- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Embun Upas Ranupani Lumajang Mulai Muncul Juli 2024

Keterangan Gambar : Embun Upas Ranupani
Lumajang - Fenomena alam frost atau yang dikenal sebagai embun upas mulai muncul di Desa Ranupani Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Munculnya embun upas karena suhu di kawasan Ranupani karena suhu bisa mencapai nol derajat celcius. Embun upas biasanya muncul saat memasuki musim panas atau musim kemarau.
“Tadi pagi mulai muncul embun upas, suhu di Ranupani bisa sampai nol derajat celcius,” jelas Anabil Faizin, salah seorang warga Ranupani, Kamis (20/06/2024).
Kemunculan embun upas memang lebih awal, karena biasanya embun upas biasanya muncul diantara bulan Juli sampai Agustus. Munculnya embun upas menjadi momentum yang sangat ditunggu-tunggu para wisatawan, karena bisa menikmati sensasi dingin seperti berada di dalam kulkas besar.
“Munculnya embun upas memang ditunggu-tunggu oleh para wisatawan, karena memang momen ini sangat langka,” jelasnya.
Meski menjadi kesenangan bagi wisatawan, namun munculnya embun upas bisa disebut sebagai bencana bagi para petani di Ranupani. Pasalnya, embun upas bisa membunuh tanaman kentang dan bawang milik petani. Saat ini, para petani harus menggunakan jaring penahan embun, agar butiran-butiran es tak hinggap di pucuk-pucuk tanaman milik petani.
“Kalau lahannya kecil, biasanya saat pagi tanaman kentang disemprot menggunakan air, tapi saat ini sebagian warga menggunakan jaring jaring untuk menahan embun,” pungkasnya.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Evaluasi Dilakukan Terhadap 718 Tenaga Pengajar Honorer di Lumajang
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi