Cara menanam Kedelai dengan metode Organik

Kedelai

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Kedelai menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman kedelai biasanya adalah daerah yang terik matahari dan memiliki lama hari matahari selama hampir sepanjang tahun. Metode pertanian yang dilakukan untuk tanaman kedelai putih yang berbeda dari yang lain dikarenakan mereka membutuhkan air yang sama sekali berbeda dari yang digunakan untuk tanah-tanah lembab. Tanaman kedelai putih membutuhkan lebih sedikit air dari tanah yang lembap. Tanaman kedelai putih memerlukan lebih banyak sinar matahari (minimal 8 jam per hari) dan udara panas untuk dapat tumbuh dengan baik. Idealnya, suhu optimum tanaman kedelai adalah antara 18 °C hingga 28 °C. Daerah yang cocok untuk tanaman kedelai putih, biasanya berada di dataran rendah, terbuka, yang cenderung memiliki panas yang terik dan cahaya matahari langsung yang kuat. Daerah tropis, tropika dan subtropika juga merupakan lokasi yang cocok untuk tanaman kedelai putih.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah adalah proses mengatur, memodifikasi, atau menyediakan lahan yang akan digunakan untuk tanaman. Hal ini penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman dan hasil panen yang diharapkan. Persiapan tanah untuk tanaman kedelai antara lain sebagai berikut.

1. Membuang Tanaman dan Sampah: Langkah pertama adalah membersihkan lahan dari segala tanaman dan sampah yang ada.

2. Penggalian Tanah: Penggalian tanah dapat dilakukan dengan cara menggali lubang-lubang kecil pada permukaan tanah. Hal ini akan memudahkan saluran pengairan dan meningkatkan struktur tanah.

3. Mengatur PH Tanah: Saat persiapan tanah, penting untuk mengesahkan kadar pH tanah. Tanah yang bersifat asam diperlukan untuk pertumbuhan tanaman kedelai.

4. Penyisihan Tanah: Langkah ini adalah penting agar tanah siap untuk penambangan yang memiliki komposisi dan kapur yang tepat.

5. Penambah Karbon dan Nitrogen: Pupuk kimia dapat ditambahkan untuk meningkatkan kadar karbon dan nitrogen tanah.

6. Penggunaan Pestisida: Pestisida dapat digunakan untuk mengontrol hama tanaman.

7. Penyemaian Benih: Benih kedelai sebaiknya disemai sebelum tanam untuk memastikan bahwa tanah telah siap untuk pertumbuhan tanaman yang optimal.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman Kedelai yang sesuai dengan jenis tanaman yang ingin ditanam harus dipilih secara cermat dan dengan rapi. Untuk menanam tanaman kedelai organik harus dipilih bibit tanaman yang bebas dari pestisida dan pupuk kimia. Kualitas bibit ini biasanya ditentukan melalui pemeriksaan fisik buah kedelai serta karatan dan awn dan bahkan percobaan lapang. Bibit yang dipilih harus memiliki ukuran yang cukup besar, berwarna putih atau abu-abu, dan bertekstur halus. Jangan memilih bibit yang berukuran kecil, memutih, berlobang, atau memiliki cincin gelap di aut.

Untuk memastikan bahwa bibit yang dipilih bebas dari pestisida, pupuk kimia, dan pathogen, cobalah untuk mencari buah kedelai atau bibit kedelai yang berasal dari petani organik atau supplier organik yang terpercaya. Pemilihan karakter dan jenis tanaman juga penting untuk memilih bibit, dan ini juga harus dilakukan dengan cermat. Pemilihan jenis harus melihat waktu berbunga dan hasil panen yang diharapkan. Untuk mempermudah proses, gunakan tanaman yang sudah beradaptasi dengan iklim setempat. Hal ini akan membantu meningkatkan produksi dan hasil panen bibit kualitas tinggi.


Penanaman Bibit

Proses penanaman bibit Kedelai adalah sebagai berikut:

1. Tentukan Varietas. Pilihlah varietas kedelai yang sesuai dengan tipe tanah dan iklim tempat Anda akan menanam. Varietas yang tepat akan memungkinkan hasil pertanian yang lebih baik.

