Cara menanam Labu Siam dengan metode Organik

Labu Siam

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Labu Siam menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman Labu Siam adalah daerah tropis dengan iklim semi basah dan sedang. Tanaman ini dapat tumbuh baik di lokasi yang berada di climat subtropis dan tropis dengan suhu antara 16°C hingga 24°C. Tanaman ini akan tumbuh terbaik di lokasi yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup sepanjang siang hari. Tanaman ini membutuhkan cahaya matahari di pagi hari ketika intensitas cahaya matahari sedang sampai tinggi, dan di sore hari ketika cahaya matahari mulai redup. Dibutuhkan juga lebih banyak sinar matahari tanpa kelembaban pada saat tanaman berbunga. Tanaman akan tumbuh terbaik jika lokasinya terpapar sinar matahari selama 8 jam atau lebih selama satu hari. Dibutuhkan juga udara yang segar untuk berkembang secara optimal. Tanaman Labu Siam membutuhkan udara yang banyak dan aliran udara yang baik untuk tumbuh dengan sempurna.


Persiapan Tanam

Persiapan Tanah untuk Labu Siam adalah hal yang sangat penting agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik dan memproduksi hasil yang optimal.

1. Gunakan tanah yang subur dengan komposi pH tanah netral, yaitu pH 6,0 sampai 7,5. Tanah berdasarkan komposisinya harus banyak mengandung humus (organik) dan kandungan air dengan kondisi sedang agar tanah cukup lembut. Lakukan beberapa tes tanah tentang pH, cream of potash dan penetrasi air agar mengetahui seberapa suburnya tanah tersebut.

2. Setelah diketahui komposisi tanah yang sesuai, lakukan pengolahan tanah dengan cara menyemprotkan pupuk dan/atau kompos organik. Batu dan kotoran yang menempel pada tanah juga perlu ditanggalkan dengan cara dijerut atau menggali tanah.

3. Lakukan proses pengorekan tanah. Caranya, dapur tanah dengan spade, buatlah gulungan kecil di atas tanah untuk memudahkan tanaman Labu Siam menyerap air dan nutrisi yang dibutuhkan. Usahakan untuk tidak mengorek tanah dengan terlalu dalam.

4. Setelah tanah persiapan siap, lakukan lubang tanam berukuran 1 meter dan tambahkan pupuk kanis atau pupuk kandang. Pupuk hewan sangat bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman Labu Siam. Pastikan juga pada kedalaman lubang tanam untuk tanaman Labu Siam adalah 3 sampai 4 kaki.

5. Setelah lubang tanam dan pupuk siap, pindahkan tanaman Labu Siam ke lubang tanam. Lakukan penutupan tanah di sekeliling tanaman dan taburkan serbuk pupuk untuk pemupukan.

6. Kemenangan terakhir yang harus dilakukan adalah aduk pupuk dengan lembut. Tambahkan air kapanpun diperlukan untuk menjaga tanah tetap lembap.

Dengan melakukan semua persiapan tanah yang sudah disebutkan di atas, Labu Siam Anda akan tumbuh dengan sangat subur dan baik.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman labu siam yang sesuai adalah bibit yang telah berasal dari biji tanaman labu siam. Ini adalah pilihan yang ideal untuk pengurangan risiko penyakit yang terkait dengan bibit yang tidak organik. Untuk memastikan bibit terbaik, pastikan bahwa biji telah dimatangkan dengan benar dan disimpan dengan baik. Sumber biji dari tempat yang organis dan menawarkan jaminan kualitas harus dipilih. Untuk menjamin biji berkualitas, pastikan biji telah melalui proses pemurnian yang tepat. Ini dapat dilakukan hanya dengan cara memilih biji yang berbuah muda dan lembut. Bibit yang telah dipilih harus juga disilang dan dipilih secara organik, yang berarti bahwa seluruh proses penyilangan dan pemilihan harus dilakukan dalam cara yang organik. Ini akan memastikan bahwa bibit yang dihasilkan mutlak diproduksi secara organik, yang akan memberikan hasil terbaik.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit Labu Siam merupakan salah satu teknik pertanian yang banyak digunakan untuk memperoleh hasil bibit tanaman unggul. Pertama, persiapkanlah media tanam dengan campuran tanah, pasir dan pupuk yang berkualitas baik. Permeabilitas dan kelembapan media tanam adalah faktor penting yang harus diperhatikan demi pertumbuhan bibit yang baik.

