- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Dapat Tambahan 3000 Dosis, Vaksinasi PMK di Lumajang Terus Dikebut

Keterangan Gambar : Dapat Tambahan 3000
Lumajang - Melandainya kasus Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) di Kabupaten Lumajang membuat pemda kini tengah fokus kebut percepatan vaksinasi pada hewan ternak. Sebelumnya, sebanyak 2 ribu dosis vaksin telah diberikan ke sapi-sapi yang masih belum terpapar PMK.
Kini, proses vaksinasi tahap lanjutan sudah mulai dilakukan untuk antisipasi meluasnya wabah PMK. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, Hairil Diani menyampaikan pihaknya telah mendapatkan kiriman lagi dari pemerintah pusat sebanyak 3 ribu dosis vaksin.
“Ada tambahan lagi, dapat 3.000 dosis untuk vaksinasi hewan ternak, sedangkan yang 2.000 dosis yang kemarin sudah tuntas,” kata dia.
Lebih lanjut, dosis itu nantinya bakal diberikan ke sapi di kawasan yang terindikasi berzona hijau. Artinya, kawasan yang ditentukan itu masih jarang dan minim ternak dijangkiti PMK.
Menurutnya, saat ini pihak terus menggencarkan vaksinasi PMK agar segera bisa tuntas. Sebab, sejauh ini capaian vaksinasi PMK di Lumajang masih terbilang rendah yakni baru mencapai sekitar 19 persen dari total populasi 194.353 ekor sapi sehat.
Kendala minimnya capaian vaksinasi itu dikarenakan kurangnya laporan warga terkait adanya sapi yang sakit. Selain itu, susahnya mencari kawasan yang masih hijau juga menjadi kendala lain.
“Jadi vaksinasi PMK itu hanya bisa diberikan sapi yang dalam satu kandang sehat semua,” tutupnya.
Sebab, bilamana dalam satu kandang ada satu sapi yang sakit, maka sapi-sapi yang lain otomatis tidak bisa dilakukan vaksinasi. Hal itu dikhawatirkan efek vaksinasi bisa memperparah kondisi sapi bila disatukan dengan sapi yang terpapar PMK (Ind/red).
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang