangan Pertanian Organik: Solusi Sehat dan Ramah Lingkungan

Keterangan Gambar : Perkembangan Pertani
Pertanian organik semakin diminati karena produk olahannya lebih sehat dan ramah lingkungan. Menurut data dari Asosiasi Industri Pertanian Organik Internasional (IFOAM), nilai pasar produk organik global mencapai lebih dari US$100 miliar pada tahun 2018 dan diproyeksikan akan terus meningkat hingga mencapai US$220 miliar pada tahun 2022.
Salah satu alasan mengapa pertanian organik semakin populer adalah karena produk olahannya diketahui lebih sehat daripada yang dihasilkan oleh metode pertanian konvensional. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances pada tahun 2014, sayuran organik diketahui memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada sayuran yang dihasilkan oleh pertanian konvensional.
Metode pertanian organik juga dipercaya lebih ramah lingkungan karena menghindari penggunaan pestisida, herbisida, dan pupuk kimia yang dapat mencemari tanah dan air. Selain itu, pertanian organik juga mendorong penggunaan teknik alami seperti rotasi tanaman, kompos, dan pengendalian hama alami untuk menjaga keseimbangan ekosistem pertanian.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2019, terdapat sekitar 67.000 hektar lahan pertanian organik di Indonesia. Jumlah ini terus mengalami peningkatan seiring dengan semakin banyaknya petani yang beralih ke metode pertanian organik.
Meskipun pertanian organik masih dianggap sebagai industri yang relatif kecil di Indonesia, tetapi pemerintah telah memberikan dukungan melalui berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan sektor ini. Pada tahun 2015, pemerintah meluncurkan Program Peningkatan Produksi Pertanian Organik (ProPHO) yang bertujuan untuk meningkatkan luas lahan pertanian organik hingga 15 persen pada tahun 2020.
Pertanian organik juga dinilai memiliki potensi untuk membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Menurut data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), penyakit yang terkait dengan kebersihan dan pola makan yang tidak sehat, seperti kegemukan dan diabetes, banyak terjadi di Indonesia. Dengan meningkatnya produksi pertanian organik, diharapkan masyarakat akan lebih mudah mendapatkan akses ke produk makanan sehat dan bermutu tinggi.
Namun, pertanian organik juga dihadapkan pada beberapa tantangan, terutama dari segi biaya dan produktivitas. Metode pertanian organik memerlukan proses yang lebih intensif dan memakan waktu lebih lama daripada pertanian konvensional. Selain itu, produk organik juga cenderung memiliki harga yang lebih tinggi, sehingga dapat menjadi sulit bagi masyarakat dengan pendapatan rendah untuk mengaksesnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah perlu terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada petani dalam hal teknik pertanian organik yang efektif dan efisien. Selain itu, pemangku kepentingan, seperti produsen dan pedagang, juga perlu berkomitmen untuk memasarkan dan mengedukasi masyarakat tentang manfaat pertanian organik sehingga permintaan akan produk ini semakin meningkat.
Dengan pertumbuhan yang terus meningkat dan dukungan yang diberikan, pertanian organik dapat menjadi salah satu solusi untuk mencapai pertanian yang lebih berkelanjutan, sehat, dan ramah lingkungan di Indonesia. Dengan konsumsi produk olahan organik yang lebih luas, masyarakat juga dapat berperan dalam menjaga kesehatan dan kelestarian lingkungan.
Baca Artikel Lainnya :
- Pendetilan Kampung Organik: Pertanian Sehat dan Ramah Lingkungan untuk Kesehatan dan Keberlanjutan Lingkungan
- Optimalkan Produktivitas Tanaman dengan Diklat Pertanian Organik: Menerapkan Metode Ramah Lingkungan untuk Kesejahteraan Petani dan Konsumen
- Menuju Keberlanjutan: Membangun Brand Produk Organik Berkualitas Tinggi dengan Praktik Pertanian Ramah Lingkungan
- Peran Sentra Produk Organik dalam Mendorong Pertanian Berkelanjutan dan Keseimbangan Lingkungan
- Menyokong Pertanian Berkelanjutan melalui Bazaar Produk Organik: Menjaga Kesehatan Tubuh dan Lingkungan
View all comments