Selanjutnya, tuangkan media tanam pada sekam/wadah tanam dan biarkan wadah tersebut menyerap air. Setelah itu, ambil bibit Labu Siam dari benih dan pasangkannya pada media tanam yang sudah terpasang di wadah. Jika benih besar, lubangkanlah media tanam terlebih dahulu. Jika bibit terdiri dari biji yang kecil, lebih baik untuk menempatkannya secara langsung pada media tanam.

Selanjutnya, tutup pot dengan tampalan dan beri cukup sinar matahari setiap hari. Ini akan membantu meningkatkan potensi keberhasilan pertumbuhan bibit Labu Siam. Dalam kondisi suhu normal, bibit Labu Siam harus ditinggalkan selama antara 7 hingga 10 hari untuk memungkinkan pertumbuhan sempurna.

Ketika pertumbuhan bibit berlangsung, perhatikanlah untuk menyiramkan wadah ini secara teratur. Ini penting untuk memastikan bahwa media tanam tetap dalam keadaan terbuka dan tidak berdebu. Sebaiknya gunakan benih/bibit yang berkualitas baik agar memperbesar peluang keberhasilan dan jangan lupa menanam dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar.


Pemupukan tanah

1. Pertama-tama, lakukan pemeriksaan kesuburan tanah dengan melakukan tes sederhana menggunakan kit tes laboratorium. Hal ini penting untuk diketahui untuk menentukan jumlah bahan organik yang dibutuhkan.

2. Melapisi tanah dengan kompos atau bahan organik lainnya. Selain itu, Anda dapat menambahkan limbah organik seperti sampah makanan atau daun-daun yang jatuh ke tanah sebagai tambahan bahan organik.

3. Berkomunikasilah dengan para anggota lokal yang berdagang pupuk atau alat-alat pertanian untuk mendapatkan saran tentang pupuk yang sebaiknya digunakan untuk tanaman Labu Siam.

4. Sudah waktunya untuk melakukan pupukan. Anda dapat menggunakan pupuk organik seperti pupuk kompos, humus, baja organik, atau pupuk lainnya yang cocok untuk tanaman Labu Siam.

5. Setelah pemupukan, Anda harus melakukan irigasi tanah, baik secara manual atau dengan menggunakan alat irigasi. Pastikan untuk mengirimkan irigasi secara efisien agar tanah tetap subur dan tanaman Labu Siam tetap produktif.

6. Gunakan mesin penghancur sisa hayati dan limbah pertanian untuk menghancurkan bahan organik dan membuatnya menjadi bagian tanah secara organik. Ini akan meningkatkan kesuburan tanah dan membantu memberikan nutrisi tambahan dan oksigen bagi tanaman Labu Siam.

7. Terakhir, mulailah bercocok tanam di tanah yang sudah disiapkan dan melanjutkan pemupukan secara teratur. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan berkala pada tanahan dan pemupukan agar tanaman Labu Siam tetap tumbuh dengan baik, sehat dan subur.


Penyiraman Tanah

Proses penyiraman yang cocok untuk tanaman Labu Siam adalah menyiram secara teratur sesuai kebutuhan tanaman. Anda harus menyiram tanaman secara berbeda sesuai dengan jenis tanamannya dan jenis tanahnya, karena parameter air yang berbeda.

Untuk menyiram Labu Siam yang sehat, parut cairan ke dalam tanah di sekitar batang tanaman (perhatikan jarak antara parut dan batang tanaman). Air akan mencair secara bertahap, mencelupkan tanah sekitar akar atau batang tanaman dengan air secara perlahan. Jangan terlalu banyak saat menyiram tanaman Labu Siam.

Usahakan memastikan bahwa tanah di sekitar tanaman tidak terlalu basah. Jika tanah di sekitar tanaman begitu basah jangan menambahkan lagi air. Ini akan mencegah terjadinya “bubur tanah” yang akan mengganggu perkembangan akar tanaman.

Usahakan juga untuk menyiram tanaman Labu Siam di siang hari karena air akan kering dengan cepat setelah penyiraman. Selain itu, pastikan Anda menyiram tanaman Labu Siam pada saat kelembaban udara relatif rendah. Jaga agar tanaman tidak berkumpul air di daun dan batangnya saat disiram. Hal ini akan mengurangi kemungkinan penyakit jamur pada tanaman.

Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk menyiram tanaman Labu Siam adalah dengan menggunakan air luapan. Anda dapat mengatur luapan air melalui keran atau bahkan pompa air. Gunakan tabung air untuk meluapkan airnya ke bawah tanaman. Pastikan untuk memberi tanaman air yang cukup secara teratur agar tanaman Labu Siam berkembang dan sehat.

