Cara menanam Jamur Tiram dengan metode Organik

Jamur Tiram

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Jamur Tiram menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman jamur tiram adalah lokasi yang memiliki kelembaban relatif tinggi dan memiiki cahaya matahari yang tidak terlalu terik. Berikut adalah beberapa saran lokasi untuk menumbuhkan tanaman jamur tiram :

1. Ruangan atau balkon yang terlindung dari sinar matahari yang terlalu terik, namun masih cukup cahaya matahari untuk mendapatkan cukup vitamin D.

2. Dapur atau area lain yang mendapatkan sinar matahari siang hari untuk beberapa jam, namun diletakkan di tempat lain saat siang hari.

3. Kompor atau tempat yang mendapat sinar matahari temaram.

4. Ambil tanaman jamur tiram anda ke luar, dan tempatkan mereka di area yang tertutup tetapi masih menerima cukup cahaya matahari.

5. Kebun rumput yang sedikit terkena sinar matahari.

Ada beberapa hal yang harus diingat saat memilih lokasi untuk tanaman jamur tiram :

1. Pastikan lokasi yang dipilih dilindungi dari angin yang kencang.

2. Jangan menempatkan tanaman jamur tiram di luar yang terkena sinar matahari terik sepanjang hari.

3. Pastikan air hujan dapat mengoles keluar ketika mengapung bebas.

Dengan mengikuti saran lokasi yang disebutkan di atas, anda akan memiliki tanaman jamur tiram yang sehat dan berproduksi.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum tanam untuk tanaman Jamur Tiram merupakan langkah penting agar tanamannya bisa tumbuh dengan baik. Lantas, bagaimana cara melakukannya?

Langkah-langkah persiapan tanah sebelum tanam untuk tanaman Jamur Tiram adalah:

1. Harapannya, tanah di sekitar tanaman sudah bersifat asam (pH 5,5 hingga 6,3). Jika tanah terlalu alkalis, maka tambahkan 3-4 cm bahan organik, seperti humus pasir, abu kapur dengan jumlah berbeda, tergantung dari tingkat alkalisnya.

2. Tanah yang akan ditanami jamur harus dibiarkan sekitar seminggu agar jamur memiliki waktu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

3. Selanjutnya, lumatkan tanah hingga freel, lalu kemudian mulai mengaplikasikan unsur-unsur hara, seperti pupuk kandang, pupuk kompos tumbuhan, abu kayu, dan kotoran hewan.

4. Jika perlu, Anda juga dapat menambahkan 3-4 cm tanah liat agar bisa menghasilkan udara tambahan bagi tanaman.

5. Tuangkan sekitar 1,5 liter air ke dalam tanah dan biarkan semalaman.

6. Pada hari berikutnya, asteri tanah dengan alat traktor untuk menghasilkan lubang tanam jamur yang bersih dan rapat.

7. Selesai dengan persiapan tanah, Anda sudah dapat mulai menanam bibit jamur.


Pemilihan Bibit

Bibit Jamur Tiram yang sesuai untuk jenis tanaman yang ingin ditanam harus dipilih secara organik. Ini artinya bahwa bibit jamur harus ditanam dan dipanen di tempat yang terbebas dari pestisida, herbisida, dan racun lainnya. Dengan menggunakan bahan organik, Anda dapat yakin bahwa tanaman ini tidak tercemar dengan bahan kimia.

Untuk menanam Jamur Tiram, Anda harus memilih bibit yang cocok dengan kondisi tanah atau substrat yang akan digunakan. Untuk menanam bibit jamur, Anda dapat menggunakan kulkas cangkang telur atau kulit beku yang telah dicuci dengan baik. Anda juga harus memastikan bahwa substrat yang akan digunakan sesuai untuk menanam jamur. Ini berarti bahwa Anda harus membuat substrat khusus yang mengandung kompos, humus, dan mineral, seperti kalsium.

