Cara menanam Kubis dengan metode Organik

Kubis

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Kubis menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman kubis adalah lokasi dengan sinar matahari yang cukup untuk pertumbuhannya setiap hari. Tanaman kubis membutuhkan cahaya matahari langsung selama 6-8 jam. Lokasi yang tidak mendapat sinar matahari cukup, tanaman kubis mungkin tidak berkembang dengan baik. Tempat yang menerima cahaya matahari yang paling berlimpah adalah lekas/pagar yang terkena sinar matahari. Untuk mendapatkan hasil terbaik, tanaman kubis harus diletakkan pada area yang mendapat sinar matahari matahari secara langsung selama jam-jam matahari terang. Sebagai alternatif, tanaman dapat disiram secara rutin dengan air yang hangat. Tanaman itu juga dapat dijatuhkan pada tanah lembab, terutama pada musim hujan. Tanaman kubis juga harus disiram secara periodically untuk tumbuh dengan baik.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum tanam tanaman kubis ialah:

1. Menyiapkan lahan tanam yang tepat. Pastikan lahan tanam terdapat cukup sinar matahari dan memiliki drainase yang baik. Pilihlah tanah yang lembab dan bertekstur ringan untuk menjaminkan tanaman akan didapatkan hasil yang baik.

2. Pulas dan Rajang Tanah. Gunakan pulas atau rajang untuk membersihkan lahan tanam dari sampah-sampah tanah, akarn tanaman liar dan batu. Usahakan lahan tanam anda tertutup rapat tanpa jalur.

3. Mengatur pH Tanah. pH Tanah untuk tanaman kubis harus berkisar antara 6,0 - 7,33 untuk tanaman yang optimum dan tumbuh dengan baik.

4. Penggilingan Tanah. Setelah melakukan pulas dan rajang, penggilingan tanah merupakan proses pengolahan tanah yang menggunakan alat-alat seperti terpal, trowel, atau pun bilah-bilah lahan untuk mengubah bentuk tanah menjadi lebih menyerap antara batang tanaman dan lahan tanam.

5. Pembalutan Tanah. Akhir persiapan tanah adalah menutupi lahan tanam dengan membuat lapisan tanah 1-2 inci untuk menghapus kantung udara yang terdapat di bawah permukaan tanah. Untuk tanaman kubis, hal ini akan membantu menjaga kelembaban dan melindungi tanaman dari gangguan hama.

Itulah persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum tanam tanaman kubis. Pastikan Anda melakukan persiapan tanah dengan benar untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal!


Pemilihan Bibit

Bibit kubis yang sesuai untuk menanam tanaman kubis adalah bibit kubis yang telah mengikuti prosedur yang sesuai dengan prinsip-prinsip pertumbuhan organik. Bibit ini bisa ditemukan dalam bentuk benih jenis kubis yang dihibridkan untuk optimalisasi pertumbuhan tanaman atau bibit tanaman yang disuburkan secara organik. Beberapa pemilihan bibit tanaman kubis secara organik antara lain:

Pertama, cari bibit tanaman kubis yang ditanam tanpa menggunakan pestisida sintetis atau pestisida lain yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Memilih biji tanaman kubis yang berasal dari penanam organik, dan memastikan tanaman tersebut bersertifikat organik, merupakan sebuah langkah yang penting.

Kedua, pastikan bahwa biji tanaman kubis yang dibeli telah mengalami proses perendaman dan pemupukan yang sesuai dengan prinsip-prinsip pertumbuhan organik. Terutama, pastikan bahwa bibit tangan kubis telah diberi pupuk organik sehingga tidak mengandung hara yang dapat berbahaya bagi tanaman kubis yang akan ditanam.

Ketiga, pastikan bahwa bibit tangan kubis yang dibeli tidak telah dikeringkan dan dikompres. Semua biji tanaman kubis yang akan ditanam harus baru direndam agar mendapatkan nutrisi dan air yang diperlukan untuk pertumbuhan. Hal ini sangat penting agar tanaman yang ditanam benar-benar sehat.

Keempat, pastikan bahwa bibit tangan kubis telah diserangi oleh hama atau penyakit tertentu sebelum ditanam. Sangat penting untuk memastikan semua tanaman kubis baru memesan tidak mengalami infestasi atau penyakit yang dapat menyebar pada tanaman lain setelah ditanam.


Penanaman Bibit

Proses penanaman bibit tanaman kubis dimulai dengan menggali parit dengan ukuran 1 meter atau lebih. Usahakan parit yang dibuat memiliki sudut curam di salah satu sisinya. Kemudian pasang arus air di parit sehingga bumi di bawahnya menjadi lembab.

Setelah itu, campur biji kubis dengan pupuk cair ke dalam substrate. Gunakan pupuk yang sesuai dengan biji tanaman kubis. Pastikan air kotor di substrat, campurkan semua dengan lembab.

Tahap selanjutnya adalah menebar biji kubis ke dalam substrat dengan jarak tertentu antar biji. Letakkan biji tanaman kubis dengan baik dan jangan terlalu rapat atau terlalu terpisah.

Kemudian loncat ke tahap setelah itu. Tunggu hingga biji menetas. Setelah bibit muncul dan tumbuh, Anda harus tetap berhati-hati dengan penyiraman. Pastikan tanah ditanam di sekitar bibit kubis selalu lembab dan melembapkan tanah yang mengering.

Setelah bibit mencapai tinggi yang cukup, Anda harus menyiram rutin dan memberi pupuk hingga tanaman tumbuh. Anda juga harus berhati-hati dengan hama hampir di seluruh tahap proses penanaman bibit tanaman kubis.

Untuk memastikan kesuksesan hidup bibit tanaman yang tinggi, Anda harus menanam bibit kubis pada musim yang cocok dan memberikannya perawatan yang benar. Selain itu, bibit tanaman harus mendapatkan pasokan air yang cukup, suhu yang ideal, tanah yang subur, dan pupuk yang sesuai. Jika mengikuti semua langkah ini dengan benar, bibit tanaman kubis Anda pasti akan berhasil tumbuh dengan baik.


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah secara organik yang difokuskan untuk menjadikan tanaman Kubis yang sehat, subur, dan maksimal meliputi beberapa langkah sebagai berikut.

Pertama, tanah harus disisir dengan baik. Ini akan memudahkan pemupukan dan memberikan ruang yang baik bagi sistem akar tanaman.

Kedua, sebelum menambah pupuk Organik, penting untuk memastikan lapisan humusnya sudah cukup. Humus berperan sebagai penyangga tetap berimbang nutrisi tanah yang menyediakan nutrisi bagi tanaman. Humus biasanya diperoleh dari sisa sisa tumbuhan dan bagian binatang yang telah dikompost.

Ketiga, sisihkan pupuk organik berserat halus ke tanah secara merata. Pupuk organik berserat halus adalah pupuk organik yang ditambahkan untuk mendorong pertumbuhan tanaman kubis dan menambah nutrisi-nutrisi penting ke tanah.

Keempat, beri tanaman kubis cukup air. Tanaman Kubis memerlukan cukup air untuk memberi mereka penyangga dan nutrisi yang baik.

Kelima, pastikan untuk mencabut batang getah dan pertumbuhan busuk pada saat mencabut tanaman. Ini akan menjaga agar tanah tetap bersih.

Terakhir, lakukan tindakan pemangkasan berkala. Hal ini penting karena pertumbuhan tanaman harus dikendalikan untuk mendorong produksi maksimal


Penyiraman Tanah

Proses penyiraman yang tepat pada tanaman kubis adalah sebagai berikut:

1. Pastikan bahwa tanaman memiliki dukungan yang kuat agar proses penyiraman berjalan dengan baik.

2. pastikan lingkungan yang anak untuk tanaman kubis. Tanaman ini cenderung tumbuh di daerah yang berkelembapan tinggi.

3. Siram tanaman kubis setiap hari dengan air yang cukup. Air sebaiknya hanya menyebar sedikit di sekitar tanaman. Jangan menyiramkan terlalu banyak air karena dapat mengurangi oksigen tanah.

4. Atur penyiraman untuk menggambarkan jenis tanaman kubis yang Anda tanam. Beberapa jenis kubis lebih menyukai penyiraman berlebih daripada jenis yang lain.