Perhatikan juga bahwa jika Anda menyiram tanaman Labu Siam terlalu banyak, itu menghasilkan tanah yang lembab dan bisa mengakibatkan penyakit jamur pada tanaman Labu Siam. Jadi, pastikan untuk menyiram tanaman Labu Siam dengan benar.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada labu siam secara organik dan aman dapat dilakukan dengan berbagai metode nabati. Metode nabati ini menggunakan beberapa bahan yang mudah didapatkan dan efektif untuk pengendalian hama.

1. Penggunaan pengendali hayati untuk menghasilkan produk pestisida organik. Pengendali hayati yang dapat digunakan untuk pengendalian hama pada labu siam adalah Trichoderma spp., kapang entomopatogen, dan bakteri pengendali hayati lainnya. Pengendali hayati ini mampu mengendalikan hama dan patogen tanaman.

2. Pengendalian agens mikroba. Metode ini berfokus pada menggunakan agens mikroba untuk melawan hama dan patogen. Metode ini menggunakan bakteri yang memiliki potensi untuk melawan berbagai hama dan patogen tanaman. Bakteri ini dapat diberikan melalui serbuk menarik atau larutan.

3. Penggunaan pembasmi hama organik. Metode ini mencakup penggunaan bahan-bahan organik seperti tanah liat, cengkeh, kacang wijen, bawang putih, tanaman asal tahunan, atau kunyit untuk mengendalikan hama. Bahan-bahan tersebut dapat digunakan baik dalam bentuk penyemprotan maupun cairan disemprot.

4. Penggunaan serbuk nabati. Metode ini menggunakan serbuk nabati sebagai mekanisme untuk mengendalikan patogen tanaman. Serbuk nabati dapat diterapkan dengan penyemprotan atau secara topan. Serbuk nabati yang populer termasuk bauhimia, minyak sereh, bauhar, serbuk cengkeh, dan juga ramuan obat tradisional.

5. Penggunaan mulsa organik. Mulsa organik yang digunakan adalah serbuk tanah liat, serbuk kulit kayu, daun jagung, daun kedelai, atau daun rumput untuk melindungi tanaman dari serangan hama.

6. Penggunaan predator alami. Metode ini menggunakan predator alami seperti laba-laba, katak, cicak, kupu-kupu, dan lalat perusak. Predator alami ini dapat membunuh hama sebelum hama menyerang tanaman labu.

7. Pengendalian mekanis. Metode ini menggunakan penyingkiran hama hilir dengan cara menyedot hama yang terlihat dan mengambil bagian tanaman yang telah terserang hama. Selain itu, beberapa teknik mekanis seperti penyiangan, pemangkasan, mulching, gosok, dan penyemprotan larutan garam dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan patogen labu siam.

Selain metode nabati yang disebutkan di atas, penggunaan pestisida aman juga dapat digunakan sebagai bagian dari strategi pengendalian hama. Pestisida aman biasanya terbuat dari bahan-bahan alam seperti minyak kelapa, akar tumbuhan, pil herbal, atau jus buah. Pestisida aman ini hanya mengendalikan hama tanaman dan tidak beracun bagi manusia.


Penyulaman

Pergantian bibit Labu Siam merupakan hal yang tak terelakkan di masa-masa ketika benih berada dalam proses pertumbuhan. Merupakan hal yang sangat penting untuk melakukan penggantian bibit Labu Siam yang rusak untuk menjamin tanaman tetap sehat dan berkembang. Hal ini juga penting untuk memastikan bahwa tanaman tetap berproduksi dengan baik dan memberikan hasil yang diinginkan.

Ada beberapa kondisi tanaman Labu Siam yang perlu diganti bibitnya. Pertama, tanaman dalam kondisi kekurangan nutrisi. Tanaman dapat mengalami defisiensi nutrisi jika pupuk tidak diterapkan secara teratur atau kandungan hara dalam tanah kurang. Kedua, tanaman yang menghadapi masalah hama dan penyakit. Telah terjadi infeksi serangga seperti ruli kuning, thrips, atau coklat, atau beberapa patogen penyakit seperti bercak putih, jamur jingga, dan bercak abu-abu. Ketiga, bibit Labu Siam yang telah mengalami kerusakan akibat hal seperti cuaca buruk.

Untuk melakukan pergantian bibit, luangkan waktu untuk membersihkan tanah sekitar tanaman Labu Siam. Tanaman yang rusak harus dihilangkan dengan hati-hati. Buang semua gulma, batang, daun, dan rimpang. Buang juga semua benda-benda yang mungkin merusak tanaman. Buat lubang umum di sekitar tanaman sebelum menanam bibit baru. Pastikan lubang lebih besar daripada tanaman yang akan diganti.

