Cara menanam Kentang dengan metode Organik

Kentang

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Kentang menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Tanaman kentang membutuhkan lingkungan yang tidak terlalu kering dengan sinar matahari yang cukup. Tanaman kentang bisa tumbuh di daerah dengan iklim mediteran, di mana musim panas yang kering dan dingin di musim gugur. Tanaman kentang juga tumbuh baik di tanah yang lembab dan banyak air.

Untuk lingkungan yang paling ramah bagi tanaman kentang, pilih daerah dengan iklim sedang. Suhu optimum untuk kentang adalah antara 10° C hingga 20° C, dengan waktu masuk panen sekitar 70 - 85 hari. Dewa musim yang cukup membantu mengarahkan pertumbuhan tanaman, sehingga mereka dapat tumbuh sepanjang musim tanam. Sinar matahari yang cukup adalah kunci untuk pertumbuhan kentang yang baik. Tanaman kentang memerlukan kurang lebih 6 jam sinar matahari matahari langsung setiap hari untuk hasil yang optimal.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum tanam untuk tanaman Kentang adalah sebagai berikut:

1. Puaskan tanah dengan bersihkan dia tanah dari sampah atau sisa-sisa tanaman lain.

2. Beri tanah yang bersih dengan penambahan pupuk organik, misalnya, kotoran dan kulit pohon. Juga, gunakan pupuk kimia seperti tembaga, zat besi, dan pupuk fosfat, yang pastinya sesuai dengan dosis yang direkomendasikan.

3. Lekatkan tanah dengan menambahkan pasir kasar dan/atau tanah liat di lapisan atas tanah. Pasir kasar dan/atau tanah lembut dapat membantu menangkal air ketika hujan.

4. Kultivasikan tanah sequestering dengan mengubah tanah. Hal ini akan membantu membersihkan tanah dari sisa-sisa bahan organik yang tersisa, serta menciptakan tanah yang kaya akan nutrisi yang dibutuhkan kentang untuk tumbuh subur.

5. Bersihkan semua gulma dan rumput di sekitar lokasi tanam. Ini dapat menjadi sumber hama dan berbagai jenis penyakit.

6. Buat lubang tanam yang cukup besar di tanah sehingga anda dapat meletakkan setiap tanaman kentang.

7. Pastikan lubangtanambenar-benar terisi dengan air yang bersih dan tentunya mencukupi ntuk persediaan air tanaman kentang. Hal ini dapat memastikan bahwa tanah dalam kondisi optimal untuk tumbuh kentang.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman Kentang yang sesuai bisa berasal dari tanaman Kentang yang berbunga. Hal ini karena bunga ini mengandung buah yang dapat dipelihara sebagai bibit.

Untuk memilih bibit secara organik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, pastikan bahwa bibit yang dipilih berasal dari biji yang berkualitas. Pemborosan biji tidak dapat dihindari terutama apabila biji tersebut dinilai sebagai bibit yang tidak berkualitas.

Kedua, pastikan bibit yang dipilih memiliki ukuran yang tepat. Jika terlalu besar, risiko tinggi berdasarkan jenis tanaman Kentang.

Dan ketiga, pastikan bibit yang dipilih tidak terinfeksi oleh hama atau penyakit. Jangan memilih bibit yang besar atau berdaun berwarna gelap untuk menjaga agar tanaman Kentang yang ditanam tetap sehat.

Juga pastikan untuk selalu melakukan uji lapang terlebih dahulu semua bibit yang dipilih sebelum memutuskan untuk memulai proses budidaya tanaman Kentang dengan menggunakan biji tersebut. Ini penting untuk memastikan hanya bibit yang berkualitas dan bebas penyakit yang akan digunakan untuk memulai proses budidaya tanaman Kentang.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit kentang sangat mudah. Ini adalah langkah-langkah untuk melakukannya:

1. Siapkan tanah yang subur. Ketika memilih lokasi, pastikan tanahnya lembut, bergelombang dan tidak berlumpur. Usahakan untuk menjaga kelembaban dan suhu yang tepat.

2. Sekarang adalah waktu untuk menyiapkan bibit. Buat lubang- lubang sesuai dengan jumlah bibit yang akan Anda tanam. Lalu, tanamkan bibit kentang dengan menempatkan 2 inci kedalaman tanam dan memiliki jarak 2-3 inci karena bibit tersebut akan berkembang menjadi tanaman dewasa.

3. Setelah menanam bibit, Anda harus menyirami mereka, baik secara teratur karena hal ini akan membantu bibit tumbuh dengan cepat.

4. Tunggulah bibit untuk berkembang. Jika Anda tidak dapat menunggu untuk tanam tunas yang lebih besar, Anda dapat memberi makan tanaman dengan pupuk yang disukai oleh kentang.

5. Jaga bibit dari hama dan penyakit. Jika Anda menyadari adanya hama dan penyakit, lakukan tindakan pengendalian hama dan penyakit segera.

Untuk mendapatkan bibit tanaman Kentang dengan kesuksesan hidup yang tinggi, Anda harus mulai dengan bibit kentang yang masih segar dan bebas penyakit. Juga, pastikan untuk menjaga lokasi tanam agar tetap seimbang, dengan memastikan kelembaban dan suhu di lokasi lebih tinggi. Pastikan untuk juga tidak menyirami tanaman secara berlebihan, karena ini dapat mengurangi pertumbuhan.


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah organik untuk tanaman Kentang dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

1. Bersiap untuk memulai: Pastikan Anda memiliki cukup lahan untuk tanaman kentang, dan mulailah dengan memilih jenis tanam kentang yang sesuai.

2. Mempersiapkan tanah: Anda harus mengubah kompos atau pupuk organik, mengubah pH tanah, dan menambahkan bahan organik ke tanah.

3. Tanam bibit: Setelah tanah sudah siap, Anda dapat mulai menanam bibit kentang di lahan yang sudah disiapkan. Anda harus melakukan ini dengan benar untuk memastikan bibit yang Anda tanam akan tumbuh dengan baik.

4. Beri pupuk: Setelah meletakkan bibit, Anda harus memberi tanah pupuk organik yang dapat meningkatkan kualitas tanah - ini dapat berupa pupuk kandang, pupuk kompos, atau pupuk lainnya.

5. Penyiraman: Selanjutnya, Anda harus selalu memastikan bahwa tanah yang Anda gunakan untuk tanaman kentang selalu berada dalam keadaan lembab.

6. Pengendalian hama: Anda juga harus melakukan tindakan pengendalian hama terhadap tanaman kentang. Anda perlu berhati-hati saat memilih pestisida organik karena banyak dari mereka yang dapat berbahaya bagi tanaman kentang.

7. Pemangkasan: Akhirnya, Anda harus keluar dari tanamen dan memangkas bagian tumbuhan yang mati atau sakit untuk mencegah infeksi pada tanaman lainnya.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan dapat menjaga tanaman kentang Anda untuk selalu sehat, subur, dan maksimal.


Penyiraman Tanah

Penyiraman yang cocok untuk tanaman kentang adalah penyiraman yang lembab. Tanaman kentang yang sehat perlu diberi air secara teratur untuk mendukung pertumbuhannya. Ini berarti tanaman kentang perlu disiram secara teratur antara satu dan dua minggu sekali. Lebih baik jika air yang digunakan adalah air mentah yang masih mengandung sedikit mineral. Untuk menyiram, lakukan tanpa membanjiri tanah. Tujuan dari penyiraman adalah untuk mempertahankan kelembaban tanah dan fungsi akar pada tanah. Jangan meninggalkan tanaman berair selama lebih dari 3-4 jam karena ini bisa menyebabkan kelembaban yang berlebihan pada tanah. Selain itu, sedikit tambahan pupuk organik juga dapat membantu dalam proses penyiraman. Pertahankan tingkat kelembaban tanah dengan cara menyiram dengan jadwal yang sesuai. Penyiraman terlalu lembab dapat menyebabkan layu dan infeksi jamur. Sedikit tambahan pupuk bisa membantu dalam menjaga tingkat kelembaban tanah.