2. Pilih Tanah yang Sempurna. Tanah yang eliminasi akan meningkatkan kesuksesan bibit tanaman kedelai. Tanah yang terlalu kering, sungai atau tergenang akan menurunkan produksi.

3. Buat Struktur Tanah untuk Drainase. Struktur tanah berfungsi untuk memungkinkan air untuk mengalir melalui, drainase yang baik akan memungkinkan air untuk sampai ke sistem akar tanaman kedelai dengan baik.

4. Sukses dengan Pengolahan Tanah. Luangkan waktu untuk berolahraga tanah di sekitar lokasi penanaman. Gunakan alat seperti gergaji dan memotong tanam untuk menyusun tanah.

5. Tanam dengan Teliti. Buat lubang tanam dengan bentuk yang benar dan profil tanah di sampingnya harus sesuai. Ikuti anjuran yang diberikan oleh petunjuk varietas yang Anda gunakan untuk penanaman.

6. Sirami dengan Cukup Air. Abaikan anjuran untuk mengeringkan tanah sebelum penanaman. air yang cukup akan memungkinkan akar tanaman tumbuh dengan baik. Pastikan tanaman terlindungi dari terik matahari untuk beberapa hari setelah penanaman.

7. Pakar dan Lakukan Pengecekan. Untuk meningkatkan produktivitas, Anda akan memerlukan bantuan seorang ahli. Mereka dapat membantu Anda dengan meningkatkan nutrisi tanah dan melakukan tindakan pengawasan atas tanaman.

Penanaman bibit yang memiliki kesuksesan hidup bibit tanaman yang tinggi adalah dengan memastikan bahwa bibit di kebun tersebut terhindar dari penyakit, alas tanam yang layak, penambahan hara yang tepat, pemangkasan tanaman yang tepat dan kontrol hama. Penting untuk menggunakan bibit yang benar-benar sehat dan memastikan bahwa larutannya stabil. Sistem drainase yang buruk dapat menyebabkan tanaman tersumbat, dan hal ini dapat mempengaruhi kehidupan bibit. Oleh karena itu, itu perlu untuk memastikan bahwa struktur tanah dan drainase yang tepat untuk memungkinkan air their. Juga, perlakukan tanah dengan pestisida sebelum bibit disiapkan untuk memastikan bahwa Anda tidak mengalami gangguan dari pestisida.


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah secara organik harus dilakukan dengan cara yang tepat agar tanaman Kedelai bisa tetap sehat, subur, dan maksimal. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus dilakukan:

1. Pengolahan Tanah : Mulailah dengan mendekap menanam tanah. Hal ini dilakukan dengan cara menggali tanah hingga kedalaman 12 inci atau lebih. Selanjutnya, kita harus memastikan bahwa tanah dikultivasi dengan baik agar unsur hara tersebar merata.

2. Penambahan Pupuk Organik : Kemudian, tumbuhkan pupuk organik ke tanah. Ini termasuk menambahkan kompos, gabah rusak, abu kayu, limbah industri organik, dan berbagai jenis pupuk lainnya. Ini akan membantu meningkatkan kualitas tanah dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan tanaman Kedelai.

3. Penyulaman : Setelah penambahan pupuk, lakukan proses penyulaman. Ini juga dikenal dengan "seeding". Sebagai contoh, kita dapat menanam teh, pabrik kertas, atau daun mangga di sekitar tanaman kedelai untuk meningkatkan kualitas tanah

4. Pemupukan Rangkaian : Setiap 4 bulan sekali, tanaman Kedelai harus mendapatkan pemupukan rangkaian. Ini berarti memberi tanah pupuk, abu, pupuk dan mineral . Pemupukan ini akan membantu tanaman untuk terus berkembang dengan baik dan meningkatkan produksi biji.

