Cara menanam Kacang Hijau dengan metode Organik

Kacang Hijau

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Kacang Hijau menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman kacang hijau adalah tempat yang terkena cahaya matahari langsung sekurang-kurangnya 5 jam sehari. Selain itu, ia juga memerlukan suhu yang relatif stabil, biasanya di sekitar 20-30 ° C. Tanaman ini juga menyukai kelembapan tinggi, jadi jika tempat tersebut berada di kawasan dataran tinggi atau lebih dingin dari tempat lain, maka lokasinya harus dihiasi dengan penyiraman sebagai gantinya. Tanaman ini juga memerlukan tanah yang lembut, bersih, dan subur. Jika tanaman ini ditanam di dalam tanah yang lebih keras atau kasar, maka tingkat hasilnya akan lebih rendah. Dengan kata lain, lokasi yang cocok untuk tanaman kacang hijau adalah di daerah yang terkena sinar matahari langsung di sekitar 5 hingga 6 jam sehari dengan suhu yang stabil, kelembaban yang tinggi, dan tanah yang lembut, bersih, dan subur.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum tanam untuk tanaman kacang hijau adalah sebagai berikut:

1. Pembersihan lahan: Langkah pertama yang harus dilakukan adalah pembersihan lahan dengan cara membersihkan sampah dan rumput liar. Setelah lahan dibersihkan, lalu dilakukan penggalian tanah, sehingga tanah akan menjadi lebih longgar dan meningkatkan sirkulasi udara.

2. Pemupukan: Langkah berikutnya adalah pemupukan. Pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk kandang, pupuk berserat, dan pupuk phosphonat. Pupuk ini dapat membantu tanaman untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

3. Penyiangan: Setelah pupuk diberikan, lalu dilakukan penyiangan dengan cara membuang rumput dan gulma yang mencuri hara tanah. Ini akan membantu mengurangi pertumbuhan gulma atau rumput, memperbesar lahan tanam, dan memfasilitasi pertumbuhan tanaman kacang hijau.

4. Saliran air: Langkah terakhir persiapan tanah adalah saliran air. Hal ini akan membantu mengurai lahan dengan cara menciptakan saluran air. Ini akan mempermudah pengairan tanaman dan mengurangi jumlah air hujan yang mengendap di lahan tanam.

Setelah prosedur-prosedur di atas dilakukan, lalu tanah dapat disiapkan untuk tanam. Setelah tanah disiapkan, tanaman kacang hijau dapat mulai ditanam.


Pemilihan Bibit

Bibit Tanaman Kacang Hijau yang sesuai dan terbaik untuk ditanam secara organik adalah bibit yang diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan tanaman yang ramah lingkungan. Kacang hijau yang diinginkan adalah bibit yang dibuat dengan kombinasi benda-benda alam seperti batu gamping, tanah, pupuk organik, dan bahan-bahan lainnya yang ramah lingkungan. Sebagai tambahan, Anda juga perlu memastikan bahwa bibit ini tidak didatangkan dari sumber kimia yang berbahaya. Selain itu, pastikan bahwa bibit yang diinginkan melalui proses penyemaian yang steril untuk menghindari penyebaran penyakit atau patogen. Selain itu, Anda juga perlu memastikan bahwa bibit ini telah terbukti berkembang dan bertahan dalam berbagai iklim. Ini akan memungkinkan tanaman Anda tahan lama, kuat, dan berhasil.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit kacang hijau biasanya dimulai dengan mempersiapkan media tanam. Pertama-tama, media tanam harus memiliki daya pembawa benih yang tinggi, baik sirkulasi oksigen dan nutrisi, dan memperingatkan cuaca yang lembab. Tanah yang seimbang antara kandungan pasir, tanah liat, dan humus adalah ideal. Setelah mempersiapkan medium yang sesuai, menaburkan bibit kacang hijau ke atasnya. Kedalaman yang direkomendasikan untuk penyebaran benih adalah dua kali lebih tebal daripada luas atau lebar biji. Mengikuti ini, Anda dapat menutup media tanam dengan sedikit pasir atau humus halus.

Setelah biji tersebar dengan aman di atas media tanam, ia harus disiram dengan air. Disiram dengan air tidak terlalu dingin. Anda juga harus memastikan bahwa biji dibiarkan di tempat yang cukup terkena sinar matahari.

Setelah semua langkah di atas diikuti, Anda harus menyimpannya dengan baik dengan mengontrol tingkat kelembaban bibit. Apabila kelembaban rendah, tambahkan lagi air. Menyimpan dengan benar akan menjamin pertumbuhan dan hidup bibit kacang hijau yang tinggi.


