Cara menanam Durian dengan metode Organik

Durian

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Durian menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman durian adalah daerah yang kaya akan sinar matahari. Durian membutuhkan tanah yang banyak kandungan nitrogen yang tinggi serta pH yang relatif netral agar berbuah dengan berlimpah. Selain itu, tanaman durian juga membutuhkan cukup cahaya matahari selama 8 jam di hari yang bersangkutan. Tanaman ini tidak akan berbuah dengan baik jika berada di tempat terendah dengan sinar matahari yang lemah. Tanaman durian cukup tahan terhadap sanhi, namun harus terhindar dari hujan lebat. Jadi, lokasi yang ideal untuk kesuksesan budidaya tanaman duria adalah daerah dengan sinar matahari yang cukup menyebar, namun tidak terkena hujan berlebihan.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah adalah salah satu tahapan paling penting dalam teknik budidaya tanaman durian. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa tanah tidak hanya sesuai untuk tanaman, tetapi juga untuk memberikan lingkungan yang baik bagi pertumbuhannya. Tahapan persiapan tanah berikut ini harus dilakukan sebelum tanaman durian disemai atau ditanam:

1. Intensitas cahaya yang tepat: Cahaya yang kurang dapat menutupi tanaman sehingga pertumbuhannya akan terhambat. Pilihlah area yang terkena sinar matahari setidaknya 6 jam dalam sehari.

2. Tanah yang cocok: Elemen nutrisi tanah adalah bagian yang paling penting, karena durian akan tumbuh optimal di tanah yang lembut dan subur. Tanah ini harus mengandung banyak mineral dan unsur hara.

3. Pemulihan tanah: Tanah yang terlalu kasar atau berkurang unsur haranya dapat disembuhkan dengan cara disubur. Nitrogen, kalium, dan fosfor adalah nutrisi yang penting bagi pertumbuhan durian.

4. Proses pencampuran bahan organik: Penambahan bahan organik seperti kompos, kulit yang dipotong-potong, sisa-sisa tanaman, dll. akan membantu meningkatkan sifat fisik tanah dan juga memasok nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

5. Proses tidak gersang: Tanah yang terlalu kering atau basah dapat menghambat pertumbuhan karena menyebabkan akumulasi air. Uji kelembapan tanah sebelum mulai menanam sangat penting untuk mengetahui tingkat kelembapannya sehingga bisa disesuaikan.

6. Pearlasan: Setelah proses pengamatan dan pemulihan tanah, selanjutnya perlu dilakukan penyemprotan. Hal ini akan membantu membersihkan senyawa organik, serta mengeluarkan sampah, kutu, dan hama lainnya yang mungkin ada dalam tanah.

7. Penanaman: Setelah tahap persiapan di atas selesai, maka siap untuk mulai menanam biji durian. Membuat lubang tanam dan mengatur jarak tanam adalah tahapan selanjutnya yang harus dilewati.


Pemilihan Bibit

Bibit durian yang sesuai dengan jenis tanaman yang ingin ditanam adalah bibit durian yang berkualitas tinggi dan berasal dari tumbuhan asli. Oleh karena itu, pada saat memilih bibit durian secara organik, sebaiknya dipilih yang memiliki kemurnian tinggi. Cara termudah untuk memastikan bibit durian yang sesuai adalah dengan memastikan bahwa bibit tersebut berasal dari tumbuhan asli, mengandung banyak biji, dan memiliki ciri-ciri durian yang benar.

Selain itu, pada saat memilih bibit durian secara organik, penting juga untuk memilih bibit yang dipelihara dengan baik. Hal ini dapat membantu menjamin kualitas bibit durian dan meningkatkan peluang untuk memperoleh hasil yang baik. Bibit yang tepat dan berkualitas tinggi juga penting untuk menjamin ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit tanaman durian membutuhkan proses yang cukup rumit agar bibit tersebut berhasil tumbuh dan berbunga. Berikut ini adalah proses penanaman bibit durian yang harus diikuti jika bersedia penanam ingin memiliki kesuksesan hidup bibit tanaman yang tinggi :

1. Pemilihan Bibit Tanaman Durian yang Baik. Ketika ingin memulai proses penanaman bibit tanaman durian, pilihlah bibit yang kondisi kulitnya masih hijau dengan bentuk yang lebih kecil dan sehat. Pastikan juga bahwa bibit yang dipilih telah menjalani proses penyemaian yang benar.