5. Jika bibit yang telah tumbuh cukup besar, Anda perlu menyiramkannya lebih dari sekali sehari.

6. Ketika cuaca panas, Anda harus menyiram tanaman kubis lebih sering.

7. Pastikan untuk menyiram secara maksimal dua jam setiap hari. Ini akan memastikan bahwa tanaman kubis memiliki suasana tanah yang lembab dan kondisi tumbuh yang baik.

8. Setelah menyiram, Anda dapat menyimpan air yang tersisa untuk menambah udara di sekitar tanaman dan menghindarkan tanaman dari kekeringan.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit tanaman kubis secara organik dan aman dapat dilakukan dengan berbagai cara. Berikut adalah metode organik dan nabati yang dapat disarankan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman kubis.

Pertama, manajemen lahan merupakan salah satu cara penting untuk mencegah atau membatasi penyebaran hama dan penyakit. Cabut dan hancurkan tanaman kubis yang rusak untuk mencegah potensi penyebaran hama atau penyakit. Kebun juga harus ditata dengan rapi dan disiram dengan air yang cukup agar hama tidak mudah memasuki tanaman.

Kedua, pengendalian hayati adalah cara efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit secara organik dan aman. Ini termasuk memasang jaring perangkap hama berisi cairan manis atau bau yang menarik. Ini dapat digunakan untuk menangkap dan mengulurkan hama dan penyakit tanaman kubis. Jika Anda menemukan hama di sekitar tanaman kubis, selain menangkapnya, Anda juga bisa mencoba menghilangkan dengan tangan atau menyingkirkannya dengan air.

Ketiga, pengendalian nabati lainnya yang bisa Anda lakukan adalah dengan menyiram tanaman air panas yang ditempa. Air tersebut harus disiapkan dengan suhu di atas 90 derajat Fahrenheit. Semprot tanaman hingga ke bagian dalamnya. Ini efektif digunakan untuk menghilangkan hama dan menurunkan hama dan penyakit pada tanaman kubis.

Keempat, Anda juga bisa bergantung pada larva predato atau insek yang bersifat efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman kubis. Larva predato seperti parasit dan serangga parasit aneh atau gulma dapat digunakan untuk mengendalikan hama yang cenderung menaruh telur di dalam tanaman kubis. Tempatkan pot berisi gulma di sekitar tanaman untuk menarik predator ini.

Kelima, Anda dapat juga menggunakan bahan-bahan alami, seperti herba khusus, minyak atsiri, madu, sabun dingin, ablasi cuka, bubuk kapur, yang dapat ditemukan di toko-toko pertanian, untuk mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman kubis. Semprotkan atau oleskan bahan organik tersebut pada bagian dalam tanaman hingga bagian ujung tanaman, terutama di bagian daun yang lebih rentan terhadap hama.

Itulah beberapa metode pengendalian hama dan penyakit tanaman kubis secara organik dan aman. Pastikan untuk menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan bersih di sekitar tanaman untuk menjaga kesehatan tanaman secara keseluruhan.


Penyulaman

Proses pergantian bibit jika ada bibit yang rusak pada tanaman Kubis adalah sebagai berikut:

1. Bersihkan tanaman Kubis dari sisa tanaman yang tersisa, khususnya yang ada di sekitar tanaman yang mungkin berisiko meningkatkan penyakit atau gangguan.

2. Benih tanaman yang baru sebaiknya dipilih dari yang sudah ditetapkan atau jenis yang biasa di tanam di lokasi tersebut. Jika beberapa varietas dapat dipilih, maka hendaknya pilih yang yang diharapkan dapat menghasilkan hasil terbaik dengan kondisi tanaman seperti tekstur media tanam, pH, kandungan mineral dan kelembapan tanah.

3. Saat menanamkan bibit, pastikan bahwa lokasi tanam bersih dan bebas dari sisa-sisa tanaman lain, rumput, gulma atau serangga pengganggu lainnya.

4. Pastikan bahwa kelembaban tanah cukup dan air ditambah jika perlu.

5. Pasanglah jaring atau bantuan lainnya untuk menahan tetesan air hujan atau hujan lebat juga harus dipasang.

6. Monitor kondisi tanaman secara rutin untuk memastikan bahwa tidak ada serangan hama, serta sesuaikan jarak yang tepat antar tanaman sesuai dengan jenis kubis yang di tanam.

7. Keringatkan bibit secara berkala untuk menjaga kelembapan tanah tetap baik. Tanah juga harus dilapisi dengan organik atau mulch dan dipupuk sesuai dengan kebutuhan.

Demikian proses pergantian bibit jika ada bibit yang rusak pada tanaman Kubis. Dengan melakukan cara-cara tersebut di atas maka diharapkan tanaman Kubis dapat terpancar dengan baik dan produksinya bertambah lagi.


Pemanenan

Proses panen tanaman kubis secara organik mengikuti proses yang sama dengan proses panen tanaman kubis secara konvensional. Prinsip utama untuk memetik tanaman kubis adalah ketika kubis telah matang (siap untuk dimakan) dan memiliki kualitas yang tinggi.

Untuk tanda kesiapan panen, Anda harus memeriksa warna daun, bonggol, dan batang tanaman. Kebanyakan kubis organik matang siap jika daunnya sudah berubah menjadi hijau muda agak cerah. Pada bonggol, muncungnya harus menjadi keras dan berwarna kuning terang. Batang tanaman harus segera dipetik ketika mulai melempem dan berwarna coklat gelap.

Umur kubis panen biasanya antara 50-95 hari tergantung pada varietas dan jenis tanaman. Ini berarti bahwa, biasanya, kubis telah tumbuh sepenuhnya dan siap dimakan jika berumur antara 6-8 minggu, tergantung pada varietas tanaman. Juga, pastikan untuk memeriksa ukuran kubis sebelum memetiknya. Ukuran minimumnya adalah 2 inci untuk bonggol dan 4 inci untuk daun.


Perawatan lanjutan

1. Persiapan Tanah Berkelanjutan: Sebelum memulai tanaman kubis baru, pastikan untuk membersihkan semua bagian tanah yang telah digunakan sebelumnya. Hal ini berguna untuk menghilangkan sisa tanaman, gulma, dan sisa air yang tersisa di tanah. Dengan membersihkan tanah seperti ini, Anda akan memberikan ruang untuk menyuburkannya. Pasang traktor tractor pada tanah yang akan ditanami dan lakukan gulir sekitar satu juta jam sebelum menanam.

2. Penggunaan Harus di Atur: Agar tanah bisa berfungsi dengan baik dan kubis dapat berkembang dengan baik, Anda harus melakukan penggunaan tanah yang tepat. Penggunaan tanah yang tepat dapat dicapai dengan melakukan penggunaan unsur hara, pupuk, dan lainnya yang sesuai dengan tanaman yang akan ditanam. Agar tanaman kubis dapat tumbuh dengan baik, pH tanah di sekitar tanaman harus di bawah 7 dan perlu ditambahkan unsur hara setiap beberapa bulan.

3. Pemupukan Rutin: Untuk memastikan tanah tetap subur, pemupukan rutin harus dilakukan. Dalam hal ini, tanah bekas tanaman kubis harus diberi pupuk nitrogen atau pupuk kompleks empat jenis (NPK). Pemupukan ini dapat dilakukan setiap musim tanam atau setiap 4-6 bulan sekali.

4. Pembersihan Area Tanam: Kemungkinan penyebaran hama dan penyakit pada tanaman kubis membuat penting bagi Anda untuk bersihkan seluruh area tempat tanaman kubis akan ditanam. Bersihkan rumput, tanaman, dan sampah yang mungkin ada sekitar tanaman untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit. Anda juga harus menghapus sisa tanaman lama agar tanah sepenuhnya bersih.

5. Penyiraman Tanah: Dengan menyiram tanah secara teratur dan dengan baik, Anda dapat memastikan tanah tidak cepat mengering dan tetap subur. Umbi-umbian seperti kubis memerlukan banyak air untuk memastikan semua fase pertumbuhan yang berbeda dapat dilalui dengan baik. Pastikan untuk menyiram setiap 1-2 minggu sekali.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Alpukat menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Kacang Panjang menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Cabai Rawit menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Semangka Kuning menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Kedelai menggunakan Metode Organik