Pemupukan tanah

Pemupukan organik tanah adalah metode yang hemat biaya, ekonomis, ramah lingkungan, dan memberikan hasil yang baik untuk tanaman Kacang Hijau yang sehat, subur, dan maksimal. Proses pemupukan organik dimulai dengan mencampurkan bahan-bahan pemupuk organik seperti pupuk kandang, humus, kompos, dan tanah gambut kedalam tanah berdasarkan analisa tanah yang telah dilakukan. Bahan-bahan ini akan membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan daya tahan tanah, sehingga meningkatkan daya tahan tanaman Kacang Hijau terhadap penyakit. Selain itu, bahan-bahan pemupuk organik tersebut juga akan meningkatkan kandungan nutrisi penting dalam tanah seperti nitrogen, fosfor dan unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Setelah mencampurkan bahan-bahan pemupuk organik dengan tanah secara merata, tanaman Kacang Hijau harus diberikan air secara teratur agar semua bahan-bahan pemupuk secara optimum terintegrasi ke dalam tanah tersebut. Diakhiri dengan memberi mulsa atau menyiangi tanaman yang akan membantu menjaga kelembaban tanah dan pertumbuhan tanaman, membangun kembali struktur tanah serta menghalangi pertumbuhan gulma. Ini juga akan membantu mencegah tanaman Kacang Hijau terhadap penyakit dan gangguan hama. Selain itu, anda juga harus berhati-hati dalam menggunakan bahan kimia. Jangan terlalu banyak menggunakannya atau over dosing agar tanaman tetap sehat tetap subur dan bisa menghasilkan produksi yang maksimal.


Penyiraman Tanah

Penyiraman adalah salah satu langkah penting yang harus ditempuh untuk menjaga kesehatan tanaman kacang hijau. Ini dapat meliputi beberapa tahap berikut:

1. Menentukan jadwal penyiraman - Sebelum mulai menyiram tanaman kacang hijau, penting untuk memutuskan jadwal penyiraman yang akan dipilih. Jumlah air yang diberikan, jenis air yang digunakan, dan frekuensi penyiraman harus sesuai dengan kondisi tanaman.

2. Penyediaan air yang cocok - Air yang cocok harus digunakan saat menyiram tanaman kacang hijau. Air sumur harus dihindari karena air sumur biasanya berisi mineral yang dapat membahayakan tanaman. Air sungai, danau, atau air kemasan yang disaring adalah pilihan yang lebih baik.

3. Komposisi air - Konsentrasi air yang disiram juga harus diperhatikan. Air yang tropis biasanya akan berdampak baik untuk tanaman kacang hijau.

4. Penyiraman berhati-hati - Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari keroposan akibat air. Air boleh diberikan secara hati-hati dan perlahan ke sepanjang batang, daun tanaman, dan tunas serta lingkungan media tanam yang terbuka sekitar akar tanaman.

5. Petersihkan air - Air yang telah digunakan harus diambil untuk dibersihkan setelah dua sampai tiga hari. Penyiraman dengan air yang kotor atau tidak bersih dapat menyebabkan penyakit pada tanaman kacang hijau.

6. Monitor kondisi tanaman - Kondisi tanaman harus terus dipantau. Jika tanaman membutuhkan air secara lebih besar atau lebih kecil, maka jadwal penyiraman harus disesuaikan sesuai dengannya.

Semua langkah ini harus difollow untuk menjaga tanaman kacang hijau dalam keadaan yang sehat.


Pengendalian Hama

(1) Pengendalian Hama Organik

Salah satu cara pengendalian hama yang aman di tanaman kacang hijau adalah dengan menggunakan metode pengendalian hama secara organik. Metode organik untuk pengendalian hama ini meliputi pengendalian fisik, kultur cabang, kontrol biologi, dan kontrol kimia organik.

a. Pengendalian Fisik

Pengendalian fisik ini termasuk penjemuran, pencucian benih, pengambilan hama secara manual, penggunaan syaraf tikus, penggunaan pagar pembawa panas, dan saringan untuk menghilangkan hama.

b. Kultur Cabang

Kultur cabang termasuk hal-hal seperti pemupukan secara berlebihan, pencabutan tanaman yang rusak, pemangkasan tanaman yang tepat, dan penimbunan tanah. Ini dapat membantu mencegah hama dan meningkatkan produksi tanaman kacang hijau.

c. Kontrol Biologi

Kontrol biologi menggunakan organisme lain (seperti jamur, serangga pemangsa, dan trichogramma) untuk membantu mengurangi populasi hama. Ini juga merupakan cara yang efektif untuk membuat ekosistem tertutup dan sehat dalam penanaman kacang hijau.

d. Kontrol Kimia Organik

Kontrol kimia organik termasuk metode pengendalian hama seperti insektisida nabati, bahan alami, dan formulasi produk cair. Ini berbeda dari metode kimia sintetik, karena metode kimia organik tidak mengeluarkan pencemaran dan residu limbah berbahaya ke lingkungan. Beberapa bahan alami yang baik untuk pengendalian hama pada tanaman kacang hijau adalah garam, cuka, minyak biji mustard, minyak kayu putih, bubuk kopi, lawang, dan madu tiram.