5. Pengairan : Penyiraman harus dilakukan secara teratur, untuk membantu meningkatkan kelembaban tanah, mengurangi stres akibat kekeringan, dan mengurangi infestasi oleh hama dan semut. Pemberian air harus dilakukan secara perlahan dan rutin untuk mengurangi erosi tanah.

Itulah langkah-langkah proses pemupukan tanah organik yang perlu dilakukan agar tanaman Kedelai dapat tumbuh dengan subur, sehat dan bisa menghasilkan biji-bijian maksimal.


Penyiraman Tanah

Penyiraman tanaman kedelai merupakan suatu proses yang penting bagi kesehatan tanaman tersebut. Tanaman kedelai membutuhkan banyak air untuk tumbuh dengan baik, dan air harus didistribusikan secara merata. Berikut adalah cara yang tepat untuk menyiram tanaman kedelai:

1. Siapkan alat yang diperlukan. Carilah sebuah gunting, sebuah cangkul, dan pompa atau tabung garden sprayer. Buatlah sebuah area untuk mengeluarkan air untuk siraman.

2. Gunakan gunting untuk menghaluskan tanah di sekitarnya, samping, dan tempat di mana air akan disiramkan. Gunting ini akan sangat membantu melakukan perawatan tanaman Anda.

3. Bersihkan sampah dan rumput liar di sekitar tanaman. Buanglah semuanya dan bersihkan area di sekitar tanaman.

4. Gunakan cangkul untuk mengubur tanah di sekitar tanaman. Ini akan membantu meningkatkan pergerakan air.

5. Siramkan air ke tanaman, mulai dari tanaman yang tumbuh di area yang paling jauh, kemudian ke tanaman yang tumbuh di area yang lebih dekat. Siram air dengan hati-hati, cobalah untuk tidak menyiram air secara tidak merata.

6. Pastikan untuk menyiram tanaman secara teratur selama musim bunga. Jika tanaman kedelai berada di area yang berdebu, cobalah untuk menyiram tanaman lebih banyak.

7. Gunakan garden sprayer atau tabung spray untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Cara ini akan membantu Anda menyiram tanaman dengan tepat tanpa menyentuh bagian tanaman yang lembab.

8. Jangan lupa untuk selalu membersihkan area sekitar tanaman. Lapisi tanah dengan abu atau kapur untuk mencegah rumput liar tumbuh.

Itulah beberapa cara yang tepat untuk menyiram tanaman kedelai. Dengan mengikuti cara ini, biaya pemeliharaan tanaman Anda pun bisa berkurang. Semoga berhasil!


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kedelai secara organik dan aman dapat dilakukan dengan metode nabati seperti dengan penggunaan bahan alami atau ramuan tradisional.

Metode ini dapat memberikan manfaat tambahan, seperti menghasilkan kualitas sehat tanaman dan juga lingkungan hidup dengan proses yang aman dan ramah. Salah satu cara adalah dengan meningkatkan stabilitas populasi predator, yang dapat membantu untuk meminimalkan kerusakan hama. Kita dapat meningkatkan stabilitas predator melalui penanaman habitat predator, yaitu menanam tanaman yang menyediakan sumber nutrisi bagi predator untuk mengganggu populasi hama yang tumbuh dekat dengan tanaman kedelai.

Metode nabati lain untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kedelai adalah pemerasan daun. Hal ini bertujuan untuk mematikan hama dengan cara menutup lubang-lubang yang ada di daun-daun maupun buah-buahan. Metode ini mudah sekali diimplemetasikan dan juga sangat efektif untuk pengendalian hama. Selain itu, penggunaan pupuk ramah lingkungan seperti pupuk hijau dan kompos organik dapat digunakan untuk meningkatkan produksi dan mengurangi serangan hama dan penyakit sekaligus.

Untuk bahan-bahan yang mudah didapatkan dan efektif untuk pengendalian hama, termasuk bahan alami seperti air hangat dan cuka. Air hangat dapat digunakan untuk membunuh hama seperti lalat, tungau dan cacing tanah yang menyerbu tanaman kedelai. Sedangkan cuka dapat membunuh hama berdasarkan pH cuka yang tinggi yang dapat menjamin kerusakan dan mematikan segala jenis hama. Penggunaan insektisida alami seperti biji kopi, tepung bawang putih, cengkeh, dan bawang merah juga dapat digunakan untuk mengendalikan hama dan serangga pada tanaman kedelai.