Biar bibit Labu Siam menghasilkan hasil maksimal, gunakan bibit yang telah disemai dan berkembang dengan baik. Bibit seharusnya harus terbuat dari biji yang telah berkecambah, sehat, dan sudah siap ditanam. Setelah menanam bibit baru, lalu beri nutrisi dengan pupuk kandang dan air tanah yang meningkatkan nutrisi tanaman dan membuatnya tumbuh dengan baik.


Pemanenan

Pemanenan Tanaman Labu Siam secara Organik adalah proses mengambil hasil panen tanaman yang ramah lingkungan dan berasal dari sumber alami tanpa adanya unsur pestisida. Proses ini akan memastikan bahwa anda mendapatkan hasil panen yang sehat.

Tanda kesiapan panen adalah ketika umbi tanaman sudah mencapai umur 13-17 minggu setelah didatangkan tanggal siap. Pemilik tanaman harus mencari umbi yang memiliki percikan warna kuning di bagian tengah. Juga, banci harus berada di antara 5-7 cm dan berat umbi harus di atas 10 oz. Umbi juga harus benar-benar matang dengan kulit berwarna abu-abu atau putih.

Ketika anda menggalakkan umbi, ada beberapa teknik yang bisa anda gunakan untuk memastikan bahwa umbi yang dipetik matang. Pertama, coba lihat umbi secara keseluruhan, pastikan ia berbentuk bulat dan tidak akan berubah bentuk ketika digenggam. Kedua, coba sentuh permukaan umbi dengan jari anda, pastikan ia agak kering dan bertekstur kasar. Ketiga, coba buat lubang kecil di umbi, pastikan warna dalam umbi berwarna kuning atau oranye.

Setelah anda mendapatkan hasil panen yang matang, anda dapat menyipannya di tempat yang kering untuk menghindari kebusukan dan dapat bertahan hingga enam bulan. Ubah posisi umbi secara teratur untuk mencegah infeksi dan memastikan hasil panen terjaga kematangan.

Selain itu, anda juga harus berhati-hati saat memanen dengan cara organik dan memastikan bahwa anda tidak merusak tanaman atau mengganggu ekosistem tanaman. Pastikan untuk memotong umbi dengan hati-hati dan tanpa merusak tanaman. Ini akan memastikan tanaman berkembang dengan baik dan memberi hasil panen yang baik.


Perawatan lanjutan

Perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman Labu Siam adalah melakukan beberapa tindakan pemeliharaan yang diperlukan untuk menjaga kondisi tanah. Langkah-langkah berikut harus diambil untuk memastikan bahwa tanah siap untuk ditanami kembali.

1. Membersihkan Area Tanam

Bersihkanlah area tanam dari setiap bijih tanaman dan sisa-sisa tanaman labu siam. Peralatan yang dapat Anda gunakan di sini adalah seperti pengumpul, kapak, atau cangkul.

2. Membuat saluran tambak

Saluran tambak merupakan saluran air yang diperlukan untuk memastikan nutrisi tanah tetap dibutuhkan. Hal ini bisa dilakukan dengan menggali saluran berbentuk huruf “S”, lalu menyalurkan bibit air melalui saluran tersebut. Pastikan kedalaman saluran adalah sekitar 3 hingga 4 kaki.

3. Pembalut Tanah

Alih-alih menggunakan pupuk, Anda bisa memilih untuk menggunakan pembalut tanah. Bahan pembalut tanah tersebutkan sayuran, buah-buahan, dan bahan organik lainnya. Bermula dari 15 hingga 25 hom yang dihasilkan bahan, lalu disebar akrand di sekitar lubang tanam yang telah Anda buat.

4. Menyebarkan pupuk

Terserah kepada Anda untuk memutuskan jenis pupuk yang akan Anda berikan ke tanah bekas tanaman labu siam. Ketika menyebarinya, perhatikan batas ketersediaan pupuk dalam tanah sehingga pupuk tidak terakumulasi dan dapat terserap dengan baik.

5. Pelindir Tanah

Usahakan untuk memperhalus semua lubang tanam dan membuatnya rata dengan menggunakan pelindir tanah. Upaya ini sangat penting untuk memastikan bahwa area tanam labu siam tidak tererosi saat hujan.

6. Penanaman

Setelah persiapan tanah yang diperlukan telah dilakukan, Anda dapat memulai penanaman tanaman labu siam. Segera lakukan hal ini setelah tanah telah disiapkan agar tanaman labu siam dapat tumbuh dengan baik.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Sereh / Lemongrass menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Kentang menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Kelengkeng menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Buah Naga menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Padi menggunakan Metode Organik