(2) Metode Nabati Lainnya

Selain metode pengendalian hama tadi, ada metode nabati lainnya yang dapat digunakan untuk menjaga tanaman kacang hijau. Metode nabati ini termasuk pengendalian musuh alami, pengendalian hama dengan cara pengendalian gulma, penutupan benih, cuci jagung, karantina tanaman, dan teknologi sinar inframerah.

a. Pengendalian Musuh Alami

Dalam metode ini, musuh alami tanaman kacang hijau digunakan untuk menangkal hama. Contohnya, larva bergaris tengah atau agen biologi lainnya dapat digunakan untuk mengobati tanaman yang diserang hama.

b. Pengendalian Gulma

Untuk menjaga tanaman kacang hijau, gulma dapat dibendung dengan cara memotong, mencabik, menggunjing, atau menyemprot. Ini dapat membantu mengurangi kompetisi makanan antara kacang hijau dan gulma.

c. Penutupan Benih

Penutupan benih adalah proses melindungi biji dengan membran atau resin untuk mengurangi risiko penyakit. Ini dapat membantu meredakan infeksi batang busuk atau penyakit bakteri lainnya yang sering menyerang tanaman kacang hijau.

d. Cuci Jagung

Salah satu metode nabati yang dapat digunakan untuk pengendalian hama adalah cuci jagung. Proses ini menghilangkan hama lalat buah dan serangga lain yang berada di permukaan biji.

e. Karantina Tanaman

Karantina tanaman dapat membantu mencegah penyebaran hama. Tanaman baru dalam kondisi hidup harus disimpan di tempat terpisah dari tanaman lain. Hal ini akan membantu mencegah hama dari menyebar lebih lanjut.

f. Teknologi Sinar Inframerah

Teknologi sinar inframerah dapat membantu mendeteksi lokasi hama tanaman tersembunyi. Kamera berteknologi inframerah dapat memantau populasi organisme dan membantu merencanakan strategi pengendalian hama yang sesuai.

Kesimpulan

Untuk pengendalian hama pada tanaman kacang hijau dengan cara yang aman dan menguntungkan, metode pengendalian hama secara organik adalah alternatif yang baik. Metode-metode seperti pengendalian fisik, kontrol biologi, kontrol kimia organik, dan kultur cabang dapat membantu mencegah hama. Metode lain seperti pengendalian musuh alami, pengendalian gulma, penutupan biji, cuci jagung, karantina tanaman, dan teknologi sinar inframerah juga dapat membantu menjaga tanaman kacang hijau dari serangan hama.


Penyulaman

Proses pergantian bibit pada tanaman Kacang Hijau harus segera dilaksanakan jika terdapat bibit yang rusak. Rumput atau jumlah biji yang mati melebihi jumlah tumbuh dapat menjadi salah satu tanda dari tropika yang rusak. Dua cara yang bisa Anda lakukan untuk menggantinya adalah dengan cara menanam tanaman yang baru atau dengan cara menyemaikan kembali.

Ketika menanam tanaman baru, pastikan bahwa tanah di sekitar tanaman kacang hijau bersih dari gandum atau gulma yang tidak diinginkan. Jika gagal menanam tanaman baru, maka caranya adalah dengan menyemaikan benih di bagian tanah yang kering (tanpa directflow air). Usahakan untuk mencubit sedikit bagian tanah dan tekan benih ke dalamnya dengan lembut. Pastikan anda memberikan serangga perlindungan seperti serbuk sari untuk mengantisipasi penyakit tanaman. Tunggu benih mulai tumbuh sebelum Anda menyiram tanaman tersebut.

Jangan lupa untuk memberikan nutrisi dan air yang cukup sesuai dengan kebutuhan tanaman. Pastikan juga untuk memberikan proses pelindungan yang tepat untuk meningkatkan daya tahan terhadap musuh alami tanaman.


Pemanenan

Pemanenan pada tanaman kacang hijau dengan proses secara organik memiliki tahapan yang berbeda dari kacang dengan proses konvensional. Proses tersebut meliputi pengamatan pertumbuhan tumbuhan, konsistensi dan warna daun, warna buah / biji dan kematangan kacang. Di bawah ini adalah cara-cara untuk memanen kacang hijau secara organik:

1. Tanda-tanda Kesiapan Panen: Untuk menentukan kapan saatnya untuk memanen, tanda- tanda mulai berupa banyaknya daun matang, lebih sedikit atau tidak adanya daun yang tumbuh, warna daun di sayap hijau kekuningan, dan pembungkus daun kasar dan bergaris.

2. Umur: Umur kacang yang tepat untuk dipanen, berkisar antara 45-70 hari setelah siklus pertumbuhan dimulai. Ini berarti bahwa jika tanaman kacang hijau ditanam pada bulan April, ia akan layak dipanen sekitar bulan Juni-Juli.

3. Ukuran: Biji-bijian (kacang hijau) yang siap dipanen memiliki ukuran yang lebih besar dan lebih buah depan tegak saat digenggam.

4. Warna Buah/Biji: Warna buah / biji kacang hijau yang siap panen adalah hijau terang sampai hijau tua.

5. Kematangan Biji: Biji-bijian yang siap dipanen biasanya bertekstur kalis saat digigit dan merasa lebih empuk daripada yang mentah.


Perawatan lanjutan

Persiapan Penanaman Selanjutnya

Setelah mengharvest tanaman kacang hijau, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan penanaman tanaman selanjutnya. Pertama, dapat sampai ke akar tanaman yang terkumpul dan menyingkirkan sisa-sisa tanaman. Setelah itu, ubah pengaturan tinggi tanah dengan menggunakan sekop, dan nilai pH tanah dengan menggunakan kit uji pH. Ini akan membantu menilai apakah tanah sesuai untuk tanaman yang diinginkan. Teknik melonggarkan tanah dengan menggunakan garukan digunakan untuk mencapai tanah yang subur, karena menghubungkan stok pangan hara dengan akar tanaman. Juga, mengubah struktur tanah dengan penggarukan akan membantu menghasilkan tanah yang lebih efisien untuk bertukang.

Persiapan Tanah Berkelanjutan

Perawatan lanjutan tanah bekas tanaman kacang hijau meupakan persiapan tanah berkelanjutan. Pemupukan adalah cara utama untuk meningkatkan kualitas tanah. Pemupukan dapat dilakukan dengan memilih pupuk yang sesuai untuk tanaman yang akan dipanen pada daerah tertentu. Pupuk penting untuk menyediakan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman untuk tumbuh dan menghasilkan. Penggunaan organik seperti abu kayu dan pupuk kandang dapat membantu untuk meningkatkan kualitas tanah, meningkatkan katersity tingkat air dan memperbaiki keanekaragaman biodiversitas tanah.

Pembersihan Area Tanam

Sebelum melakukan penanaman tanaman lain, lahan domestik harus dibersihkan. Dalam hal ini, area tanam harus dihilangkan dari sisa-sisa tanaman yang terkumpul, hal yang harus dilakukan adalah membuang tong bagian atas tanaman sehingga saat tanaman telah berbuah, bongkahan berserakan dapat disapu, dihancurkan atau disapu bersih. Pembersihan tanah juga mencakup mengangkat dan pembakaran barang yang tidak diperlukan seperti akar tanaman, sisik, dan gulma. Ini akan membantu mencegah penyebaran penyakit tanaman di masa depan. Pembersihan harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi besar dari biologi teknis.

Penggunaan Insektisida

Penggunaan insektisida untuk mengontrol hama pada tanah bekas tanaman kacang hijau, perlu dilakukan dengan hati-hati. Biologi teknis telah dimaksudkan untuk mengurangi kontaminasi insektisida dengan cara memilih jenis yang aman bagi lingkungan. Insektisida dapat diumpankan setelah penyiapan tanah dan pembersihan area tanam. Insektisida dikatakan aman jika diterapkan sesuai dengan petunjuk. Setelah pengumpulan, ubi harus dicuci dengan air bersih untuk menghilangkan sedikit insektisida yang mungkin digunakan.

Pencegahan Penyakit Tanaman

Penyakit tanaman dapat menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerugian besar jika tidak dicegah. Buah berserakan harus dikumpulkan dan dibakar atau dikubur. Ini akan membantu mencegah penularan penyakit. Penggunaan pesticida berlebihan dan pupuk buatan yang berlebihan harus dihindari karena dapat merusak tanah bekas tanaman kacang hijau. Hal ini juga dapat menyebabkan kerusakan pengguna, karena kehilangan nutrisi penting dan mikroorganisme tanah. Dalam hal pencegahan, penting untuk mengikuti teknik pertanian yang sesuai untuk mencegah penyebaran penyakit tanaman.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Labu Siam menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Sereh / Lemongrass menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Jamur Tiram menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Melon menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Brokoli menggunakan Metode Organik