Pengendalian Hama

1. Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kentang secara Organik dan Aman

Pengendalian hama dan penyakit tanaman kentang secara organik adalah pengendalian tanpa menggunakan pestisida berbahan kimia, namun menggunakan cara-cara alami, aman, dan efektif. Cara ini memungkinkan Anda untuk menjaga kualitas tanaman sekaligus melindungi lingkungan. Berikut adalah metode-metode yang bisa Anda gunakan cukup mudah dan tepat untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman kentang organik dan aman.

a. Rotasi Tanaman:

Rotasi tanaman yang berkesinambungan adalah metode yang banyak digunakan karena efektifnya dalam menghilangkan serangga hama, jamur, bakteri dan patogen lainnya dari tanah. Dengan melakukan rotasi, Anda bisa memastikan bahwa tanah akan menjadi tanah segar bersih dari hama setelah beberapa tahun.

b. Prune Tanaman:

Penghilangan serangga hama pada kentang dapat dilakukan dengan cara potong daun, agar hama tidak mudah untuk hidup dan berkembang biak. Prune tanaman secara rutin akan mengurangi infeksi dan bakteri.

c. Pertanian Fosfat dan Zink:

Selain menyiram dengan air dan air bersih, Anda juga dapat menggunakan larutan padat yang terdiri dari fosfat dan zink untuk membunuh serangga hama yang tumbuh dan menginfeksi tanaman. Larutan ini tidak berbahaya dan banyak digunakan oleh petani untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman secara aman.

d. Pemangkasan Tanaman yang Terinfeksi:

Salah satu cara pengendalian hama dan penyakit yang paling efektif adalah dengan memangkas bagian-bagian tanaman yang terinfeksi. Pemangkasan secara rutin akan membantu memastikan tanaman tidak terinfeksi lagi dan membasmi serangga hama serta bakteri atau jamur yang tumbuh pada tanaman.

e. Penggunaan Milbemax:

Milbemax adalah produk cair organik yang disebut juga pesticida nabati. Ini digunakan untuk membunuh hama pada tanaman kentang. Ia dibuat dari bahan-bahan alam yang 100% aman. Cara menggunakannya adalah dengan menyemprotkan cairan pada bagian tanaman yang terkena hama.

f. Pemupukan organik:

Pemupukan organik adalah cara lain yang dapat Anda lakukan secara aman dan efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman kentang. Pemupukan dengan bahan alami seperti kompos, pupuk kandang, dan pupuk hijau dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan tanaman untuk menangkal hama dan penyakit.

g. Penggunaan Ladang Hay:

Ladang hay adalah salah satu metode yang populer dan efektif dalam mengendalikan hama pada tanaman kentang. Metode ini terdiri dari menabur serangga hama tertentu pada ladang hay. Serangga ini akan terpicu untuk meminum air yang tersisa di ladang hay dan terinfeksi oleh organisme tertentu yang membantu mengendalikan hama.


Penyulaman

Proses pergantian bibit tanaman Kentang berawal dari mengidentifikasi masalah yang dialami tanaman. Bila diperlukan, pengamatan dapat dilakukan terhadap kondisi tanaman, baik secara visual maupun melalui analisis laboratorium pada saat panen. Hal ini dilakukan untuk mengumpulkan data yang dapat membantu pembuat keputusan menentukan bibit yang akan digunakan untuk mengganti bibit yang rusak.

Kondisi tanaman yang harus diganti bisa bervariasi mulai dari gangguan hama dan penyakit, pulau-pulau bibit, rendahnya produktivitas tanaman, atau kematian tanaman tanpa alasan jelas. Secara umum, kondisi kritis yang menyebabkan perlu dilakukan pergantian bibit adalah (1) terjadinya masalah secara massal pada tanaman; (2) adanya perubahan rata-rata produktivitas tanaman; (3) adanya fenomena alami di sekitar lokasi tanaman, misalnya naungan, penebangan pohon, hujan berlebihan, atau angin kencang; atau (4) data kualitas bibit yang tidak memenuhi standar keamanan pangan.

Setelah mengidentifikasi masalah yang dialami tanaman, bibit yang baru dipilih dan proses reklamasi bibit dimulai. Dimulai dengan perawatan inokulasi, pemangkasan, pembuatan pupuk, atau plowing untuk mengurangi zat patogen yang tersisa menjadi nilai aman. Setelah itu, bibit yang telah dipilih ditanam dan kemudian diberi perawatan dan pengawasan yang ketat hingga panen. Semua tahapan proses ini dipantau untuk memastikan bahwa hasil tanaman terendah. Diharapkan dengan menggunakan bibit baruyang diinginkan, produksi dan kualitas tanaman akan meningkat.


