Cara menanam Asparagus dengan metode Organik

Asparagus

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Asparagus menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman asparagus adalah lingkungan dengan sinar matahari yang baik namun terlindung dari angin. Tanahnya harus subur, lembut, subur, dan bersih. Tanah yang baik akan menyerap air secara bertahap tanpa menimbulkan genangan air. Pupuk harus disemprotkan secara berkala ke tanaman untuk menjaga kekurangan unsur hara. Tanah juga harus ditambah koloid organik untuk mendukung pertumbuhan benih asparagus. Asparagus memerlukan tingkat kelembaban yang relatif tinggi sehingga lokasi yang cocok juga harus menjaga tingkat kelembaban ini. Tanah yang disarankan adalah tanah yang dibatasi oleh daerah lebih tinggi di depannya untuk menjaga air, sinar matahari, dan kelembaban dalam batas persyaratan optimum. Asparagus sering ditanam di akar lubang atau bagian bawah tanaman yang penuh dengan nutrisi. Tanaman harus selalu dibersihkan dari rumputttan dan gulma sehingga tidak menghalangi pertumbuhannya.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum tanam untuk tanaman Asparagus adalah sebagai berikut:

1. Pilih lokasi yang strategis dengan mempertimbangkan ketersediaan cahaya matahari, tanaman sekitarnya, atau air hujan.

2. Kemudian lakukan pengupasan tanah, ini dilakukan dengan membuang tanah lama, menggali dan membersihkan area seluas 2-3 kaki persegi.

3. Buat lubang tanam dengan kedalaman sekitar 12 inci.

4. Tutup lubang tanam dengan tanah yang baru, tambahkan sedikit pupuk dengan perbandingan kandungan hara fosfor dan potasium yang tinggi untuk meningkatkan produksi asparagus.

5. Setelah itu, beri beberapa kerikil di atasnya untuk mengurangi kelembaban tanah.

6. Untuk tanaman Asparagus dewasa, ubah tanah dengan kandungan humus yang tinggi yang dapat mengurangi asam dalam tanah.

7. Dalam proses akhir, Anda bisa memberikan sedikit baja kayu untuk meningkatkan produksi asparagus.

Setelah semua persiapan tanah selesai, Anda dapat melanjutkan dengan menanam asparagus. Pastikan untuk berhati-hati saat menanam tanaman ini, pilih tanaman yang sehat, bersih, dan bebas dari hama dan penyakit.


Pemilihan Bibit

Bibit asparagus yang sesuai adalah bibit asparagus yang telah berumur 3-4 bulan. Secara umum, bibit asparagus tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari benih, tanaman yang sudah memiliki tunas, bahkan tanaman asparagus yang berbuah. Cara yang paling ideal adalah memulainya dengan menanam benih dan memastikan bahwa benih yang digunakan telah mencapai tahap kematangan yang tepat untuk diperbanyak.

Jika Anda ingin menanam bibit asparagus secara organik, Anda harus memastikan bahwa benih yang Anda gunakan telah disemai organik. Hal ini penting karena memastikan bahwa tanaman yang tumbuh adalah gizi dan bebas pestisida. Bagi Anda yang ingin menanam bibit asparagus organik, Anda juga harus melakukan riset tentang media tanam yang Anda gunakan. Ini juga membantu Anda memastikan bahwa bibit asparagus yang Anda tanam telah diberi perlindungan yang baik dari hama dan penyakit.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit Tanaman Asparagus adalah proses yang berlangsung selama beberapa minggu. Terdapat beberapa tahapan di dalamnya, dari mempersiapkan tanah hingga menanam benih asparagus dan memelihara mereka hingga panen. Ini adalah tahapan-tahapannya:

1. Persiapan Tanah: Persiapan tanah adalah tahapan penting dalam memulai penanaman bibit Tanaman Asparagus. Guru Anda harus memilih lokasi yang baik untuk menanam bibit Tanaman Asparagus. Harap pastikan bahwa tanah yang dipilih baik secara kimia, fisik, dan biologi. Sebelum menanam bibit Tanaman Asparagus, Anda harus menyiapkan tanah dengan cara menggemburkannya, menambahkan kompos atau pupuk, dan menyiramnya.

2. Penanaman Bibit: Setelah tanah siap, Anda hanya perlu menyebarkan bibit asparagus dan menutupi mereka dengan rumput atau tanah. Itu sebabnya penting untuk menggunakan benih asparagus yang berkualitas tinggi, karena benih yang kurang baik akan menghasilkan hasil yang buruk. Jika Anda menggunakan benih yang berkualitas tinggi, Anda dapat yakin bahwa tingkat keberhasilan hidup bibit Tulang Asparagus yang Anda tanam akan tinggi.

3. Chitting Bibit: Chitting adalah proses dimana Anda membiarkan benih asparagus “tumbuh” untuk mendapatkan lebih banyak kekuatan sebelum menanamnya di tanah. Ini dapat dilakukan dengan cara menempatkan benih di dalam mangkuk kecil yang berisi jagung, kacang tanah, atau beras, kemudian membiarkannya hingga benih mekar.

4. Memelihara Tanaman: Setelah Anda selesai menanam bibit, maka tahap selanjutnya adalah memelihara tanaman. Anda harus mensiram tanaman setiap hari atau sekali pada hari-hari yang lebih hot. Selain itu, penting juga untuk menggali tanah di sekitar tanaman dan menjaga agar tanaman itu tidak tertutupi oleh gulma.

5. Panen: Akhirnya, Tanaman Asparagus Anda siap untuk dipanen ketika tanda-tanda berbunga tumbuh. Itu berarti tanaman asparagus Anda telah mencapai tingkat pertumbuhan yang tepat dan sekarang Anda bisa menikmatinya. Selamat menikmati!


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah secara organik untuk memastikan tanaman Asparagus tetap sehat, subur dan maksimal meliputi langkah-langkah berikut:

1. Lapisan atas tanah dihancurkan terlebih dahulu untuk membuat tanah lebih ringan dan memberikan lahan untuk nutrisi dan oksigen untuk memasuki tanah.

2. Penggaraman biji asparagus di tanah dilakukan untuk meningkatkan kandungan kalsium dan alami meningkatkan pertumbuhan.

3. Beri pupuk organik tambahan, seperti kotoran ayam atau rumput dan tanah liat, setiap dua tahun sekali.

4. Gunakan pupuk kalium dan fosfor untuk meningkatkan kandungan nutrisi di Tanah.

5. Ikatlah pohon dan tanaman dari waktu ke waktu untuk menjaga batang tegak dan mencegahnya dari ditekan/terbentur oleh angin kencang.

6. Mulailah dengan penyemprotan larutan kalium permanganat untuk mencegah jamur dan parasit.

7. Beri pupuk nitrogen secara berkala untuk meningkatkan pertumbuhan yang optimal.

8. Bersihkan area sekitar tanaman dari gulma dan rerumputan yang mungkin berkecambah di tanah.

9. Beri air secara teratur, tetapi jangan berlebihan, agar Tanah tidak tergenang.

10. Hancurkan batang tanaman dan gulma yang membusuk setelah panen untuk mempertahankan kelembaban tanah dan memberikan nutrisi ke tanah, tentu dengan mencegah infeksi jika ada.


Penyiraman Tanah

Penyiraman Tanaman Asparagus harus dilakukan secara teratur. Asparagus membutuhkan jumlah air yang signifikan dalam jumlah yang tepat. Untuk itu, penting untuk selalu memastikan bahwa tanah dekat dengan akar tidak kering. Penyiraman yang ideal biasanya memerlukan 1 sampai 2,5 inchi air setiap minggu. Anda dapat memeriksa tingkat kelembaban tanah secara visual atau dengan melakukan tes di laboratorium.

Cara terbaik untuk melakukan penyiraman adalah dengan menggunakan tabung yang diinstal di dekat akar, atau dengan menyiram dengan air yang berasal dari pemompaan yang ditempatkan setidaknya 6 inci dari permukaan tanah. Jumlah air harus ditingkatkan untuk menyesuaikan jumlah hujan. Selain itu, penyiraman juga harus disesuaikan untuk kondisi iklim yang berlaku.

Selain itu, jangan menyiram dengan air yang dingin atau kurang hangat karena dapat mengurangi panen. Anda juga harus berhati-hati untuk tidak menyiram tanaman terlalu keras – ini dapat membuat bahaya alami untuk tanaman dan mengurangi pengambilan nutrisi oleh asparagus. Selalu pastikan penyiraman tidak membuat lubang di tanah tempat tanaman tumbuh.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman asparagus dengan cara organik dan aman diperlukan untuk mengelola masalah ini dan menjaga tanaman tetap sehat.

A. Metode Nabati

1. Perangkap Hama: Perangkap hama merupakan metode yang efektif untuk mengendalikan hama pada tanaman asparagus terutama dalam kondisi tanaman rimbun. Perangkap hama dapat membantu mengendalikan populasi hama dengan menjauhkan binatang pengerat dari daerah tanaman yang rimbun.

2. Penggunaan Musuh Alami: Menggunakan serangga atau predator yang merupakan musuh alami hama lain dapat membantu mengontrol populasi hama. Di daerah tanam asparagus, misalnya predator yang dapat digunakan adalah kelelawar, semut merah, dan mantis.

3. Baptisan Minyak Angin: Baptisan minyak angin merupakan cara alami untuk mengendalikan hama pada tanaman. Minyak ini dapat dicampur dengan air dan disemprotkan ke seluruh tanaman untuk menekan populasi hama. Minyak ini efektif melawan hama seperti mealy bug, tungau laba-laba, dan lalat tipikal.

4. Penggunaan Ramuan Kebun: Ramuan khas kebun digunakan untuk menghilangkan berbagai jenis hama. Ramuan ini dibuat dengan mencampurkan berbagai bahan alami seperti cabai, jahe, dan daun bawang ke dalam air dan disemprotkan ke tanaman. Ini terbukti efektif untuk mengendalikan hama seperti tungau laba-laba, kutu, dan lalat tipikal.

B. Bahan-bahan yang Mudah Didapat dan Efektif

Beberapa bahan yang mudah didapat dan efektif untuk pengendalian hama asparagus adalah sebagai berikut:

1. Minyak Lemak: Minyak lemak merupakan bahan alami yang dapat digunakan untuk membunuh hama pada tanaman. Minyak ini dapat dicampur dengan air dan disemprotkan ke seluruh tanaman.

2. Garam: Garam digunakan untuk membunuh hama dan berfungsi seperti insektisida organik alami. Harus digunakan dengan hati-hati dan dapat dicampur dengan air untuk disemprotkan ke tanaman asparagus.

3. Cuka Apel: Cuka apel merupakan bahan alami yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama. Ini dapat membunuh hama dan juga berfungsi sebagai insektisida alami. Cuka apel dapat dicampur dengan air dan disalurkan ke tanaman.

4. Sabun mandi organik: Sabun mandi organik dapat membantu membunuh hama secara efektif dan aman. Sabun non-toksik ini dapat dicampur dengan air dan disemprotkan ke tanaman.


Penyulaman

Proses pergantian bibit untuk tanaman Asparagus harus dilakukan apabila ada bibit yang rusak. Pergantian bibit dimulai dengan menyiapkan tanah yang subur dan manfaatkan bibit yang sehat dengan cara mengambil bibit dari stok atau bibit sisa jika ada. Setelah tanah dan bibit siap, lalu cari lokasi terbaik untuk menanam bibit. Bibit asparagus sebaiknya ditanam di daerah yang memiliki sinar matahari langsung sekitar 8 jam sehari. Selanjutnya siapkan tanah dengan mencampurkan sebagian tanah liat dengan pasir hingga mendapatkan komposisi pasir dan liat yang baik serta tambahkan bahan kaya organik, lalu pelajari pengetahuan tentang bagaimana menanam dan merawat tanaman. Setelah semua peralatan siap, lakukan tahapan berikutnya yaitu meletakkan bibit, menyiraminya dengan air, menutupi bibit dengan tanah, dan tambahkan lapisan tanah sekitar 5 cm untuk menghindari sinar matahari terlalu tinggi.

Setelah bibit sudah tumbuh, selanjutnya yaitu melakukan pemangkasan pada batang yang tidak sehat, mencegah penyakit penyakit asparagus dan insek hama, serta selalu melakukan pemeliharaan dengan cara menyiram dan bersihkan daerah tanam dari rumput liar. Jika ada bibit asparagus yang rusak, kemudian dapat langsung diganti dengan bibit yang second grade tetapi pastikan jika kondisi tanaman tersebut benar benar rusak, tidak masih terdapat harapan untuk diselamatkan.


Pemanenan

Pemanenan asparagus secara organik diawali dengan menanam benih di kebun. Selama berkecambah, benih harus disiram secara teratur. Tanaman yang ditanam harus berusia antara 3 hingga 5 bln untuk siap menghasilkan panen.

Untuk tanda kesiapan panen, asparagus siap panen jika batangnya seputar 4 hingga 8 inci. Asparagus yang lebih panjang dari 8 inci terlalu keras dan mungkin tidak enak dimakan. Hal ini bisa dilihat dari bagian atas tanaman yang sudah mulai melebar dan tahap yang disebut oothed.

Bagi pemula, cara mudah untuk memanen asparagus adalah dengan mencabut-cabut batang. Tetapi bagi para petani organik, cara terbaik adalah dengan mengetahui bagaimana asparagus tumbuh. Sebelum memotong, tanaman harus dicabut dengan hati-hati, karena batang akan mudah stir saat dipangkas. Batang harus dipetik pada titik yang diperlukan dan dikumpulkan, lalu dibelah atau dipotong beberapa inci di atas pertemuan small-medium dan ujung.

Biasanya, asparagus bisa dipanen selama 3 mundur 6 minggu. Kebanyakan petani akan memanen tanaman setiap hari selama musim panen berlangsung. Pemanenan harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat memengaruhi hasil produksi di tahun-tahun berikutnya. Usahakan untuk tidak memotong batang yang berusia lebih dari dua tahun karena itu berarti menumbuhkan tanaman.


Perawatan lanjutan

Perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman Asparagus merupakan proses manajemen yang terus-menerus untuk memastikan tanah tetap berfungsi dengan baik. Hal ini penting untuk mempertahankan produktivitas tanah dan produksi keseluruhan. Berikut adalah beberapa proses yang dapat dilakukan untuk perawatan tanah bekas tanaman Asparagus:

1. Glisir tanah: Glisir tanah adalah proses penggemburan tanah yang memungkinkan sirkulasi udara dan cahaya matahari yang lebih baik di area tanam. Proses ini juga bermanfaat dalam membuat gulma lebih mudah dihilangkan.

2. Pembersihan Area Tanam: Perlu dilakukan pembersihan secara rutin dari area tanam. Hal ini termasuk memotong potongan-potongan tanaman, menghilangkan sisa tanaman, memotong semak dan tanaman liar. Hal ini penting untuk memastikan bahwa area tanam terlihat rapi, sekaligus memungkinkan cahaya matahari dan sirkulasi udara mencapai dasar tanah.

3. Berendam Tanah: Berendam tanah dengan air bersih atau air hujan untuk membantu menyiram tanah dan membuat tanah lebih moister. Hal ini juga penting untuk mencegah akumulasi logam berat di tanah.

4. Pengamatan tanah: Pengamatan tanah akan membantu dalam menentukan jenis dan jumlah pupuk yang diperlukan, serta memungkinkan Anda untuk menentukan jenis dan jumlah tumbuhan yang akan berkembang dengan optimal.

5. Penggunaan pupuk organik: Penggunaan pupuk organik dapat melayani tiga peran sekaligus, menyediakan nutrisi bagi tanaman, menyediakan tanah dengan bahan organik untuk mempertahankan struktur dan sifat tanah, serta membantu mengurangi erosi yang disebabkan oleh air dan angin.

Kesimpulannya, perawatan tanah bekas tanaman Asparagus yang tepat termasuk proses glisir tanah, pembersihan area tanam, berondolan tanah, pengamatan tanah, dan penggunaan pupuk organik. Hal ini harus dilakukan secara teratur untuk memastikan produksi tanaman asparagus yang optimal.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Lidah Buaya menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Buah Naga menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Padi menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Kentang menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Durian menggunakan Metode Organik