2. Pemilihan Media Tanam Yang Cocok. Sebelum mulai menuangkan bibit durian yang sudah dipilih, pastikan bahwa media tanam atau media tanam yang digunakan sesuai dengan yang sesuai dengan bibit durian yang dipilih. Media tanam yang cocok untuk tanaman durian adalah berupa tanah gambut yang dicampur dengan pasir, abu, dan pupuk organik.

3. Penanaman Bibit. Setelah memilih media tanam yang cocok dan bibit tanaman yang sesuai, lalu buatlah lubang tanam dengan ukuran yang sesuai dengan bibit durian yang dipilih. Setelah itu masukkan bibit kmudian talit dengan pasir, abu, dan pupuk organik yang sudah dicampur dengan media tanam.

4. Penanganan Bibit. Setelah memasukkan bibit, pastikan bahwa lubang tanam berada di posisi yang cukup lembab, serta tidak kena sinar matahari secara langsung. Pemupukan kadang-kadang juga diperlukan agar tanaman durian tumbuh dengan baik.

5. Pemeliharaan Bibit. Setelah melakukan penanaman bibit durian, maka perawatan dan pemeliharaan bibit mari dilakukan secara teratur. Pemupukan, dll,

dapat dilakukan di lokasi yang telah dipilih. Pastikan juga bahwa tanaman durian selalu mendapatkan cukup air agar tidak kering. Perhatikan juga jenis musuh alami bibit tanaman durian agar tanaman tersebut terhindar dari gangguan. Dengan struktur pemeliharaan dan perawatan yang baik maka bibit durian akan memiliki kesuksesan hidup yang tinggi.


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah secara organik yang menjadikan tanaman Durian selalu sehat, subur dan maksimal adalah:

1. Pertama-tama lakukan homeostasis tanah di sekitar lokasi tanam berupa pengurangan lapisan atas tanah dengan cara sisir atau membuat potongan-potongan kecil sehingga bisa lebih mudah dihancurkan. Hal ini sangat penting untuk memungkinkan bahan organik hingga ke dalam tanah sehingga mempromosikan drainase air yang baik.

2. Kedua, gunakan kompos berbahan organik sebagai pupuk tanah. Kompos dapat menambah nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tanaman, seperti nitrogen, fosfor dan potassium. Pastikan kompos yang digunakan telah matang dan mengandung sejumlah nutrisi yang diperlukan oleh tanaman.

3. Ketiga, buat mulch sebagai lapisan pelindung dan sumber bahan organik bagi tanaman. Mulch dapat berupa bagian pohon, rumput, karet atau bahan lain yang berasal dari sumber organik. Hal ini dapat membantu menjaga kelembaban di sekitar tanaman dan membuat tanah lebih subur.

4. Keempat, tuangkan air secara berkala agar tanah selalu lembab. Beberapa kali dalam satu minggu cukup untuk sistem tanam Durian. Pastikan juga bahwa air yang digunakan berkualitas terbaik sehingga tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan.

5. Kelima, lakukan pemangkasan yang tepat. Pemangkasan dapat membantu mempertahankan sirkulasi udara, serta mencegah jenis penyakit yang mungkin menyerang tanaman. Pemangkasan ini juga merupakan cara untuk mempertahankan bentuk tanaman.

Dengan melakukan proses pemupukan tanah secara organik di atas, tanaman Durian akan lebih sehat, subur dan maksimal.


Penyiraman Tanah

Penyiraman pada tanaman durian harus disesuaikan dengan jenis tanah dan kondisi cuaca, tetapi yang paling penting adalah menyiram tanaman durian dengan tepat. Langkah-langkah penyiraman yang cocok untuk tanaman durian adalah sebagai berikut:

1. Pertama, pastikan tanah agak basah. Jika tanah kering, tambahkan sedikit air dan jangan terlalu basah.

2. Dalam hal penyiraman, gunakan kira-kira Satu galon air untuk membasah tanah secara merata.

3. Siramlah tanaman durian yang sudah diperbasahi dengan air di bawah cangkir tanaman setiap 4-5 hari.

4. Jangan lupa siram pada bagian batang tanaman, ini penting untuk membantu mengurangi kerusakan bagian batang akibat kekeringan.

5. Pada musim yang sangat panas, tambahkan ½ galon air saat anda menyiram tanaman.

Itu adalah proses penyiraman yang cocok untuk tanaman durian. Pastikan anda menyiram secara teratur dan tepat waktu untuk menghindari kerusakan akibat kekeringan tanah.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman durian secara organik dan aman tidak bisa dipisahkan dari pengendalian hama secara umum. Sebagai contoh, penting bagi para petani untuk menerapkan teknik pengendalian hama secara tidak berpikir. Ini berarti, petani harus memantau kondisi tanah, iklim, dan hama yang ada di sekitar tanaman durian mereka secara teratur dan membuat keputusan tentang apa cara terbaik untuk menghilangkan masalah hama dan penyakit.

Salah satu metode organik dan aman untuk pengendalian hama yang populer adalah penggunaan predator hama. Ini dapat mencakup menggunakan predator alami, seperti kecoak, beberapa spesies laba-laba, atau spesies parasit. Untuk menarik hama target, petani dapat memasang wadah perempuan yang berisi cairan atau air bersih untuk mereka untuk berenang di dalam. Kunjungan cek iklim juga dianjurkan untuk mengamati tingkat populasi hama di area tanaman durian mereka.

Kebiasaan budidaya juga penting untuk mencegah hama dan penyakit dari memburuk. Mulai dari meningkatkan penyerahan pupuk, mengalir aliran air dengan benar, dan menghindari pengendalian tanaman pada saat yang salah semuanya telah terbukti efektif dalam mengendalikan populasi hama.

Selain itu, beberapa bahan efektif dan aman untuk pengendalian hama dan penyakit organik yang mudah didapatkan termasuk minyak sawit, minyak cengkeh, teh hitam, dan air garam. Ini dapat digunakan untuk mengendalikan populasi hama dan penyakit yang ada di sekitar tanaman durian. Pupuk alami, seperti mulut, pupuk kompos, dan pupuk hayat, dapat juga digunakan untuk menutrisi tanaman durian dan meningkatkan daya tahan mereka terhadap hama dan penyakit.


Penyulaman

Proses pergantian bibit untuk tanaman durian adalah sebagai berikut :

1. Pertama-tama, harus dilakukan assessment terhadap tanaman durian yang rusak. Ini harus dilakukan untuk menentukan apakah bibit yang rusak benar-benar memerlukan penggantian atau jika ada cara lain untuk menyelamatkan tanaman.

2. Setelah penilaian selesai, lakukan pemotongan bibit yang rusak. Ambil biji atau batang yang rusak dengan hati-hati.

3. Pertumbuhan bibit yang baru harus disiapkan sebelum pergantian. Anda harus memastikan bahwa bibit yang digunakan berasal dari pohon durian yang bagus. Dalam hal ini, keunggulannya harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

4. Kemudian, pasang bibi yang baru. Pertama-tama, siapkan lubang di bawah tanaman durian dengan diameter 1,2 meter. Lalu, isi lubang dengan media tanam yang sesuai.

5. Setelah itu, letakkan biji yang baru di lubang tanah yang telah disiapkan sebelumnya. Kemudian, tampakkan tanah di sekeliling biji. Pastikan bahwa biji tersebut amendemen dengan media tanam.

6. Akhirnya, berikan air durian sket yang baru dengan cara memasang saluran irigasi ke tempat penyiraman yang dibutuhkan. Gunakan irigasi sistem secara bertahap untuk memastikan bahwa durian terhindar dari kekeringan yang berlebihan.


