- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
4 Sopir Truk Pasir Lumajang Pesta Narkoba di Madura Diringkus Polisi

Keterangan Gambar : 4 Sopir Truk Pasir L
Bangkalan - Peredaran Narkoba di Lumajang memang erat hubunganya dengan pengedar di Madura. Hal itu terbukti dengan empat warga Lumajang yang tertangkap di Madura hendak pesta sabu-sabu bersama satu orang warga Bangkalan-Madura. Dirilis Radar Madura Jawa Post, ada lima orang dibekuk saat hendak pesta barang haram. Empat orang di antaranya masih remaja. Mereka belum sempat menikmati, namun petugas sudah lebih dulu menciduknya.
Lima budak barang haram yang diamankan petugas Unit Reskrim polsek Galis itu, terdiri atas M. Rosi, 40, warga Desa Pakaan Dajah, Kecamatan Galis, Bangkalan; Mohammad Roni, 19, warga Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Lumajang; dan Wahyu Joni Hermanto, 25, warga Desa Lempeni, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang.
Berikutnya, Muhammad Zulfahmi, 23, Desa Kutorenon, Kecamatan Sukodono, Lumajang, dan terakhir Rudi Setiyawan, 28, warga Desa Selok Awar Awar, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang.
Kapolsek Galis Iptu Achmad Afandi mengungkapkan, penangkapan kepada lima orang itu bermula dari informasi warga. Atas informasi tersebut, petugas langsung menindaklanjuti dengan mendatangi kediaman M. Rosi di Des Pakaan Dajah untuk melakukan penyelidikan.
”Setelah diselidiki dengan mendatangi rumah Rosi, ternyata benar,” kata Iptu Afandi kepada JPRM, Senin (22/5).
Dia mengatakan, penggerebekan di rumah Rosi dilakukan sekitar pukul 08.00 pagi hari. Saat tiba di lokasi, mereka hendak mengonsumsi sabu-sabu (SS). Namun, sebelum sabu dinikmati, mereka sudah diamankan lebih dulu. Termasuk, barang bukti (BB) juga langsung diamankan. ” Penggerebekan dilakukan oleh 5 anggota. Dipimpin Pak Poundra selaku Kanit Reskrim,” sebut dia mewakili Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya.
Perwira berpangkat dua balok emas itu menjelaskan, kelimanya langsung ditetapkan sebagai tersangka dan satu orang anak sebagai saksi. Hasil introgasi diperoleh keterangan, bahwa empat tersangka urunan Rp 100 ribu untuk membeli sabu. Setelah terkumpul uang Rp 400 ribu, mereka dibawa oleh tersangka M. Rosi untuk membeli sabu kepada temannya.
”Setelah mendapatkan sabu yang dibeli, tersangka M. Rosi memberi sabu tersebut kepada 4 orang lainnya untuk dikonsumsi bersama-sama di dalam kamar rumahnya. Terus, pada saat sabu dipindah ke pipiet kaca oleh salah satu tersangka dan belum sempat dikonsumsi, petugas datang dan kelima tersangka berhasil kami amankan,” ujarnya.
Iptu Afandi menyatakan, empat tersangka diketahui dari luar Madura. Mereka dari Lumajang mengangkut pasir. Setiap hari, mereka biasanya mengantarkan pasir ke Madura. Setelah mengantarkan pasir, mereka membeli sabu untuk dikonsumsi. ”Istilah mereka itu ngandok. Tapi, bukan ngandok bakso atau makanan lainnya, melainkan ngandok sabu,” tuturnya.
Kelima tersangka dan BB sudah diamankan di Polsek Galis. Kini, pihaknya sedang mengembangkan perkara ini. Sebab, jika ada keterlibatan pihak lain, pihaknya tidak akan segan-segan untuk memproses hukum. ”Jangan sampai main-main dengan narkoba. Sayangi diri demi masa depan,” imbaunya.
Atas perbuatannya, mereka dikenakan pasal 112 ayat (1) jo pasal 132 ayat (1) UU RI nomor 35/2009 tentang narkotika. Ancaman hukuman minimal 4 tahun dan maksimal 20 tahun penjara.(Red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia
- Jelajah Wisata Lumajang Bersama Komunitas Touring Motor
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru