Cara menanam Kacang Panjang dengan metode Organik

Kacang Panjang

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Kacang Panjang menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman kacang panjang adalah lokasi yang terkena sinar matahari secara langsung. Setidaknya, tanaman ini harus mendapatkan setidaknya 6-7 jam cahaya matahari langsung setiap hari. Sebagian lokasi ideal untuk tanaman kacang panjang adalah tepi jendela di dalam rumah atau di luar rumah. Pemilihan lokasi yang cocok akan membantu tanaman kacang panjang tumbuh dengan baik. Tanaman kacang panjang membutuhkan banyak sinar matahari, jadi jangan menaruh tanaman itu di bawah pohon atau struktur yang blokir sinar matahari. Para penanam kacang panjang juga harus memastikan bahwa tanaman ini tidak mendapatkan terlalu banyak angin karena angin terlalu kuat dapat menyebabkan tanaman itu mengering dan mati. Biasanya, lokasi yang cukup aman dari angin adalah dekat tepi laut.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah untuk tanaman Kacang Panjang adalah sebagai berikut:

1. Hal Pertama yang harus dilakukan adalah pengupasan lahan. Hal ini bertujuan untuk mengurai rumput, gulma, dan batu besar sehingga lahan nantinya siap untuk digarap.

2. Siapkan mineral dan pemupukan. Kacang Panjang membutuhkan mineral seperti fosfor, nitrat dan kalium untuk tumbuh dan berkembang. Jadi, pastikan Anda menyediakan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) untuk menambah kesuburan tanah. Anda juga bisa menggunakan pupuk kandang, kompos, dan pupuk hijau (daun).

3. Berikutnya adalah penggaraman. Bergarama adalah tindakan membersihkan tanah dari gulma mulai dari akar sampai rumput. Hal ini bertujuan untuk memberi ruang tumbuh bagi umbi kacang panjang dan sisanya.

4. Setelah penggaraman, selanjutnya adalah pemotongan. Pemotongan adalah tindakan mengurangi kelembaban tanah dengan menggali lahan. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang tumbuh bagi batang dan polong kacang panjang.

5. Tantangan terakhir, adalah pengolahan bibit. Hal ini bertujuan untuk menyiapkan lubang yang akan digunakan untuk pengplantasian bibit kacang panjang. Jika Anda memiliki persediaan lubang tanah yang tersedia, Anda harus menyesuaikannya dengan bibit yang akan ditanam.


Pemilihan Bibit

Bibit Kacang Panjang yang sesuai untuk tanam organik adalah bibit Kacang Panjang yang dikembangkan secara konvesional, tanpa penggunaan pestisida sintetis dan pupuk kimia. Sebaiknya, bibit yang dilarang berasal dari kain kasa atau “non-GMO” sebagai bahan baku. Sangat penting untuk memilih bibit yang memiliki potensi genetik yang kuat dalam upaya menghindari hasil yang tidak diinginkan dan meningkatkan hasil panen. Selain itu, bibit harus disimpan dan dibudidayakan diteras, tidak ditanam langsung di tambak/lahan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman yang telah ditanam pasti berproduksi dan bisa dipercaya untuk dijadikan sumber bibit. Dari segi cara tanam, teknik yang disarankan adalah Menanam Langsung (Direct Seeding), dengan cara menyemprotkan benih pada media tanam seperti tanah dan/atau pasir. Dari sisi nutrisi, sangat penting bahwa media tanam berkualitas baik karena nutrisi yang mereka berikan dapat memengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman. Oleh karena itu, pemilihan bahan tanam yang tepat sangat penting untuk proses budidaya organik kacang panjang.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit kacang panjang adalah salah satu cara yang baik untuk menghasilkan tanaman kacang panjang yang sehat. Untuk mencapai hasil yang optimal, perhatikan hal-hal berikut saat berbibit:

1. Pilihlah bibit yang sehat, terutama yang telah berusia minimal tiga minggu. Perhatikan juga bentuknya, seharusnya belum menunjukkan bentuk yang berbeda dengan yang dicari.

2. Pilihlah lokasi yang optimal bagi tanaman. Pastikan area ini tergolong datar, menerima cukup sinar matahari, dan memiliki drainase yang baik. Jika bisa, gunakanlah pot yang disertai pori-porinya agar saluran air dapat berjalan lancar.

3. Basahi bibit sebelum menanamnya. Agar biji kacang panjang dapat tumbuh dengan baik, kita perlu memberikannya beberapa kali dosis air sebelum menanamnya.

4. Gunakanlah tanah yang subur. Hal ini penting karena ini akan memastikan bahwa bibit mendapat nutrisi dan udara yang cukup untuk tumbuh dan berkembang.

5. Pastikanlah bahwa tanah terus menjadi lembap namun tidak berlebih. Ketika menyiram, usahakanlah untuk tidak mengenai daun kacang.

6. Penyiraman dilakukan setepat mungkin. Pastikan untuk menyiram tanaman setiap hari. Hal ini penting karena tanah yang berlebihan air dapat membunuh bibit kacang panjang.

Jika diperhatikan dan diikuti langkah-langkah ini dengan hati-hati, Anda dapat memastikan kesuksesan tanaman dengan cara memastikan bibit dapat tumbuh dengan baik.


Pemupukan tanah

Pemupukan tanah secara organik yang menjadikan tanaman Kacang Panjang selalu sehat, subur dan maksimal harus melibatkan beberapa tahapan pemupukan secara teratur. Pertama, pastikan untuk menyirami tanah secara teratur. Sistem irrigasi tepat sangat penting untuk pertumbuhan kacang panjang. Kedua, hamparkan limbah organik ke atas tanah setiap beberapa saat. Limbah organik seperti kompos atau pupuk hijau akan memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Three, sisihkan pupuk dari pupuk anorganik. Pemberian pupuk kimia dapat menguatkan tanaman, namun dapat pula menyebabkan keracunan tanah. Selain itu, tidak ada jaminan bahwa pupuk anorganik akan memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Keempat, lakukan tumpahan pupuk organik. Berkumpullah pupuk organik pada lokasi mudah menyebabkan keracunan tanah. Sebaiknya, cobalah untuk menyebar pupuk di seluruh permukaan tanah secara merata. Pemupukan secara berkelanjutan akan membuat tanaman Kacang Panjang tetap sehat, subur dan maksimal.


Penyiraman Tanah

Penyiraman pada tanaman kacang panjang adalah suatu proses yang penting untuk menjaga kesehatan tanaman dari gudang yang panas dan kering. Prosesnya adalah sebagai berikut:

1. Pastikan tanaman kacang panjang mudah mendapat air. Anda bisa melakukannya dengan cara membajak tanah di sekitar tanaman dan menyiraminya secara konstan.

2. Pastikan tanaman kacang panjang mendapatkan air secara merata. Jadi, pastikan air disalurkan ke seluruh tanaman dan tidak semua tumpukan di satu tempat.

3. Cobalah untuk menyiram tanaman kacang panjang dengan cukup air. Ini penting karena tanaman ini membutuhkan air untuk menghasilkan hasil panen yang maksimal.

4. Sadarilah bahwa tanaman kacang panjang lebih baik diperlakukan dengan air dingin atau air suam-suam kuku. Hal ini penting agar tidak mengganggu sistem nutrisi dan penyerapan nutrisi di tanaman.

5. Beri tanaman kacang panjang dengan air setelah banyak cahaya matahari jatuh ke tanaman dan suhu mulai turun. Hal ini penting agar air diserap oleh tanaman dengan benar dan tanaman tidak mati karena kekeringan.

6. Jauhkan dari kebiasaan menyiram tanaman kacang panjang dengan air panas dari sinar matahari. Hal ini dapat mengurangi kualitas benih yang dihasilkan.