Pemanenan

Proses pemanenan tanaman durian secara organik berbeda dari metode manufaktur. Proses ini nyata dengan proses kesuburan alami, pengujian salju, dan manajemen tanaman yang berkelanjutan. Hal ini mencegah penggunaan bahan kimia agresif dan absorpsi nutrisi terbaik bagi tanaman.

Untuk mendapatkan tanda kesiapan panen, penanam durian harus memata-matai waktu pematangan buah, mengidentifikasi warna, nabati, dan rasa buah. Selain itu, pemetaan pola percabangan juga merupakan metode yang sering digunakan untuk mendapatkan tanda-tanda siap panen. Selain itu, penanam juga harus memantau warna batang dan daun yang membantu menentukan kesiapan panen.

Umur durian yang diharapkan untuk panen adalah antara 6-8 bulan. Pada usia ini, buah berukuran sedang (3P) dan dewasa (DP) yang siap dipetik. Ukuran buah durian biasanya berdasarkan periode pertumbuhan, yang mana juga dapat diperkirakan dari bobot, kondisi kulit, dan warna. Buah yang matang akan mengubah warna dari hijau gelap ke coklat tua.

Umur durian yang diharapkan untuk panen juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti jenis varietas, cuaca, nutrisi tanah, dan pengairan. Dalam jangka waktu yang panjang, rutinitas pemangkasan yang baik dan tepat juga membantu menguatkan perkembangan pohon dan pemanenan buah yang lebih banyak pada durian yang lebih matang.

Dalam kasus tanaman durian organik, pupuk hayati dapat digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan pohon, meganeutralisir air dan tanah, dan memberikan nutrisi yang diperlukan bagi tanaman. Untuk mendapatkan hasil terbaik dalam proses pemanenan secara organik, penanam harus memastikan bahwa semua untuk tata letak lahan, perlakuah pengairan, dan pemupukan yang diterapkan berkelanjutan.


Perawatan lanjutan

1. Penyiangan tanah: Pertama, lakukan penyiangan tanah untuk menghilangkan tanaman dan gulma yang tumbuh di sekitar tanah. Hal ini akan memastikan bahwa tanah tidak akan terobosan oleh bibit tanaman pada masa depan. Untuk mencapai hasil terbaik, lakukan penyiangan setidaknya dua kali dalam setahun.

2. Komposting: Kompost adalah bahan organik yang baik untuk mengurangi kekeringan tanah dan menghasilkan pupuk alami sebagai nutrisi tambahan untuk tanah. Anda dapat menggunakan limbah rumah tangga untuk menciptakan kompost yang akan menambahkan unsur hara penting, nitrogen, phosphorus dan karbon ke tanah.

3. Pasangkan pupuk: Setelah kompost disiramkan, aplikasikan pupuk untuk memulihkan kondisi tanah dan menyediakan nutrisi penting untuk tanaman berikutnya. Gunakan pupuk cair atau spektrum penuh pabrik untuk mencapai hasil terbaik.

4. Penggemburan: Penggemburan tanah penting untuk memungkinkan air dan nutrisi agar lebih mudah mencapai tanah dan menggiring sisa-sisa hama. Selain itu, ia juga mengurangi tingkat air drone pada tanah. Untuk hasil yang lebih baik, lakukan penggemburan setidaknya dua kali setahun.

5. Pembersihan area tanam: Pembersihan area tanam yang baik meliputi pembuangan semua limbah, sisa makanan, sampah, gulma, rumput dan tanaman yang telah mati. Pembersihan ini akan mencegah pengembangan hama yang merusak di daerah tanam, meminimalkan penyebaran penyakit penyakit, meningkatkan permeabilitas tanah dan mencegah infeksi seluruh area tanam.

6. Rekomposisi tanah: Rekomposisi tanah yang benar adalah cara membuat tanah menjadi lebih subur dan kaya nutrisi untuk tanaman yang akan datang. Untuk tujuan ini, tambahkan bahan organik dan komponen lain seperti pasir, lempung, humus atau pupuk. Rekomposisi tanah sangat berguna jika tanah Anda sangat keras atau berbatu.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Mentimun menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Bawang Merah menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Brokoli menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Alpukat menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Selada menggunakan Metode Organik