Cara menanam Bawang Merah dengan metode Organik

Bawang Merah

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Bawang Merah menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman bawang merah adalah ruang terbuka yang terkena sinar matahari secara langsung. Tanaman bawang merah memerlukan sinar matahari yang cukup kuat untuk berkembang. Dia juga memerlukan ruang yang luas untuk memberi ruang kepada batang untuk berkembang. Tanaman bawang merah juga memerlukan kelembapan yang moderat dan tingkat kelembapan yang stabil di sekitarnya. Suhu yang ideal bagi tanaman bawang merah berkisar antara 20-25C. Tanaman bawang merah perlu diberi nutrisi secara teratur. Tanah harus kaya akan unsur hara dan air, untuk menjaga pertumbuhan yang sehat. A. Tanah harus dibuat ringan dengan campuran pasir dan tanah liat. B. Airlah secara teratur pada tanah dan jangan biarkan tanah tergenang atau kering. C. Tanah harus kaya akan unsur hara dan harus disuburkan secara teratur. D. Tanaman harus sentiasa dilihat dengan cermat untuk merawat dan mengelakkan dari sebarang kemusnahan.


Persiapan Tanam

1. Menyiapkan Lahan: Pertama, lokasi yang dipilih untuk penanaman harus bersih, dengan tanah yang bersifat tergenang dan kaya dengan kandungan nutrisi. Akan lebih baik jika lokasi tersebut juga terlindung dari angin dan cahaya matahari secara langsung.

2. Menggali Tanah: Kemudian, tanah pada lokasi tersebut harus digali dengan menggunakan alat seperti garpu dan cangkul. Dengan cara ini, sampah atau empangan air yang ada di dalam tanah akan dihilangkan, hal ini sangat berguna untuk mengembalikan kesuburan tanah.

3. Mengatur Struktur Tanah: Setelah tanah selesai digali, selanjutnya anda harus mengatur struktur tanah tersebut. dengan menggunakan alat seperti gerobak baja, miringkan tanah pada lokasi penanamannya. Perhatikan bahwa tanah di lokasi ini harus benar-benar mantap dan tidak licin.

4. Menggabungkan Lahan: Setelah tanah diatur dengan benar, selanjutnya anda harus menggabungkan tanah dengan lahan sekitar. Jangan lupa untuk menyiram tanah sehingga kompos atau pupuk yang ditambahkan bisa terdispersi dengan baik.Jika perlu, Anda juga bisa menambahkan pupuk organik atau pupuk kandang untuk menambah kesuburan tanah.

5. Mengeringkan dan Memadatkan Tanah: Terakhir, anda harus mengeringkan dan memadatkan tanah. Hal ini berguna untuk mencegah guludan-guludan air di dalam tanah, sehingga tanah senantiasa terjaga kelembaban dan kesuburannya.


Pemilihan Bibit

Bibit bawang merah yang sesuai untuk ditanam untuk jenis tanaman tertentu harus dipilih secara organik. Ini berarti bahwa bibit harus berasal dari sumber yang dikenal dengan tanaman yang diinginkan yang memproduksi biji-bijian yang aman untuk ditanam. Bibit harus khusus dipilih untuk jenis tanaman yang akan ditanam. Beberapa karakteristik umum bibit organik bawang merah meliputi: biji yang berukuran besar dengan tingkat kecambah yang baik, yang membantu memastikan jumlah kecambah yang diinginkan; bijinya tidak pecah, sehingga memastikan tanaman yang tumbuh dapat tumbuh dengan benar; dan biji bawang merah organik yang dapat memastikan bahwa tanaman yang tumbuh tetap menjaga ramuan, aroma, dan kekuatan yang biasa melekat pada tanaman ini.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit bawang merah adalah proses dimana anda dapat memulai tanamannya dengan menanam bibit bawang merah. Ini adalah proses yang relatif sederhana, namun penting, karena proses penanaman yang benar akan menentukan apakah bibit tanaman akan tumbuh dengan baik atau tidak.

Untuk mempersiapkan penanaman bibit bawang merah, Anda harus memilih tanah yang subur dan bersih. Tanah harus bebas debu dan sedikit berpasir. Sebaiknya juga ditambahkan pupuk organik, yang dapat membantu menguatkan sistem akar dan pengubah biokimia di tanah.

Selanjutnya, lubang tanam Bibit Bawang Merah harus disiapkan dengan lubang yang cukup dalam dan luas. Setelah lubang disiapkan Anda dapat memulai penanamannya. Pastikan untuk menaruh bibit pada jarak yang terpisah sekitar enam inci agar bibit memiliki ruang untuk tumbuh.

Setelah penanaman, Anda harus mengawasi cuaca dan jadwal penyiraman Anda. Memastikan tanaman tetap cukup basah adalah bagian penting untuk menjaga kehidupan bibit tanaman yang tinggi. Anda juga dapat memberikan pupuk dengan rutin untuk memastikan pertumbuhan tanaman yang optimal.

Setelah proses tanam awal, beberapa cuci daun yang bertujuan untuk menjaga tanaman dari sebaran penyakit dapat meningkatkan keberhasilan hidup bibit tanaman hingga tahap tanam selanjutnya. Selain itu, mengangkat gulma yang tumbuh di sekitar bibit tanaman akan memastikan ketersediaan nutrisi yang cukup untuk tanaman.

Dengan cara ini, proses penanaman bibit Bawang Merah hampir sempurna dan akan memberikan hasil yang optimal. Dengan perawatan yang tepat dan menggunakan teknik dan produk tepat, anda dapat meningkatkan persentase keberhasilan hidup bibit tanaman yang tinggi.


Pemupukan tanah

1. Tanah mulai dicuci dengan air segar hingga berubah menjadi lembab dan tidak berdebu, mengandung udara, nutrisi dan air yang ideal.

2. Setelah beberapa hari, maka pupuk organik seperti pupuk kompos atau pupuk hijau ditaruh di atas tanah Bawang Merah yang telah bersih.

3. Pupuk organik ini akan dicampur dengan air segar untuk melembutkan tanah dengan merata, karena tanah yang lembab akan meningkatkan kesuburan tanah.

4. Lapisan mulut organik akan di atur seperti gilasan hanya di permukaan tanah, karena lapisan pupuk organik akan memberikan nutrisi penting dan mikroorganisme penting yt berperan dalam membuat tanah menjadi subur.

5. Tanah Bawang Merah akan disiram dengan air sehagai aktifitas penyempurnaan pupuk tanah.

6. Tanah dicampur dengan menggunakan alat pembersih, tekanan dingin, bisa juga menggunakan tangan.

7. Pemupukan dilanjutkan dengan membubuhkan pupuk nutrisi atau pupuk yang dikhususkan untuk media tanam bawang merah.

8. Selanjutnya adalah menggunakan sumber dari nutrisi atau unsur hara yang di perlukan tanaman bawang merah yaitu nitrogen, fosfor dan kalium yang secara bersama-sama disebut N-P-K.

9. Setelah melalui proses pemupukan organik tanah, tanah dibiarkan dalam keadaan kering dan segar serta dilengkapi dengan air, untuk membentuk sebuah struktur tanah yang tebal dari lapisan-lapisan yang melembap.

10. Selesai proses pemupukan, tanaman bawang merah siap untuk dipindahkan ke lokasi panen.


Penyiraman Tanah

Penyiraman untuk tanaman bawang merah melibatkan lima langkah :

1. Berikan tanaman air yang cocok. Bawang merah membutuhkan air tawar dan larut yang berlebihan untuk tumbuh dengan baik. Gunakan air hujan atau air sumur segar, dan hindari air yang berasal dari kanal atau sungai.

2. Siram tanaman bawang merah secara teratur. Siram tanaman dengan air hujan atau air sumur sebanyak 2-3 kali seminggu, tergantung pada sifat media tanam, iklim, dan faktor lainnya.

3. Siram tanaman secara dalam. Tanaman bawang merah harus disiram secara dalam untuk memberikan pasokan yang cukup ke tanaman. Jika bawang merah hadir dalam wadah, pastikan bahwa Anda memberikan air dengan cukup jauh dari bunganya.

4. Jangan disembunyikan tanaman terlalu lama. Jika bawang merah terlalu lama tersimpan di tempat yang lembab, itu akan menjadi sarang jamur. Berikan bawang merah jeda yang cukup antar semua irigasi dengan mengecek tanah susunan untuk menentukan apakah tanah sudah kering atau belum.

5. Hindari irigasi berlebihan. Meskipun bawang merah seharusnya disiram secara teratur, Anda harus terus memantau dan mengkoreksi jumlah air yang disiram untuk mencegah saturasi tanah dan menghindari efek buruk rendaman berlebihan.


Pengendalian Hama

Proses Pengendalian Hama dan Penyakit pada Bawang Merah dengan cara Organik dan Aman

1. Pemupukan berkala

Pemupukan berkala merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah serangan hama dan penyakit. Pemupukan berkala dapat membangun kekuatan akarnya dan menjaga tanaman bawang merah tetap sehat. Pemupukan berkala dilakukan dengan menggunakan pupuk organik. Pupuk organik merupakan pupuk yang terbuat dari bahan alami seperti nabati (serbuk gergaji, daun, naungan, binahong, sisa hasil tanaman), hewan (kotoran ayam, tongkol jagung, dan kotoran sapi), mikro organisme (jamur, bakteri, dan ragi), dan mineral (belerang dan fosfat alam).

2. Pemberian air berkala

Selain pemupukan berkala, pemberian air berkala juga penting dilakukan untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Dengan menjaga agar tanah tetap lembab dan menyiramnya secara berkala, tanaman bawang merah akan terhindar dari serangan hama dan penyakit.

3. Penggunaan pembasmi hama nabati

Pembasmi hama nabati dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit pada bawang merah. Namun, perlu diingat bahwa pembasmi hama nabati biasanya tidak merata. Beberapa yang efektif dan mudah didapatkan adalah minyak neem, minyak wijen, dan infusa kopi. Cairan ini bisa dicampur sedikit air, dan disemprotkan menggunakan alat semprot.

4. Pemangkasan

Pemangkasan juga merupakan metode langkah efektif untuk mencegah hama dan penyakit pada tanaman bawang merah. Pemangkasan dapat dilakukan dengan pemangkas konvensional atau alat semprot listrik, tergantung pada jenis tanaman yang Anda miliki.

5. Pengendalian sempurna gulma

Gulma merupakan tempat yang ideal untuk hama dan penyakit bercampur bersama tanaman Strategi pengendalian gulma yang baik termasuk dalam memanen gulma, membersihkan tanah dari gulma, memanen tanaman, dan menggunakan plastik hitam di sekitar tanaman untuk mencegah gulma tumbuh.

6. Pengurangan habitat hama

Membuat lingkungan yang tidak memungkinkan bagi hama untuk tumbuh dan berkembang adalah salah satu cara untuk memerangi hama. Ini dapat dilakukan dengan cara membuang sampah, membersihkan tanah dari gulma, dan menghilangkan tempat tinggal hama.


Penyulaman

Proses pergantian bibit Bawang Merah adalah sebagai berikut:

1. Pertama, pastikan bahwa kondisi tanaman yang akan diganti benar-benar tidak lagi layak. Bawang Merah yang sudah matang akan menimbulkan bintik hitam pada batangnya. Selain itu, tanaman yang sudah matang juga akan melepaskan umbi-umbian sehingga bibitan tersebut tidak lagi layak untuk dipanen. Jika tanaman sudah mengalami kondisi tersebut, maka bibit tersebut harus diganti dengan yang baru.

2. Tanamlah bibit Bawang Merah yang baru kira-kira 2 sampai 3 bulan sebelum panen. Pilihlah bibit-bibit yang sehat dan segar. Pastikan juga bahwa bibit yang dipilih memiliki kemampuan untuk tumbuh dengan baik di lokasi yang akan digunakan.

3. Pastikan bahwa jenis bibit yang dipilih sesuai dengan kondisi di lokasi tersebut. Contohnya, jika lokasi Anda berada di daerah yang terkena pemandesan, maka pilihlah bibit Bawang Merah yang sesuai dengan kondisi tersebut. Karena jika salah jenis, bibit bawang yang dipilih tidak akan tumbuh dengan baik.

4. Arahkan air yang mengalir dari sumber alam ke lokasi tempat bibit ditanam. Ini akan membantu tanaman Bawang Merah tumbuh dengan baik. Pastikan juga bahwa lokasi tempat ditanam cukup cukup terang untuk mendukung pertumbuhan.

5. Tanamlah bibit Bawang Merah di tanah yang bersih dan terhindar dari ancaman hama atau penyakit. Kondisi ini akan membantu tanaman tumbuh dengan baik dan cepat.

6. Setelah bibit ditanam, segera semprot dengan pestisida untuk melindungi tanaman dari hama dan penyakit. Ini adalah langkah penting, karena tanpa perlindungan, tanaman akan rentan terhadap penyakit dan hama yang dapat menghancurkan tanaman.

7. Pastikan untuk memberikan nutrisi yang cukup. Tambahkan pupuk yang cocok dan tepat untuk mendorong pertumbuhan tanaman bawang merah yang sehat.

8. Setelah tumbuh, tanamlah umbi-umbian yang sudah matang agar benih bisa ditanam kembali untuk menghasilkan tanaman yang lebih sehat. Umbi-umbiannya juga bisa dipanen setelah matang.

Dengan melakukan semua langkah di atas, Anda bisa berharap bahwa bibit Bawang Merah yang diganti akan tumbuh dengan baik dan cepat.


Pemanenan

Pemanenan bawang merah dapat dilakukan dengan proses organik. Proses organik melibatkan ketersediaan pupuk organik seperti kompos, pupuk kandang, pupuk hijau, dan pupuk hayati lainnya.

Untuk mengetahui tandanya sudah siap dipanen, kita bisa melihat tanaman bawang merah yang sudah mulai memasuki umur panen. Umur panen bahwa si macam ini bervariasi tergantung jenis bawang merah. Rata-rata, bawang merah sudah siap dipanen dalam waktu antara 60-100 hari setelah tanam.

Kita juga bisa membuat analisa kualitatif dengan mengecek ukuran bawang merah yang telah ditambah. Bawang merah siap untuk dipanen jika mencapai panjang antara 4-5 cm dengan warna kulit yang lebih terang dan berair.

Setelah memastikan bahwa tanaman telah siap untuk dipanen, proses pemanenan dapat dimulai. Pemanen harus melakukannya secara hati-hati untuk menghindari kerusakan pada tanaman atau hasil panen.

Sebelum dipanen, pemanen harus mengecek tanaman dengan mencari bahaya hama, seperti hama bawang, hama kutu daun, atau hama lainnya. Setelah memastikan tanaman bebas dari hama, maka setelah itu pemanen harus mengelap kelembaban di atas tanaman bawang merah, lalu secara hati-hati, pemanen dapat memanennya dengan tangan, menggunakan cukup tangan atau bahkan menggunakan sebuah pisau pancing yang tajam.

Setelah bawang merah selesai dipanen, pemanen harus segera menyortir dan membersihkan bawang merah yang telah dipanen dan siap untuk dijual.


Perawatan lanjutan

Perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman Bawang Merah terdiri dari beberapa langkah, di antaranya adalah:

1) Mencontek: Ini adalah proses menyedot sisa-sisa tanah yang masih melekat di tanamannya untuk mengangkat bibit tanpa harus menempatkannya di area tanam baru. Ini dapat membantu agar permukaan tanah tetap halus dan lembut untuk persiapan tahap berikutnya.

2) Pemeliharaan tanah berkelanjutan: Ini termasuk saat Anda mulai memperbaiki struktur tanah setelah tanamannya apik. Ini melibatkan aplikasi pupuk organik dan NPK , serta beragam macam tanah untuk mengembalikan kepadatan dan sifat yang diperlukan oleh tanamannya.

3) Pembersihan Area Tanam: Proses ini penting untuk membersihkan bekas-bekas tanaman Bawang Merah. Setelah itu, bersihkan area tanam dari kotoran, gulma, gulma, dan kerikil untuk membuatnya siap untuk tanam. Jika memungkinkan, Anda juga dapat mulai memasang schematics drip irrigation untuk memberikan nutrisi yang diinginkan tanaman Bawang Merah.

4) Penyesuaian pH tanah: Tanah yang terlalu asam atau terlalu basa dapat menyebabkan masalah pada tanamannya. Oleh karena itu, pH harus diukur dan diatur sesuai dengan skala yang diperlukan sebelum tanamannya.

5) Pemupukan: Setelah menyesuaikan pH tanah, ini saatnya untuk mulai memupuk tanamannya. Anda dapat mulai dengan aplikasi pupuk anorganik, seperti pupuk organik atau NPK, untuk memberikan nutrisi yang diperlukan tanamannya.

6) Mulai Berendam: Anda juga harus mulai mengendalikan jumlah air yang disemprot, lihat apakah air kurang atau berlebihan, lalu mulai mengontrol saluran air. Dengan mulai melakukan berbagai macam alat berat di area tanam, Anda dapat menghasilkan tanah yang baik untuk tanamannya.

7) Penyemprotan air: Ini termasuk dalam proses pengiriman air dan nutrisi yang tepat. Ini penting untuk menyiram bibit Bawang Merah dalam kadar air yang tepat untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang optimal.

8) Pemotongan tanaman: Ketika tanaman Bawang Merah mulai tumbuh, Anda harus memotong setiap bahagian yang tumbuh. Ini termasuk menyisir tanaman hingga tinggi yang tepat dan membungkus potongan-potongan ke sekitar tiang yang akan menstabilkan tanamannya dengan baik.

9) Pengolahan tanah dan pasangan: Setelah semua proses ini, Anda juga perlu mencari pasangan dan pengolahan tanah. Pasangan dapat menjaga tanah tetap lembut dan meningkatkan kestabilan. Pengolahan tanah dapat memastikan nutrisi yang tepat dapat diakses oleh tanamannya.

Setelah semua proses persiapan tanah selesai, Anda dapat mulai melaksanakan tahap penanaman selanjutnya.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Buah Naga menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Melon menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Sawi Pakcoy menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Anggur menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Kacang Hijau menggunakan Metode Organik