Cara menanam Kelengkeng dengan metode Organik

Kelengkeng

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Kelengkeng menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman kelengkeng adalah area yang mendapatkan cukup sinar matahari langsung dan curah hujan cukup. Disebutkan bahwa tanaman kelengkeng menyukai lokasi dengan tanah berpasir-berpasir, subur, dan cukup kering. Selain itu mereka lebih nyaman dalam media yang memiliki pH tinggi. Tanaman ini memerlukan banyak sinar matahari untuk tumbuh dengan baik, oleh karena itu lokasi yang paling ideal adalah liang yang terbuka dan lapang. Selain itu, lokasi yang bermalas-malasan dan teduh juga dapat membuat tanaman kelengkeng tetap subur. Kadang-kadang, tanaman ini bisa tumbuh di area yang lebih dangkal dan terbuka, dengan pemandangan liar yang luas. Itu adalah situasi yang sangat menguntungkan bahkan untuk perawatan rutin mereka.


Persiapan Tanam

1. Persiapan Lahan : pertama, lahannya harus jernih dari sampah, karena sampah yang berada di lahan bisa menjadi medium bagi hama dan penyakit.

2. Pembersihan Lahan : hal ini dilakukan untuk membersihkan lahan yang terserang gulma dan tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya.

3. Penggalian : lahan yang sudah dibersihkan perlu di gali hingga kedalaman 40-50 cm.

4. Penggemburan : hal ini dapat memperbaiki lahan yang rongga dan meningkatkan sirkulasi udara.

5. Penyiangan : prosedur ini akan membantu menghilangkan gulma dan tanaman liar yang melingkari lahan.

6. Perendaman : hal ini akan menghilangkan hama yang berada di bawah tanah sebelum lahan disemai.

7. Penggemburan kembali : hal ini akan menambah pasokan biotik ke dalam lahan yang akan disemai.

8. Penyiapan bahan : setelah lahan telah disiapkan, bahan yang akan disemai dapat dipersiapkan.

9. Penggemburan : dengan cara ini, lahan yang telah disiapkan akan disempurnakan dengan memberi nutrisi keseluruh lahan.

10. Pemupukan : untuk mengurus lahan kelengkeng, sebaiknya berikan pupuk organik yang merata di lahan.

11. Penyiraman : setelah bersiap, lahan yang akan disemai dapat disiram selama beberapa hari agar benih akan tumbuh dengan baik dan maksimal.

12. Penanaman: akhirnya lahan akan siap ditanami dengan benih kelengkeng. Hal ini tepat dilakukan ketika tanah telah dipulihkan.


Pemilihan Bibit

Bibit Tanaman Kelengkeng adalah bahan dasar yang sangat berguna untuk menanam tanaman ini. Bibit ambil dari sistem tanaman Kelengkeng yang sehat dengan berbagai ukuran. Cara memilih bibit yang organik yang berkualitas yaitu bibit Kelengkeng yang dipilih dari tanaman Kelengkeng yang sehat dan ditanam di lahan yang sesuai. Kekurangan bibit Kelengkeng yang tidak sehat dapat mengacaukan pertumbuhan tanaman kelengkeng. Anda juga harus melihat bibit dengan seksama untuk memastikan bahwa tidak ada penyakit yang menyerang tanaman. Penyakit seperti hama, jamur, dan kerak dapat mengakibatkan penurunan dalam produksi dan kualitas buah tanaman. Oleh karena itu, periksa bibit Kelengkeng dengan benar sebelum membeli dan menanamnya.


Penanaman Bibit

1. Pertama, siapkan tanah yang akan dipakai untuk menanam bibit Kelengkeng. Tanah yang ideal untuk bibit Kelengkeng adalah tanah yang memiliki kandungan air yang cukup tinggi, seperti tanah yang subur dan lembab.

2. Cucikan bibit Kelengkeng dengan air bersih dan pastikan tidak ada kutu-kutu atau serangga lain yang menempel di dalamnya.

3. Buat lubang tanam dengan lubang kecil yang cukup tinggi untuk menampung bibit dengan aman. Usahakan lubang tanam yang kamu buat sekitar 10 cm lebih dalam dari bibit yang ingin ditanam.

4. Letakkan bibit ke dalam lubang tanam yang sudah dibuat, dan pastikan dalam bibit tetap terhunus dan kokoh.

5. Setelah itu tambahkan sedikit air dan basahkan seluruh area sekitar lubang tanam.

6. Tumbuhkan tambahan tanah di sekitar lubang tanam untuk menahan air dan menjaganya tetap lembab.

7. Jaga bibit Kelengkeng tetap lembab dan selalu cek kebun untuk memastikan bahwa tanahnya tidak kekeringan.

8. Setelah beberapa minggu, bibit Kelengkeng akan berkembang cukup baik dan siap untuk ditanam dengan tambahan media tanam yang tepat. Pastikan untuk terus selalu menjaga area kebunnya agar tetap lembab dan aman.


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah secara organik untuk tanaman Kelengkeng mencakup tahap sebagai berikut.

1. Bersihkan lokasi tanam Kelengkeng. Bersihkan area tanam dari berbagai rumputan, kotoran, sampah dan hal-hal yang tidak diperlukan lagi.

2. Menyiram tanah dengan jumlah air yang tepat sebelum memulai pemupukan. Ini membantu mengatur kesuburan tanah agar tanaman Kelengkeng dapat mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan di tanah.

3. Kelola pH tanah dengan benar. pH tanah yang tepat menjamin tanaman Kelengkeng mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari tanah.

4. Tambah nutrisi tanah dengan kompos organik. Kompos akan memberikan nutrisi esensial seperti nitrogen, fosfor, kalium dan unsur hara lainnya dan membantu memperbaiki struktur tanah.

5. Lapisan tanah bersih dari panjang kayu di area tanam Kelengkeng. Lapisan ini dapat membantu menyimpan cairan dan juga menghasilkan kandungan bahan organik untuk kesuburan tanah.

6. Tambahkan pupuk kandang. Pupuk kandang adalah unsur penting pemupukan tanah untuk tanaman Kelengkeng karena memiliki kandungan mineral dan unsur hara lainnya yang dibutuhkan tanaman.

7. Tambahkan pupuk hayati seperti Trichoderma dan Rhizobium. Ini akan memberikan benih hayati yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah yang akan meningkatkan kualitas buah Kelengkeng.

8. Lakukan satu atau dua aplikasi pupuk setahun. Pemupukan ini harus dilakukan saat musim pertumbuhan, yaitu musim semi dan musim panas. Ini membantu tanaman mendapatkan jumlah nutrisi yang sesuai dan sesuai dengan kondisi tanah.


Penyiraman Tanah

Proses penyiraman pada Tanaman Kelengkeng harus dilakukan untuk menjaga agar tanaman tetap hidup dan subur. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menyiram Tanaman Kelengkeng Anda dengan benar:

1. Siapkan air yang bersih dan non-alkali. Berikan air secukupnya sesuai kebutuhan Tanaman Kelengkeng Anda.

2. Sediakan wadah untuk disiram. Untuk tanaman kecil, gunakan sendok atau pipet untuk membawa air dan menyirami tanaman dari atas. Untuk tanaman besar, Anda bisa memakai tangkai atau cangkul untuk secara lebih efisien menyirami tanaman dari atas.

3. Carilah bagian tanah yang paling kering dan siram dengan menggunakan wadah tersebut. Jika Anda menggunakan tangkai, pastikan Anda menyiram tanaman secara merata sehingga tanaman mendapatkan distribusi yang merata air sehingga tanaman yang ada di bagian yang lebih tinggi tidak akan terendam.

4. Jika semua area tanah sudah tercakup dengan air, segera berhentilah menyiram dan pastikan bahwa tanaman tak kesemutan and bahwa tanah tidak dapat terendam benar-benar dalam air.

5. Jangan lupa untuk membersihkan tanah yang berceceran tambahan, sehingga tanah tidak menumpuk di sekitar tumpukan daun dan batang tanaman lainnya.

6. Tidak ada salahnya untuk mengecek bagian paling dalam atau tengah dari tanaman Kelengkeng untuk memastikan bahwa segala bagian tanah telah mendapatkan asupan air yang cukup.

7. Setelah selesai, tanamannya harus dikeringkan dan dibersihkan. Jangan biarkan bagian luar tanaman tergenang air karena bisa membahayakan dan menimbulkan hama atau penyakit lainnya.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kelengkeng dengan cara organik dan aman dapat dilakukan dengan berbagai metode nabati. Metode tersebut termasuk kerikil pengeringan, penggunaan bahan nabati, air sungai, dan penghasilan enzim.

Kerikil pengeringan adalah metode yang efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman kelengkeng. Metode ini berfungsi dengan membuat lingkungan pada tanaman yang lebih kering dan kurang kondusif bagi perkembangbiakan hama.

Penggunaan bahan nabati termasuk menggunakan minyak kayu putih murni, cuka, infus lidah buaya, energi tanpa nyala api, sarang laba-laba, dan tumbuhan pengusir nyamuk. Ketika digunakan dengan benar, semua bahan nabati ini dapat digunakan untuk mencegah dan mengendalikan hama tanaman kelengkeng.

Air sungai yang diambil menggunakan pam juga merupakan metode yang efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman kelengkeng. Metode ini berfungsi dengan membuat lingkungan yang kurang kondusif di sekitar tanaman.

Penghasilan enzim adalah metode yang efektif untuk mencegah dan mengendalikan hama dan penyakit tanaman kelengkeng. Metode ini berfungsi dengan cara merusak cangkang hama sehingga tidak dapat menyerang tanaman.

Bahan-bahan yang mudah didapatkan dan efektif untuk pengendalian hama pada tanaman kelengkeng berupa cuka, bawang putih, minyak kayu putih, air sungai, energi tanpa nyala api, dan tumbuhan pengusir nyamuk. Selain itu, bahan-bahan lain seperti basil, oregano, cengkih, dan lada hitam juga dapat digunakan untuk mencegah dan mengendalikan hama tanaman kelengkeng.


Penyulaman

Proses pergantian bibit jika ada bibit yang rusak pada tanaman Kelengkeng memiliki beberapa langkah. Pertama, identifikasi bibit yang rusak. Kerusakan bibit bisa disebabkan oleh gangguan hama, penyakit, atau faktor lingkungan. Penyebab kerusakan harus teridentifikasi sebelum bibit diganti dan usaha-usaha pengendalian harus dilakukan untuk mengurangi kemungkinan kerusakan ulang.

Kedua, cari bibit yang bebas dari hama dan penyakit. Proses pergantian bibit harus dilakukan dengan menggunakan bibit yang bebas dari hama dan penyakit. Ini akan mengurangi risiko infeksi yang mungkin terjadi pada tanaman yang baru.

Ketiga, cari tanaman dari sumber terpercaya. Tanaman yang dibeli harus berasal dari petani yang terpercaya dan memiliki kualitas yang baik. Ini penting agar bibit yang ditanam tidak menyebar hama dan penyakit yang mungkin diperoleh dari sumber yang tidak dapat diandalkan.

Keempat, lakukan pra-perlakuan bibit. Pra-perlakuan bibit harus dilakukan untuk memastikan bahwa bibit berkecambah dengan baik dan tumbuh dengan optimum. Proses pra-perlakuan ini juga penting untuk memastikan bahwa tanaman menghasilkan hasil yang maksimum.

Kelima, tanam bibit yang baru. Setelah semua persiapan berjalan dengan lancar, bibit baru bisa ditanam di lokasi yang telah disediakan.diikuti dengan tindakan perawatan yang tepat.


Pemanenan

Tanaman kelengkeng merupakan tanaman buah yang relatif mudah untuk dibudidayakan secara organik. Namun, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi ketika menanam kelengkeng secara organik. Perlu adanya pemahaman tentang proses pemanenan yang tepat, agar pemanenan berhasil. Berikut ini adalah uraian tentang proses pemanenan kelengkeng secara organik.