Pemanenan

Proses pemanenan tanaman Kentang secara organik dapat dibagi menjadi 4 tahap utama, yaitu: Pertumbuhan, Pematangan, Kebun Terbuka dan Panen.

Pertumbuhan: Pada tahap pertumbuhan ini, tanaman Kentang dapat mencapai 15 cm (6 inci) ketika tanaman mulai muncul dari tanah. Di tahap ini, biarkan tanaman tumbuh hingga akhir musim hujan. Jika Anda menggunakan pupuk organik, biarkan biaya menjadi kurang dari sepertiga dari panjang tanaman kentang.

Pematangan: Pada tahap pematangan ini, tanaman Kentang mulai kehilangan warna hijaunya karena tanaman mulai matang. Pada tahap ini, tanaman Kentang menjadi lebih kering dan mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan, yaitu ukuran stolon yang berkurang dan tanaman pesat mulai berkurang. Pada tahap ini, tanaman Kentang juga mulai mengeluarkan abu-abu hingga kuning keabu-abuan di atas akar. Tanaman Kentang juga mulai mengeluarkan aroma yang kuat.

Kebun terbuka: Pada tahap ini, tanaman Kentang mulai mengalami peningkatan kadar air dan digulung dari tanah. Tanaman Kentang juga mulai mengembangkan warna yang lebih lebih cerah seperti oranye dan merah. Warna ini merupakan tanda bahwa tanaman Kentang telah siap untuk dipanen.

Panen: Pada tahap ini, tanaman Kentang sebenarnya sudah siap dipanen karena telah mencapai usia panen. Tanaman Kentang siap dipanen ketika tinggi tanaman di atas tanah mencapai 20-25 cm (7,5-9 inci) dan tanaman telah memiliki warna daun oranye. Selain itu, hilangnya warna hijau yang tadinya muncul pada awal tahap pertumbuhan juga menjadi tanda bahwa tanaman Kentang siap dipanen.


Perawatan lanjutan

Perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman Kentang adalah sebagai berikut:

1. Pertama, Anda harus melakukan penetrasi tanah. Ini akan memudahkan laju metabolisme tanah, meningkatkan porositas dan sirkulasi air, yang semuanya penting untuk pertumbuhan tanaman.

2. Kedua, Anda harus menggemburkan tanah. Ini akan menghilangkan lapisan tanah yang kaku bahkan setelah penetrasi. Ini juga bermanfaat untuk meningkatkan kecepatan metabolisme di dalam tanah.

3. Ketiga, Anda harus menambahkan pupuk, seperti pupuk organik dan pupuk mineral, secara teratur untuk menggantikan nutrisi yang hilang selama proses penanaman sebelumnya.

4. Keempat, Anda harus memeriksa apakah ada gulma di area pentanaman. gulma mampu menghambat pertumbuhan tanaman dan juga dapat memengaruhi penyerapan nutrisi yang ada di dalam tanah.

5. Kelima, Anda harus menempatkan media tanam di tempat yang cukup direncanakan. Jangan meletakkan media tanam di lokasi terbuka tanpa pupuk dan pestisida.

6. Keenam, area tanam harus dibersihkan dengan rutin. Pembersihan ini akan membantu menjaga area tanam tetap rapih dan menghindari penyebaran gulma dan bakteri yang berpotensi berbahaya.

7. Ketujuh, Anda harus memastikan untuk memasukkan air yang cukup di area tanan sebelum menabur benih. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tanah memiliki kelembaban yang cukup untuk mendukung pertumbuhan benih.

8. Kedelapan, Anda harus berhati-hati dalam menabur benih. Hal ini penting untuk memastikan bahwa benih hanya ditaburkan pada jumlah yang tepat dan tidak berlebihan.

9. Pertama, Anda harus memerintahkan penetrasi tanah. Ini membantu menyerap nutrisi dalam tanah ke dalam sistem akar tanaman.

10. Terakhir, Anda harus rutin menyiram tanah. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tanah tetap lengket dan tidak mengering. Hal ini juga membantu pelepasan nutrisi dari tanah ke sistem akar tanaman.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Kentang menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Semangka Kuning menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Kubis menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Padi menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Bayam menggunakan Metode Organik