Cara menanam Jagung dengan metode Organik

Jagung

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Jagung menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman jagung adalah lokasi yang terkena sinar matahari langsung selama 8-10 jam per hari. Jagung mengandalkan sinar matahari untuk menghasilkan lapisan polong yang subur. Tanaman jagung tumbuh baik di dataran yang rata atau dataran dengan lembah. Selain itu, tanaman jagung dapat memanfaatkan tanah pasir atau kering. Jagung dapat tumbuh pada tanah yang lebih asam, namun tanman ini akan berkembang lebih baik di tanah yang netral, dengan kadar pH 6,5 hingga 7,5. Tanaman jagung membutuhkan banyak hara, sehingga mencari lokasi dengan tanah yang subur adalah penting. Anda dapat menambahkan pupuk ganda atau pupuk tiga jenis sebagai tambahan bagi tanaman jagung. Pupuk harus diberikan secara teratur selama tanaman tumbuh dan bergantung pada kondisi lahan. Pendanaan harus diperhatikan juga agar tanaman jagung lancar tanpa gangguan penyakit atau serangan hama.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah sebelum tanam tanaman jagung antara lain sebagai berikut:

1. Penggilap Tanah: Penggilapan tanah maksudnya adalah dengan cara menggali lubang tanam dengan ukuran kira-kira 30x30 cm sebanyak 15 cm. Tujuannya agar tanah lebih lembut, karena jagung membutuhkan tanah yang lembut untuk pertumbuhannya.

2. Penggaraman Tanah: Pada tahap ini, maksudnya adalah dengan cara menambahkan unsur hara seperti pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk kandang dicampur dengan campuran tanah. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanah yang diperlukan jagung untuk tumbuh sampai panen.

3. Penyemprotan Agroinfuskan: Pada tahap ini, maksudnya adalah dengan cara menyemprotkan agroinfuskan. Agroinfuskan berfungsi untuk menetralkan pH tanah. Dan pH ideal untuk tanaman jagung adalah antara 5,5-6,5.

4. Penirisan Benih Jagung: Setelah lubang tanam telah siap, tanah yang telah dipersiapkan tersebut diberi pupuk dasar dosis tinggi sehingga mungkin menyebabkan lubang tanam yang tersumbat oleh bahan organik yang lebih tebal. Oleh karena itu kamu harus menyiram lubang tanam tersebut dengan air yang cukup untuk menetralkan pupuk dasar tersebut, dan itu juga akan membuat benih jagung siap untuk ditanam.

5. Pentanaman Benih Jagung: Pada tahap ini, kamu akan menempatkan benih-benih jagung yang telah disemprot dengan agroinfuskan ke dalam lubang tanam yang telah disiapkan. Namun, pastikan bahwa benih tidak jauh dari permukaan tanah, sebaiknya kira-kira sekitar 3-5 cm di bawah permukaan. Setelah itu tanam tanah dengan cara menutup lubang tanam dengan tanah yang telah disiapkan, kemudian ramulah sedikit.

Setelah melakukan semua persiapan tersebut di atas, kini lahirlah benih jagung yang akan berkembang menjadi tanaman jagung yang indah, dengan syarat anda memberikan air dengan tepat dan jangan lupa untuk memberikan pupuk sesuai dengan kebutuhan jagung agar panen mendatang banyak.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman jagung yang sesuai untuk ditanam adalah bibit jagung yang ditanam secara organik. Pemilihan bibit secara organik dilakukan dengan cara memilih biji jagung yang berkualitas tinggi dan bebas pestisida. Bibit secara organik yang dianjurkan adalah biji jagung yang telah dipemeriksa secara fisik untuk mencari tanda-tanda penyakit, dan dilebarkan di tempat terbuka di mana cahayamatahari dan oksigen cukup. Secara umum, biji yang dipilih harus tumbuh cepat dan bebas dari hama. Ditambah lagi, biji harus dicuci dengan air bersih dengan tujuan untuk menghilangkan sisa-sisa pupuk organik atau pestisida yang mungkin melekat. Pemeliharaan bibit jagung yang baik meliputi penyiraman yang berkala, pemangkasan, penerapan pupuk organik, dan penyemprotan herbisida. Metode ini akan menjamin bahwa tanaman jagung tumbuh dengan kualitas yang baik dan nilai gizi yang tinggi.


Penanaman Bibit

1. Pertama, sebelum menanam bibit jagung, lakukan persiapan tanah yang tepat. Hal ini dapat dilakukan dengan memastikan bahwa tanah cukup subur, menambahkan pupuk dan mengatur tingkat kelembaban tanah.

2. Selanjutnya, mulailah membersihkan tanah dan membuat lubang dengan ukuran 1–2 kali ukuran bibit yang akan ditanam. Pastikan lubang sudah siap dan beberapa inci dalam tanah sudah mulai mengering.

3. Setelah itu, taruh bibit jagung ke lubang tanah. Berikan pengaturan yang tepat pada bibit agar tanah dapat menyerap air dengan baik. Bibit jagung harus diletakkan di lubang tidak lebih dari 3–4 inci ke dalam tanah.

4. Sebelum bibit jagung ditutup tanah, beri sedikit pupuk di sekitar lubang, yang akan mendorong pertumbuhan yang sehat. Setelah itu, selesaikan dengan menutup lubang kembali dengan tanah.

5. Saatnya menyiram bibit jagung. Sebaiknya, teteskan air dengan secukupnya agar bibit tidak terserang hama dan penyakit. Jangan terlalu banyak menyiram karena tanah yang terlalu lembab dapat menghalangi pertumbuhan tanaman.

6. Terahkir, tempatkan tenda atau tumbuhan jagung di atas bibit jagung. Hal ini akan melindungi bibit jagung dari kelebihan sinar matahari dan meningkatkan tingkat kelembaban di sekitar bibit. Kini, bibit jagung siap dilepas untuk tumbuh!


Pemupukan tanah

1. Persiapkan tanah untuk dibajak. Lakukan bajakan pada tanah menggunakan alat bajak setebal 3-4 cm. Pada saat bajak, tambahkan campuran pupuk organik ke dalam tanah.

2. Setelah tanah siap dibajak, lakukan penggilingan di seluruh luas lahannya. Penggilingan ini bertujuan untuk memudahkan gerakan air disekitar tanah yang akan menyebabkan tanah menjadi subur.

3. Lakukan penggemburan lahan agar persiapannya lebih mudah. Gilingan tanah sebelumnya akan membantu melancarkan proses ini.

4. Lakukan pemupukan tanah secara organik, misalnya pupuk jeram, daun, dan pupuk hijau seperti kompos.

5. Pupuklah tanah dengan pupuk organik, seperti pupuk jerami, kompos, dan pupuk hijau lainnya. Pastikan pupuk yang dipilih sesuai dengan daya dukung tanah.

6. Pisahkan ruas-ruas tanah dengan menggunakan alat seperti tinggi-tingkat. Ini akan membantu memberi lokasi ideal pada posisi tanaman.

7. Siapkan benih, lalu lakukan tanam. Pastikan benih bersih dan berkualitas tinggi.

8. Cek kondisi tanah lalu lakukan pengairan. Pastikan tanah baik-baik saja sebelum pengairan.

9. Setelah tanaman berdiri tegak, memberi pupuk organik yang sesuai dengan organik tanah, untuk memastikan tanaman Jagung selalu sehat, subur dan maksimal.


Penyiraman Tanah

Proses penyiraman yang cocok untuk tanaman jagung adalah sebagai berikut:

1. Pastikan untuk menyiram tanaman jagung saat tanah di sekitarnya kering. Ini dapat memastikan bahwa air yang disemprotkan tidak akan mengalir ke bawah.

2. Gunakan semprotan air dengan tekanan rendah atau semprotan air yang lembut, seperti semprotan air bambu, untuk menyiram tanaman jagung. Ini dapat memastikan bahwa tanah tidak akan menjadi terlalu basah dan tanaman tidak menderita kerusakan akibat terlalu banyak air.

3. Pastikan untuk menyiram tanaman jagung setiap hari atau setiap dua hari sekali (tergantung pada jenis tanah dan irritasi cuaca). Jika tanah di sekitar tanaman jagung benar-benar kering, perlakukan tanaman dengan segelas air setiap hari.

4. Jangan lupa meninjau tingkat kelembaban tanah dan mengubah jadwal penyiraman sesuai dengan tingkat kelembaban ini. Jika tanah terlihat lembab atau basah, maka dapat mengurangi frekuensi penyiraman.

5. Setelah menyiram, gunakan garpu taman atau berah shovel untuk membantu mencairkan tanah. Ini akan membantu meningkatkan aliran udara di sekitar tanaman yang akan berguna untuk menjaga tanah tetap lembab dan produktif.

6. Setelah menyiram, cobalah untuk memantau kondisi tanaman dan tanda-tanda kekeringan. Hal ini sangat penting untuk dilakukan untuk memastikan tanaman tetap sehat. Jika anda melihat tanda-tanda kekeringan, cobalah untuk menyiramnya kembali.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman jagung secara organik dan aman adalah dengan menggunakan metode yang ekologis berdasarkan kepada pemahaman secara mendalam tentang tingkah laku organisme yang menyebabkan hama dan penyakit tanaman. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode pengendalian hayati. Metode ini menggunakan organisme yang menguntungkan untuk mengurangi jumlah hama pada tanaman jagung. Metode hayati ini melibatkan menggunakan hama utama untuk menjaga populasi hama ke dalam batas yang diterima.

Salah satu metode nabati lain dalam penanganan hama adalah dengan penggunaan pupuk anorganik (pupuk buatan) berbasis tanaman. Metode ini menggunakan berbagai macam pupuk, yang dapat diformulasikan untuk membantu tanaman jagung dalam menahan infeksi dan mengurangi populasi hama.

Bahan yang mudah didapat dan efektif untuk pengendalian hama adalah pupuk tanaman alami, tumbuhan penolak hama, dan jenis jamur. Pupuk alami yang umum digunakan adalah pupuk kandang, bahan organik lainnya, dan pupuk beras yang disiram di sekitar tanaman jagung. Bahan penolak hama seperti daun pohon nangka, kulit ara, dan rempah-rempah dapat dicampur dengan pupuk alami dan disiram ke tanaman jagung untuk mengendalikan hama. Beberapa jenis jamur, seperti Metarhizium anisopliae dan Bacillus thuringiensis, dapat digunakan sebagai biopestisida untuk menangani hama.

Metode-metode ini telah terbukti sangat efektif dalam mengurangi populasi hama sehingga tanaman jagung dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.


Penyulaman

Proses pergantian bibit untuk tanaman jagung dapat melalui beberapa tahapan. Pertama, inspeksi tanah. Ini penting untuk memastikan bahwa tanah tempat anda akan tanam jagung tetap begitu setelah bibit dirias. Selanjutnya, lakukan persiapan tanah. Hal ini melibatkan beberapa teknik seperti pengurangan naungan, pelembab tanah, dan peningkatan keasaman, yang semuanya membantu meningkatkan populasi hama dan gangguan congklak tanah.

Kedua, mulailah menciptakan stres pada bibit yang akan diganti. Stres ini bisa diciptakan dengan memberikan pengurangan naungan dan penyiraman berlebihan. Hal ini dimaksudkan untuk membuat bibit lebih rentan terhadap penyakit dan kerusakan, meningkatkan kemungkinan bahwa itu akan dihancurkan sebelum bisa tumbuh.

Ketiga, ketika bibit mulai memperlihatkan tanda-tanda penyakit atau kerusakan, torehkanlah bibit baru yang lebih kuat. Pastikan untuk hanya menggunakan bibit dari sumber yang dapat dipercaya, yang tentunya merupakan bibit yang sehat.

Keempat, jaga tanaman dengan obat-obatan yang membantu melawan penyakit. Pastikan bahwa anda berkonsultasi dengan ahli dalam bekerja dengan obat-obatan tersebut.

Kelima, dukung tanaman dengan penyiraman yang cukup dan memberikan nutrisi yang tepat. Ini akan membantu tanaman yang baru tumbuh untuk terhindar dari kerusakan dan mencapai potensi penuh.

Ini adalah prosedur umum yang dapat dilakukan ketika Anda ingin mengganti bibit jagung yang sudah rusak. Pastikan untuk menginvestasikan waktu dan tenaga extra dalam upaya melestarikan dan meningkatkan produktivitas tanaman jagung.


Pemanenan

Tanaman jagung adalah salah satu tanaman sayuran yang banyak dibudidayakan secara organik. Pemanenan jagung yang benar dapat memastikan hasil nabati yang tinggi. Proses pemanenan jagung yang benar dimulai dengan tanda kesiapan panen.

Tanda-tanda bahwa jagung siap dipanen adalah ketika semua ekor bunga telah mengering, dan bulir yang mengeras dan gelap. Sebaiknya, proses pemanenan ini dimulai sekitar 40-60 hari setelah diaduk. Sebagian besar jagung diharapkan dapat dipanen pada periode 3-4 bulan.