Tanda-tanda yang menunjukkan bahwa kelengkeng sudah siap panen adalah saat daunnya mulai pudar warna, buah buahnya berubah menjadi merah muda, buah-buahnya terasa layu, jika dicubit terasa lunak dan warna kulitnya berubah menjadi warna theat atau merah. Saat sudah mencapai umur yang tepat, ukuran (besar kecil) buah juga menentukan keberhasilan panen. Buah-buah kelengkeng yang siap panen akan berukuran agak besar.

Saat buah sudah siap untuk dipanen, tetapi jangan memanennya secara paksa dengan menariknya. Sebaiknya buah-buahnya dipotong dengan gunting atau alat potong lainnya. Saat dipotong, buah kelengkeng diatur sedemikian rupa agar tidak rusak dan berada di tangan yang kuat, dan juga untuk mencegah terserang penyakit.

Selain harus memanen buah dengan benar, anda juga harus lebih berhati-hati saat mengumpulkan buah yang sudah dipanen. Buah yang siap panen perlu dikemas dengan tepat dan diurutkan rapi sehingga tidak merusak buah-buah yang lain.

Proses pemanenan kelengkeng secara organik terutama tergantung pada tanda-tanda yang menandakan bahwa kelengkeng sudah siap panen, umur, dan ukuran buah-buah yang siap panen. Selama proses ini, kesabaran dan kehati-hatian sangat diperlukan. Juga, jangan lupa untuk mengumpulkan buah-buah yang sudah dipanen dengan benar.


Perawatan lanjutan

1. Persiapan penanaman selanjutnya: Setelah tanaman kelengkeng dipetik, Anda harus membersihkan lokasi tanam dengan mengangkat akar tanaman dan menghilangkan anyaman jerami yang masih tersisa. Selanjutnya, Anda bisa menyiram area tanam sebanyak tujuh hingga sepuluh kali di seluruh bagian tanah untuk menghilangkan sisa-sisa racun yang masih ada.

2. Persiapan tanah berkelanjutan: Setelah beberapa tahap persiapan penanaman, Anda harus memulai langkah kedua yaitu persiapan tanah berkelanjutan. Langkah ini melibatkan disinfeksi dengan menabur pestisida berbasis nabati dengan tingkat pelarut yang rendah dan mengoleskan pupuk yang direkomendasikan untuk tanaman kelengkeng. Setelah itu, Anda bisa membuat penggalian situs terlebih dahulu untuk meningkatkan tingkat nutrisi dalam tanah.

3. Pembersihan area tanam: Pembersihan area tanam merupakan salah satu langkah penting yang harus Anda lakukan sebelum mulai menanam kelengkeng di tempat itu. Mulailah dengan membersihkan area tanam dengan menggunakan sikat atau jalan perabotan yang telah disiapkan. Hilangkan berbagai sampah, tanah, debu, sisa tanaman, dan semak-semak liar yang mungkin masih ada di area tanam.

4. Menanam bibit: Setelah melalui tahap persiapan tanam tersebut, Anda bisa memulai melakukan pembibitan. Umumnya para pembibit melakukan tahap penanaman dengan menyebarkan bibit secara merata di atas tanah. Sebagai gantinya, Anda juga bisa menggunakan metode taburan pengawet, di mana bibit dibasahi oleh pupuk atau pestisida lebih dulu.

5. Pelestarian: Pelestarian tanah juga diperlukan ketika menanam kelengkeng. Pasang stang pada tanah untuk mencegah sirkulasi udara. Ini akan membantu menjaga kelembaban tanah, air, dan nutrisi di daerah tersebut. Selain itu, lapisan pupuk atau pupuk hayati yang dibutuhkan juga harus disediakan setiap saat.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Cabai Rawit menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Mentimun menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Tomat menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Buah Naga menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Asparagus menggunakan Metode Organik