Untuk memastikan bahwa bibit jamur akan tumbuh dengan baik, Anda juga harus memastikan bahwa tempat di mana jamur akan ditanam cukup cahaya matahari. Jamur membutuhkan cahaya matahari untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk tumbuh dengan baik. Jangan lupa untuk mengelola kelembaban dan temperatur udara yang tepat untuk mendukung pertumbuhan jamur.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit tanaman jamur tiram membutuhkan kesabaran dan kehati-hatian untuk mendapatkan hasil yang sukses. Dalam proses ini, ada beberapa langkah yang harus diambil. Pertama, pilih substrat yang tepat untuk jamur tiram dengan kandungan nutrisi yang cukup. Substrat yang ideal adalah kayaputih, jagung, atau gabah. Pastikan substrat dimasukkan ke dalam lemari steril dan kemudian diinkubasi selama sekitar 2–3 minggu agar memastikan bahwa tanah telah steril dan siap untuk menanam bibit jamur tiram.

Kedua, sediakan wadah dan plastik untuk wadah. Wadah ini harus dapat menstabilkan substrat dan tetap bertahan di suhu yang sesuai. Selain itu, lubang pada wadah harus dibuat cukup untuk memudahkan kinerja alas jamur tiram.

Ketiga, campur bibit jamur tiram dengan substrat. Sekitar 2 atau 3 liter bibit jamur tiram per 1 liter substrat harus digunakan saat menanam bibit jamur tiram. Setelah bibit jamur tiram ditaburkan, masukkan wadah dalam lemari tote atau lemari Kraft dan tutup rapat.

Keempat, biarkan bibit jamur tiram tumbuh dengan suhu yang sama selama 3 sampai 4 minggu. Pastikan lemari tetap tertutup rapat sepanjang waktu untuk menjaga kelembaban dan suhu.

Kelima, hapus plastik ketika berbunga secara alami. Tunggu sampai jamur tiram berbunga atau berserak sehingga tumbuh dengan baik.

Apabila langkah-langkah di atas dipatuhi dengan tepat, Anda akan mendapatkan hasil tanaman jamur tiram yang tumbuh dengan kesuksesan yang tinggi. Pastikan untuk memonitor tanaman sepanjang waktu agar terhindar dari masalah tanah yang dapat menyebabkan kerusakan pada pertumbuhan jamur tiram.


Pemupukan tanah

1. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghancurkan potongan kayu yang telah dibersihkan dari debu, kulit, dan kotoran lain yang mungkin ada. Hal ini penting untuk memastikan bahwa rasio C: N Nutrisi yang tepat dan konsisten akan tersedia bagi tanaman.

2. Pemberian nutrisi organik dapat dilakukan dengan mencampurkan potongan kayu dengan enzim atau larutan pupuk biologis lainnya. Pupuk biologis akan memastikan bahwa tanaman Jamur Tiram akan mendapatkan nutrisi yang cukup tanpa mempengaruhi struktur tanah.

3. Tujuan berikutnya adalah melakukan penambahan nutrisi yang cukup pada tanah. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan humus, compost, dan pupuk hayati lainnya. Pupuk hayati akan memberikan nutrisi yang tepat dan stabil yang akan digunakan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang.

4. Setelah itu, lakukan pembalikan tanah secara berkala untuk menghilangkan gulma, bakteri jahat, dan jamur yang akan mengganggu kesehatan tanaman. Hal ini juga akan memastikan bahwa tanah tidak antrus dan rawa-rawa.

5. Terakhir, perlakukan tanah dengan sinar ultraviolet. Surga UV ini sangat berguna untuk membantu membunuh kuman dan bakteri jahat yang menempel pada permukaan tanah. Proses ini akan memastikan bahwa tanah tetap steril, mencegah penyebaran patogen dan jamur, serta memastikan agar tanaman Jamur Tiram tetap sehat dan subur.


Penyiraman Tanah

Penyiraman merupakan salah satu hal yang penting untuk mensukseskan pertumbuhan jamur tiram. Untuk memastikan kesuksesan, cara penyiraman yang tepat harus dilakukan. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyiram tanaman jamur tiram Anda dengan benar:

1. Siapkan alat penyiraman. Anda dapat menggunakan wadah penyiraman dan kantong kertas yang diisi dengan air bersih atau saringan air.

2. Siangi sekitar tempat tanaman jamur tiram Anda, pastikan bahwa tidak ada lingkungan kering dan kering yang mengganggu pertumbuhan serta iklim yang tepat.

3. Tuangkan secukupnya air ke wadah atau kantong kertas. Air tidak boleh terlalu panas atau dingin, pastikan air suam kuku untuk memastikan kesehatan dan pertumbuhan jamur tiram.

4. Seraikan air secara perlahan ke atas jamur tiram, pastikan Anda memberikan air secukupnya untuk menjaga kesehatan tanaman. Terlalu banyak air dapat menyebabkan jamur tiram terserang oleh berbagai penyakit.

5. Anda juga dapat mengoleskan cairan air rendaman jamur tiram di bagian dalam jamur untuk memastikan pertumbuhan yang tepat.

6. Usahakan untuk menyirami jamur tiram secara teratur agar jamur tidak mengalami kekurangan air.

Ketahui juga bahwa dosis air yang berbeda digunakan untuk tanaman jamur tiram dan untuk jenis substrat yang ditanamkan serta waktu tumbuh. Pastikan bahwa Anda memberikan jumlah air yang diperlukan dalam waktu yang tepat.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada Jamur Tiram dengan cara organik dan aman dapat dilakukan dengan menggunakan metode nabati, yang dikenal sebagai kontrol hama dan penyakit tanpa bahan kimia. Metode ini tidak membahayakan lingkungan dan tidak memiliki efek samping berbahaya pada tanaman maupun organisme lain.

Salah satu cara yang dapat Anda lakukan adalah dengan menggunakan bahan alami untuk mengendalikan hama pada jamur tiram, seperti menggunakan infus daun pepaya sebagai pengendali hama kutu dan tripang. Cara ini dimasukkan ke dalam tanah sekitar jamur tiram dengan konsentrasi 1% infusa daun pepaya. Cara lain adalah dengan menggunakan pestisida nabati seperti ekstrak kulit nanas untuk melegalkan larva dan serangga sebagai pengendali hama jamur tiram. Cara ini efektif untuk mengurangi populasi kutu dan tripang pada jamur tiram. Selain itu, Anda juga dapat menggunakan tanaman penghasil racun seperti lantana dan bambu untuk mengendalikan hama pada jamur tiram.

Selain metode nabati, Anda juga dapat menggunakan bahan alami lainnya yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama Jamur Tiram. Berbagai bahan alami yang bisa Anda gunakan adalah, ekstrak kulit kayu cengkih, minyak pati cendana, ekstrak akar ginseng, ekstrak biji pala, ekstrak rimpang jahe, dan ekstrak cuka sari apel. Semua bahan alami ini bisa Anda dapatkan dengan mudah dalam lingkungan Anda dan efektif digunakan untuk mengendalikan hama jamur tiram.

Metode lain yang bisa Anda gunakan adalah dengan menggunakan berbagai spesies predator untuk mengganggu hama. Beberapa predator yang dapat Anda gunakan adalah Thrips preda, Katydid, Whitefly predator, dan predatory mite. Anda juga dapat mempertahankan populasi predator ini di sekitar jamur tiram untuk membantu mengendalikan hama.


Penyulaman

Proses pergantian bibit pada tanaman jamur tiram melibatkan metode inokulasi untuk mengganti sel-sel jamur yang rusak. Langkah pertama adalah memilih stok bibit yang sesuai, karena bibit yang rusak mungkin juga tidak bekerja. Stok bibit jamur tiram harus dipilih dari budidaya yang dapat dipercaya dan diterima secara konsisten tanpa beberapa masalah. Setelah memilih bibit jamur yang tepat, Anda harus sterilisasinya dengan menggunakan perlakuan non-alkaloid, alkaloid atau disinfektan kelapamata yang tepat sebelum Anda memulai proses inokulasi.

Setelah bibit sudah disterilisasi, inokulasi harus dilakukan dengan menggunakan taktik jeda dan insersi untuk memperbarui batang jamur tiram yang rusak. Sebelum melanjutkan, lokasi inokulasi harus benar-benar steril agar menghindari infeksi. Saat memulai proses inokulasi, lokasi baru dijamur tiram harus diplesterud dengan bibit jamur yang sudah disterilkan. Setelah bibit tersemat, pemilik kolam jamur harus memonitor kondisi jamur secara teratur, untuk memastikan bahwa perkembangannya sehat. Dalam situasi ini, ia harus menilai kualitas kolam, suhu, tingkat kelembaban dan kondisi lain supaya produksi jamur yang dihasilkan maksimal dan berkelanjutan.


Pemanenan

Pemanenan pada Tanaman Jamur Tiram dengan proses secara organik membutuhkan proses yang wajib dilakukan agar hasil panen dapat memuaskan. Berikut adalah detail yang harus diperhatikan :

Tanda Kesiapan Panen

Ada beberapa tanda yang menandakan bahwa jamur telah siap dikumpulkan, yaitu :

1. Jamur harus mencapai ukuran yang tepat sesuai dengan jenisnya, misalnya :

• Jamur Gray Oyster (Pleurotus salmoneostramineus), biasanya siap dikumpulkan saat mulai berumur selama 7 hari dan memiliki diameter 3,5 cm

• Oyster jamur coklat (Pleurotus eryngii), siap dipanen tanpa alasan selama 9 hari dan berdiameter tak kurang dari 7 cm

2. Tutup jamur akan mulai membuka, dengan awalnya mendiam di ketiak tutup jamur akan mulai melebar dan membentuk sisi-sisi yang terbuka.

3. Kelopak jamur akan menjadi berwarna lebih tua dan mendapat tekstur yang lebih kasar.

4. Pada bju jamur liar, stain akan mulai berubah warna menjadi cokelat tua.

Umur dan Ukuran

Selain tanda-tanda di atas, ukuran dan usia juga penting.

• Jamur gray oyster (Pleurotus salmoneoastramineus) biasanya harus berumur selama 7 hari dengan diameter 3,5 cm.

• Kamur coklat oyster (Pleurotus eryngii), harus dipanen tanpa alasan lama 9 hari berdiameter tak kurang dari 7 cm.

Sedangkan jenis jamur lain yang dilindungi harus dipanen pada usia dan ukuran yang disarankan oleh ahli biologi.

Ketika jamur telah dipetik, ia harus segera diproses karena jamur mudah rusak akibat penyimpanan yang salah.


Perawatan lanjutan

1. Persiapan Penanaman Selanjutnya: Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan tanah agar siap untuk tanaman selanjutnya. Anda harus mengupayakan untuk menghilangkan sisa-sisa jamur tiram yang tersisa. Gunakan shovel untuk menggali semua sisa yang tertinggal sehingga seluruh tanah dikembalikan ke kondisi semula. Gunakan kapur untuk membajak tanah dan menggarapnya dengan rakit.

2. Persiapan Tanah Berkelanjutan: Tanah yang ditanam dengan jamur tiram juga memerlukan persiapan tanah berkelanjutan. Anda perlu mengecas tanah dengan pupuk cair seperti bokashi untuk meningkatkan hasil dan kualitas jamur tiram yang ditanam.

3. Pertunajahan Tanam: Pilih kombinasi tanaman yang bisa saling menguntungkan satu sama lain. Pertunjukan tanam adalah kombinasi tanaman yang menguntungkan dan juga melindungi satu sama lain. Pertunbukan tanam bisa membantu menambah jumlah nutrisi dalam tanah untuk mendorong pertumbuhan jamur tiram.

4. Pembersihan Area Tanam: Selain persiapan awal dan persiapan tanah berkelanjutan, area tanam juga harus dimonitor secara teratur. Anda harus menyemprot area tanam dengan air untuk membersihkan dan memastikan kebun jamur tidak terserang burung atau hama lainnya. Beri perlakuan dengan insektisida sesuai petunjuk yang tertera jika diperlukan.

5. Pemangkasan: Pemangkasan adalah tahap penting lainnya saat memelihara tanah bekas tanaman jamur. Pemangkasan dapat membuat umbi-umbian (misalnya jamur) tumbuh dengan lebih baik dan berkembang. Pemangkasan bisa dilakukan dengan menggunakan gunting atau alat pemangkas lainnya.

6. Pendiangan: Pendiangan dapat membantu jamur tetap dalam kondisi baik. Gunakan alat pendiang atau penyiang secara teratur agar udara bisa mengalir dengan baik. Ini juga bisa membantu kesuburan tanah seiring waktu.

7. Membersihkan: Terakhir, Anda harus melakukan pembersihan seluruh area dengan secara rutin. Hal ini akan memastikan bahwa jamur dapat tumbuh dengan baik dan tanah tetap sehat. Gunakan semprotan untuk membersihkan area dan mengganti air dengan air bersih. Ini akan membantu Anda mencegah penyebaran hama atau penyakit dan memungkinkan jamur tetap tumbuh dengan baik.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Kunyit menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Terong menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Anggur menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Cabai Rawit menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Lidah Buaya menggunakan Metode Organik