Selain tanda-tanda kesiapan panen, ada juga tanda-tanda fisik yang harus dilihat. Jagung dengan umur dan besar yang tepat akan memastikan hasil panen yang optimal. Jagung yang sudah cukup tua akan menunjukkan pengerasan bulir. Bulir akan berwarna gelap dan mengembang biak, hal ini menandakan bahwa jagung sudah siap untuk dipanen.

Selain itu, ukuran umbi dan alas berpengaruh terhadap kualitas panen. Gulungan yang lebih besar memiliki banyak ruang untuk menyimpan nutrisi untuk jagung. Sebaliknya, gulungan yang lebih kecil memiliki lebih sedikit ruang untuk menyimpan nutrisi. Hal ini berarti bahwa gulungan yang lebih besar memiliki nafsu makan lebih tinggi dan tekstur lebih kenyal.

Ketika proses pemanenan dimulai, para petani harus menyebar kapas semprot untuk mencegah infeksi oleh hama dan serangan jamur. Selain semprotan, parung panen juga dapat digunakan. Ini adalah tangan pertanian khusus yang dirancang untuk membuat panen lebih cepat dan mudah.

Fungsi lain dari parung panen adalah membersihkan jagung dari butir tanah, sampah, dan benda lain yang menempel di permukaan jagung. Diharapkan bahwa semua jagung dipanen, dikeringkan, dan dikondisionalkan dalam 24 jam setelah panen. Jagung juga harus disimpan di suhu yang tepat selama penyimpanan.


Perawatan lanjutan

Persiapan Penanam lanjutan :

1. Pembersihan area tanam sebelumnya

Anda harus memastikan bahwa bidang tanam sebelumnya di bersihkan dengan sempurna dari sisa-sisa tanah dan tanaman sebelumnya. Bila diperlukan, harap gunakan penyisir untuk mengangkat sisa-sisa tanah dan material yang tidak terkelupas. Kemudian buang semua material yang sudah diangkat tersebut dan jauhkan dari bidang tanam.

2. Pengolahan tanah berkelanjutan

Langkah ini merupakan langkah untuk mempersiapkan tanah untuk tanaman jagung. Ini melibatkan aplikasi pupuk dan pendidihan tanah untuk membuatnya siap untuk menanam benih jagung. Anda dapat menggunakan kompos atau pupuk kandang sebagai pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah. Anda juga dapat menambahkan pupuk anorganik, seperti NPK atau pupuk penggembur. Anggota pemasok lokal diagro bisa menyediakan informasi tentang pengolahan tanah lengkap yang harus dilakukan.

3. Penyiapan tempat teduh

Anthurium membutuhkan tempat teduh terbuka selama beberapa jam sehari. Oleh karena itu, sebelum menanam jagung, hindari jelajahi daerah tetangga dan tempatkan tempat teduh di area tanam. Tempat teduh terdiri dari area ombak, pagar, atau sungai. Penyiapan tempat teduh ini akan membantu menjaga tanaman terlindung dari sinar matahari yang kuat dan yang paling penting menjaga tanaman dari hama dan penyakit.

4. Perenderaan tanah

Setelah Anda selesai melakukan semua langkah persiapan tanam, maka Anda harus merenderahkan tanah dengan cara menggali, menggaruk, atau menggusur tanah. Metode ini membantu menjaga saluran drainase yang baik dan memastikan bahwa air dan air hujan yang bocor ke tanah tidak terhambat.

5. Peroses anggota air

Peroses anggota air ini sangat penting untuk memastikan agar air tidak menggamatkan dari daerah tanam. Metode ini melibatkan membuat sistem pembalut berjalan dengan baik dan merujuk pada referensi lokal untuk menerapkan pendekatan yang tepat, sesuai dengan kondisi tanah dan iklim.

6. Air tanah

Langkah terakhir untuk persiapan tanam jagung adalah menganalisis ketersediaan air tanah dan menetapkan saluran drainase yang diperlukan untuk mengarahkan air keluar dari daerah tanam. Ini dapat dilakukan dengan memeriksa bak mandi, saluran parit, dan lubang pasang. Dengan menggunakan saluran drainase, air asin teratasi sebelum dapat menginvasi tanaman jagung.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Buah Naga menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Padi menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Terong menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Anggur menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Brokoli menggunakan Metode Organik