Penyulaman

Proses pergantian bibit kedelai dimulai dengan menganalisa kondisi dalam tanaman. Kondisi tanaman yang harus diganti adalah tanaman yang mati karena kekeringan, layu karena penyakit kutu daun, dan tanaman yang membusuk karena hama. Langkah berikutnya adalah memilah dan mengidentifikasi benih yang layak dipergunakan. Kedelai yang layak biasanya berwarna dalam, berukuran sedang, dan bebas dari bintik-bintik hitam. Setelah itu, benih yang tidak cocok dihilangkan dan yang baik dicampur dengan pupuk kandang dan pupuk hijau atau pupuk lain sesuai kebutuhan. Setelah campuran tersebut dibuat, benih siap dikeringkan dan ditanam. Sebelum ditanam, benih bisa diakhiri dengan proses disinfeksi dengan cara direndam dalam air panas selama 15 menit untuk membunuh organisme penyakit.


Pemanenan

Proses pemanenan Tanaman Kedelai dengan proses secara organik dilakukan dengan cara memetik kacang dari tangkai dengan tangan atau dengan menggunakan alat yang tepat. Tanda-tanda kesiapan panen adalah ketika daun kedelai sudah kering dan layu, buah kedelai sudah berubah warna menjadi cokelat, buah mulai memperlihatkan bintik putih dibagian bawahnya, dan buah mulai mengeras ketika disentuh. Waktu yang ideal untuk panen adalah ketika umur tanaman mencapai 75-90 hari. Ukuran buah kedelai yang ideal adalah dari ukuran sedang dan besar. Kacang-kacang yang sudah di produksi harus benar-benar kering, jika terlalu banyak kelembaban maka akan mengakibatkan kacang-kacang menjadi busuk.


Perawatan lanjutan

Perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman kedelai adalah tindakan-tindakan yang diambil oleh petani setelah tanaman kedelai telah menghasilkan dan sudah dikumpulkan. Ini dapat membantu meningkatkan produktivitas tanaman selanjutnya dan juga kesehatan tanah. Berikut adalah beberapa hal yang Anda bisa lakukan selama perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman kedelai:

1. Bersihkan area tanam. Setelah tanaman kedelai dipanen, petani harus segera membersihkan area tanamnya. Ini akan memastikan area tanam tidak terkena hama dan bencana alam seperti banjir.

2. Perkukuhkan tanah. Jika tanah melepaskan partikel tanah, petani harus menambahkan pupuk organik ke dalamnya atau menggunakan pupuk NPK untuk meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini dapat memastikan tanah tetap berkualitas tinggi dan memungkinkan tanaman selanjutnya Anda tanam.

3. Lakukan pembajakan. Pembajakan dilakukan untuk memecah massa tanah dan membuka permukaannya, sehingga nutrients tanah, gas, dan udara dapat lebih mudah diserap oleh tanaman.

4. Tambahkan organik. Hal ini sangat penting untuk menyeimbangkan pH tanah dan memastikan ketersediaan nutrien yang dibutuhkan oleh tanaman selanjutnya. Beberapa bahan organik yang dapat Anda tambahkan termasuk kompost, pupuk kandang, dan bubuk kulit biji-bijian.

5. Lakukan penyemprotan pestisida. Ini adalah sebuah langkah preventif yang memungkinkan petani untuk mencegah puncak infestasi hama sebelum tanaman selanjutnya dimulai.

Itulah beberapa hal yang harus Anda lakukan setelah menanam tanaman kedelai untuk memastikan produktivitas tanaman selanjutnya. Dengan melakukan perawatan lanjutan ini, petani akan memastikan tanah yang tersedia tetap subur dan optimal bagi pertumbuhan tanaman.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Jagung menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Kubis menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Durian menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Lidah Buaya menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Padi menggunakan Metode Organik