- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Demo PMII Depan Kejaksaan Negeri Lumajang Sempat Ricuh

Keterangan Gambar : Demo PMII Depan Keja
Lumajang - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar aksi demo di depan kantor Kejaksaan Negeri Lumajang, Kamis (21/09/2023). Mahasiswa menanyakan soal kejelasan penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan bibit pisang mas kirana yang sudah ngendon sampai 1 tahun.
Aksi demo PMII sempat ricuh dan terjadi aksi saling dorong, karena mahasiswa ingin masuk, namun dihalangi oleh petugas. Kajari Lumajang juga tidak menemui para pendemo dan akhirnya diwakilkan oleh Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lumajang Yudi Teguh Santoso SH.
Khoirul Hasan, Ketua Umum PMII Cabang Lumajang menyatakan, PMII ingin menanyakan kejelasan dari penanganan kasus dugaan korupsi pengadaan bibit pisang mas Kirana. Sebab, sudah satu tahun berlalu, belum ada kejelasan tentang siapa yang harus bertanggung jawab dengan kasus tersebut.
“Jika terus berlarut-larut seperti ini, kita melihat Kejaksaan Lumajang tidak serius dan membuat rasa percaya masyarakat kepada penegakan hukum menjadi menjadi luntur,” ujar Hasan.
Sementara itu, dalam beberapa kesempatan Kasi Intel Kejaksaan Yudi Teguh Santoso menegaskan bahwa kasus tersebut tidak berhenti. Memang, belum ada tersangka dalam dugaan kasus tersebut, karena masih menunggu hasil audit kerugian negara yang dilakukan oleh Kementerian Pertanian.
Jika hasil audit kerugian negara sudah keluar, Kejaksaan akan segera mengumumkan siapa saja yang harus bertanggung jawab dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Dalam perkiraan awal, negara dirugikan hingga 800 juta rupiah.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Jelajah Wisata Lumajang Bersama Komunitas Touring Motor
- Evaluasi Dilakukan Terhadap 718 Tenaga Pengajar Honorer di Lumajang
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang