Cara menanam Terong dengan metode Organik

Terong

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Terong menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman terong adalah lokasi dengan kondisi iklim panas dan kering, di mana tanaman ini mendapatkan banyak sinar matahari dan pasokan air yang konstan. Tanaman terong suka pengaturan suhu yang lebih tinggi daripada kebanyakan sayuran dan benih lainnya. Kebanyakan tanaman terong dapat tumbuh dengan baik pada suhu antara 21 - 24 derajat celsius. Suhu di bawah ini bisa mengakibatkan tertundanya pertumbuhan tanaman terong dan jika suhu melebihi 35 derajat celsius tanaman terong mungkin akan layu.

Sinar matahari yang cocok untuk tanaman terong adalah sinar matahari yang lembut. Tanaman terong harus mendapatkan kehangatan dan sinar matahari penuh dari jam empat sampai jam enam belas di sore hari. Jika tanaman terong mendapatkan sinar matahari terlalu lama, maka tanaman bisa layu atau bahkan mati. Selain itu,tanaman terong juga memerlukan sejumlah kecil sinar matahari sinar terang untuk menjelang malam hari.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah adalah salah satu langkah penting untuk mempersiapkan tanaman Terong agar mendapatkan hasil yang optimal. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan untuk persiapan tanah Terong :

1. Memilih lokasi yang tepat untuk berkebun Terong. Tanaman Terong memerlukan lokasi yang terkenal dengan tanah organik yang subur dan cukup cahaya matahari.

2. Menyiapkan lahan. Sebaiknya, lahan yang dipilih untuk menanam Terong harus dikultur sebelum benih tanaman ditanam. Kultur dilakukan dengan mencabut semua gulma dan rumput dan membersihkan sisa tanaman sebelumnya.

3. Mengasamkan tanah. Tanah yang akan digunakan untuk menanam Terong harus lapuk agar tanaman dapat tumbuh dengan baik. Cara memasamkan tanah adalah dengan menambahkan lapisan compost/kompos atau pupuk kandang. Lapisan ini harus dicampur dengan tanah dengan baik, sebelum tanaman ditanam di atasnya.

4. Mengatur tingkat kelembaban tanah. Tanaman Terong disukai dengan tanah yang cukup lembap. Anda dapat memasang saluran drainase di sekitar area berkebun untuk mengatur kelembaban tanah.

5. Menyiapkan alat-alat berkebun yang diperlukan. Persiapan tanah akan sempurna jika dilengkapi dengan alat-alat berkebun yang diperlukan, seperti trowel, gunting, dan basahi.

Setelah Anda selesai mempersiapkan tanah, Anda sudah siap untuk menanam Terong.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman Terong yang sesuai ialah bibit yang tumbuh dari biji-bijian Terong yang dipenuhi dengan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Kebanyakan varietas Terong ditanam dari biji-bijian. Cara pemilihan bibit secara organik adalah dengan memilih biji-biji yang terbaik dari varietas Terong yang diinginkan. Sebelum membuat bibit, biji tersebut harus dipastikan telah matang dengan sempurna. Kemudian, biji-biji yang dipilih akan dimasukkan ke dalam kuali cetak yang telah dilengkapi media tanam yang baik, sehingga tanaman dapat berkembang dengan baik. Ketika proses pembentukan bibit berjalan lancar, tanaman tersebut akan dipindahkan ke tempat yang pasti lebih cocok untuk pemeliharaan dan perawatannya. Karena bibit tanaman Terong adalah bibit yang tumbuh dari biji-bijian, maka semua bahan nutritif yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan seluruh tanaman akan terkandung dalam biji yang dipilih untuk dijadikan bibit, sehingga bibit ini dapat tumbuh secara organik.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit tanaman terong membutuhkan persiapan dan proses yang benar agar hasil panen yang diharapkan tercapai. Berikut adalah beberapa langkah dalam proses penanaman bibit terong agar berhasil dan mendapatkan kesuksesan yang tinggi:

1. Pilih lokasi yang tepat: Pilih lokasi yang cukup lengkap dengan sinar matahari serta lokasi yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Pastikan lokasi tidak terkena tumpahan air atau hujan yang berlebihan.

2. Persiapkan tanah: Tanah untuk penanaman bibit terong haruslah subur. Tuangkan kompos dan pupuk kandang ke dalam tanah dan aduk merata. Jika perlu, tambahkan pupuk kimia agar tanah lebih subur.

3. Persiapan Bibit: Bibit terong yang baik harus berukuran sedang. Bibit terong yang terlalu kecil akan mengalami hambatan pertumbuhan, sementara bibit yang terlalu besar akan mengakibatkan persaingan ruang.

4. Penanaman bibit: Tanam bibit terong dengan cara menggali lubang yang cukup dalam sehingga bibit terong bisa disematkan dengan kuat. Selanjutnya, tutup lubang dengan tanah sehingga bibit terong tersusun rapat.

5. Pemeliharaan: Bangunlah sistem irigasi seperti saluran atau empang yang akan mengalirkan air secara merata ke seluruh lahan tanam. Selain itu, perlakukan tanaman dengan obat hama dan penyemprotan pestisida yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan jenis hama.

6. Pemanenan: Pemanenan biasanya dilakukan ketika tangkai umbinya telah berubah warna menjadi ungu. Ketika berharap memanen, tarik umbi dengan hati-hati agar tak merusak umbinya.


Penyiraman Tanah

Penyiraman tanaman terong adalah salah satu hal yang sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tanaman terong. Penyiraman betul akan membantu untuk memastikan tanaman terong berada di dalam keadaan yang sehat dan produktif. Berikut adalah cara yang tepat untuk menyiram tanaman terong:

1. Ambil wadah atau corong yang cukup besar untuk menampung air yang akan disiramkan pada tanaman.

2. Pastikan tempat penyiraman diketahui dengan jelas.

3. Letakkan wadah atau corong yang diisi dengan air pada lokasi yang telah ditentukan.

4. Biarkan air mengalir secara perlahan dari wadah atau corong ke titik yang telah ditentukan untuk penyiraman.

5. Siramlah tanaman dengan air yang mengalir dengan menggunakan kanister atau sprayer.

6. Pastikan tanaman terong disirami dengan cukup sampai tanah basah pada seluruh permukaannya.

7. Jika bekas penyiraman yang dibutuhkan belum terpenuhi, tambahkan air sehingga level pada bekas penyiraman mencapai tingkat yang dibutuhkan.

8. Biarkan air menetes ke bawah akar tanaman menusuk tanah.

9. Setelah bekas penyiraman telah diisi dengan tingkat yang dibutuhkan, pastikan tidak terdapat tumpukan air pada permukaan tanah sehingga air tidak mengendap ke dalam tanah.

10. Setelah benar-benar selesai disiram, pastikan tanaman tidak lagi terlalu basah. Jika tanaman masih terlalu basah, gunakan kain lembab untuk mengeringkan air yang berlebihan.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada terong secara organik dan aman dapat dilakukan melalui beberapa metode nabati yang mudah didapatkan dan efektif. Metode nabati tersebut meliputi penggunaan sarana ekologis, pestisida nabati, persiapan tanah yang benar, manajemen tanah dan juga penggunaan agensi hayati.

Penggunaan Sarana Ekologis

Penggunaan sarana ekologis meliputi penggunaan bahan alami seperti madu, cuka, baking soda dan lain-lain untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman terong. Cara ini efektif karena menggunakan bahan yang alami dan ramah lingkungan.

Pestisida Nabati

Pestisida nabati adalah ramuan organik yang terbuat dari bahan alami seperti madu, cuka, teh, jeruk nipis dan lain-lain. Ramuan ini di campur menjadi ramuan yang dioleskankan pada bagian sakit pada tanaman terong. Ramuan tersebut efektif saat menangani hama dan penyakit terong.

Pemupukan Tanah

Pemupukan tanah serta manajemen tanah adalah hal yang perlu di perhatikan agar tanaman terong dapat tumbuh subur. Hal ini dilakukan agar tanah-tanah pada lokasi perkebunan terong tidak kehilangan nutrisi vital dan airnya.

Agensi Hayati

Agensi hayati adalah senyawa dengan zat aktif alami berasal dari tanaman yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan hama dan penyakit tanaman terong. Zat aktif ini berasal dari bahan nabati seperti daun rami, lidah buaya, jahe dan lain-lain. Penggunaan bahan ini ramah lingkungan dan aman bagi manusia.


Penyulaman

Proses pergantian bibit untuk tanaman terong dimulai dengan memastikan bahwa tanaman terong yang dimiliki benar-benar rusak. Umumnya, pergantian bibit dibutuhkan jika tanaman yang ditanam mutlak rusak karena sakit, hama, pestisida, atau apapun yang dapat menghancurkan populasi atau struktur tanaman. Akibatnya, beberapa kondisi tanaman yang harus diganti adalah jika daunnya rusak, atau jika ada bintik-bintik hitam di daun. Selain itu, tanaman terong juga cenderung tumbuh lebih lambat dari biasanya, dan jika tumbuhan terong yang telah ada tidak menggunakan banyak biji atau menghasilkan sedikit buah, maka hal ini menunjukkan bahwa bibit telah mengalami kerusakan.

Setelah kondisi tanaman yang rusak teridentifikasi dengan tepat, selanjutnya adalah proses penanaman bibit baru-berupa biji terong dengan cara ditanami di pot besar yang berisi substrat organik seperti tanah dan bokashi serta direndam dengan larutan abu panas. Setelah itu, bibit harus selalu dirawat dengan melakukan penyiraman sesuai jadwal yang direkomendasikan tambahan membuat pupuk atau nematoda biologis untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Jika bibit terong tersebut telah tumbuh dengan sempurna, selanjutnya adalah proses perpindahan tanaman terong ke lokasi lain yang dimaksudkan untuk tumbuh sebagai tanaman terong.


Pemanenan

Pemanenan pada tanaman terong dengan proses secara organik disebut pemanenan organik. Tanda kesiapan panen ini dapat dikenali dengan melihat kondisi ukuran buah terong, warna kulitnya, dan jika embang-embang buahnya telah mulai mengering atau kering. Pemanenan terong bisa dilakukan saat usia tanaman antara 40 sampai 60 hari setelah tanaman terong berbunga. Biasanya, saat usia 50-60 hari, buah terong akan mulai matang dan siap untuk dipanen. Saat dipanen, pastikan bahwa buah terong telah mencapai ukuran yang cukup, dan pastikan bahwa buah terong yang akan dikonsumsi tidak beracun jika ia dikelola dengan benar. Pastikan bahwa buah terong telah memiliki warna yang cukup konsisten di seluruh bagian buah, dan ada beberapa bagian yang telah kering atau mulai mengering. Perhatikan juga tanda-tanda keriput pada kulit buah terong sebagai tanda matangnya buah. Buah terong yang telah dipanen harus segera dikonsumsi atau disimpan dengan benar.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Kunyit menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Kelengkeng menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Kacang Panjang menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Kedelai menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Alpukat menggunakan Metode Organik