7. Lelahkan air sebelum ditaburkan ke tanaman kacang panjang. Air yang lelah memiliki sifat yang lebih baik untuk tanaman kacang panjang dan juga mudah diserap oleh tanaman.

Dengan demikian, penyiraman yang tepat adalah cara terbaik untuk memastikan tanaman kacang panjang berproduksi dengan baik tanpa mengganggu sistem nutrisi dan parasit yang sesuai.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kacang panjang dengan cara organik dan aman meliputi berbagai metode yang dapat membantu menjaga tanaman Anda terbebas dari hama dan penyakit. Metode tersebut termasuk penggunaan pestisida nabati, semprotan pelepasan predator, pupuk kompos dan penggunaan ramuan herbal.

Pestisida Nabati. Merupakan pestisida nabati yang efektif untuk mengontrol hama pada tanaman kacang panjang, yang dapat dibuat dari berbagai macam bahan yang tersedia. Contohnya, bahan seperti cabai digunakan untuk menghilangkan serangga kecil seperti tungau laba-laba, kutu dan lalat. Bawang putih dan bawang bombay dapat digunakan untuk mengontrol hama lainnya, seperti ulat dan berbagai jenis lalat.

Semprotan Pelepasan Predator. Kontrol lalat dan serangga lainnya juga dapat dilakukan dengan cara budidaya predator dan kemudian melepasnya ke tanaman kacang panjang. Beberapa contoh predator yang dapat dibudidayakan adalah kecoak, lalat parasit, tripletid dan ikan nil. Anda dapat membeli predator-predator ini dari toko berkebun atau membeli benih yang dapat Anda temukan di situs web berbagai penyedia benih.

Pupuk Kompos. Kompos dapat digunakan untuk mentransfer nutrisi penting ke tanaman kacang. Nutrisi dalam kompos dapat memperkuat akar tanaman dan meningkatkan produktivitas tanaman. Kompos juga dapat berfungsi sebagai pengawet yang dapat menghambat pertumbuhan jamur dan penyakit pada tanaman.

Ramuan Herbal. Tanaman herbal seperti daun kayu manis, daun margo dan daun jambu biji dapat digunakan untuk mengendalikan hama tanaman kacang panjang. Herbal ini dapat disemprotkan pada tanaman setiap minggu sebagai cara pencegahan dan perlindungan terhadap hama dan penyakit yang berbeda.

Bahan-bahan ini mudah didapatkan dan efektif untuk mengontrol hama pada tanaman kacang panjang. Namun, untuk hasil yang efektif, pastikan untuk mengikuti panduan penanganan hama yang tepat seperti jadwal pengendalian hama atau aplikasi pupuk sesuai kebutuhan nutrisi tanaman.


Penyulaman

Proses pergantian bibit pada tanaman kacang panjang meliputi beberapa langkah berikut ini:

1. Cek kondisi bibit yang rusak. Periksalah dengan cermat jika ada warna yang berbeda, lembab, atau tanda-tanda lain yang menandakan bahwa bibit telah rusak. Jika ada, hapuslah bibit tersebut dari tanaman dengan hati-hati.

2. Pilih bibit yang unggul sebagai pengganti. Carilah bibit kacang panjang yang sehat dan kuat. Pastikan bahwa bibit yang dipilih tepat untuk jenis tanaman yang dimiliki.

3. Pasangkan bibit baru dengan benar. Gunakan jarum steril atau jimat untuk menancapkan bibit baru ke tanaman. Pastikan agar bibit baru diletakkan dengan benar di tanah.

4. Berilah nutrisi dan lingkungan yang optimal. Berikan nutrisi yang tepat dan beri perlindungan dari iklim yang tidak cocok untuk tanaman kacang panjang.

5. Pertahankan tanaman. Jangan lupa untuk melakukan penyiraman secara teratur dan memanen kacang secara rutin untuk memastikan produksi optimum.


Pemanenan

Pemanenan tanaman kacang panjang sangat penting bagi hasil panen yang baik. Proses pemanenan kacang panjang secara organik melibatkan beberapa tahapan dan tanda kesiapan yang harus diperhatikan dengan cermat.

Pertama-tama, petani harus menentukan umur kacang panjang yang tepat untuk dipanen. Umur paling tepat untuk dipanen bervariasi tergantung pada jenis varietasnya: pendek seperti 'Oregon Sugar Pod' akan siap dipanen pada umur 45 hari, sedangkan yang panjang seperti 'Kentucky Blue' akan siap dipanen pada umur 65 hari.

Kedua, petani harus memperhatikan ukuran dan warna kacang panjang untuk mengetahui apakah panen siap dipanen. Jenis kacang panjang yang pendek biasanya siap panen ketika ukurannya setidaknya 10 cm. Jenis yang panjang hingga 20 cm. Bibit lokal akan memiliki warna kulit beragam, mulai dari warna hijau tua hingga ungu gelap. Kacang panjang siap panen jika warna kulit berubah dari hijau tua ke warna asli, bervariasi antara putih, coklat, atau kuning.

Ketiga, ketika kacang panjang siap panen, petani harus menyentuh bagian atas tunas dan memperhatikan juga teksturnya. Kualitas produk tertinggi akan didapatkan ketika tunas kacang panjang terasa bertekstur lembut dan tidak keras.

Terakhir, petani harus secara hati-hati memanen tanaman kacang panjang dengan menggunakan tangan. Ini penting agar kacang panjang yang dihasilkan masih dalam keadaan utuh.

Pemanenan semicara organik kacang panjang membutuhkan tata cara yang sangat hati-hati sehingga hasil panen yang dihasilkan masih dalam keadaan utuh dan memiliki kualitas terbaik. Umur yang tepat, ukuran dan warna yang sesuai serta tekstur lembut dari tunas petani harus menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah panen kacang panjang siap dipanen atau tidak.


Perawatan lanjutan

1. Persiapan Tanah Berkelanjutan : Pada tahap ini, tanah yang telah digunakan untuk tanaman kacang panjang harus direstorasi agar dapat digunakan lagi untuk ditanami tumbuhan lainnya. Hal ini bisa dilakuakan dengan cara mencampur tanah tanaman dengan pupuk organik seperti gabah atau mulut sawit, kemudian ditambahkan komponen-komponen bahan-bahan kompleks yang meliputi pasir dan lempung. Komponen ini akan membantu tanah tumbuh lebih subur dan kompleks oksigenasi.

2. Penggunaan Pupuk Organik : Setelah tanah berkelanjutan terbentuk, tambahkan pupuk organik ke tanah seperti kompos, kotoran hewan, dan jerami, alang-alang. Melalui proses penguraian ini, komponen-komponen seperti N, P dan K dari pupuk organik akan dicairkan dalam susunan organik yang memungkinkan tanaman yang akan ditanami mengaksesnya.

3. Pelineasi Tanah : Hal ini penting untuk dilakukan untuk memastikan drainase tanah optimal dan peningkatan kesuburan tanah. Hal ini dimungkinkan dengan membuat parsen menggunakan pupuk organik untuk mengangkat tanah seperti alang alang dan kotoran hewan. Setelah itu, buat jalur saluran untuk menyalurkan air dengan melubangi pembatasnya.

4. Sanitasi Area : Hal ini penting untuk menjaga kualitas tanah dan air di sekitar lingkungan. Bersihkan tanah dari sampah atau kotoran lainnya seperti tanaman mati, bahan buangan kimia, dan limbah domestik.

5. Penyemprotan Herbisida :Setelah perawatan tanah, tanaman inang yang akan ditanam dapat diinokulasi dengan bahan herbisida untuk mengendalikan gulma dan rumput liar jahat. Pemisahan herbisida ini akan memastikan bahwa gulma yang lebih efisien dapat dikendalikan, tanaman yang akan dilindungi, dan produksi tanaman yang lebih tinggi.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Sereh / Lemongrass menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Asparagus menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Kunyit menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Anggur menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Kacang Hijau menggunakan Metode Organik