Cara menanam Melon dengan metode Organik

Melon

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Melon menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang tepat untuk tanaman melon adalah tempat dengan sinar matahari yang terang tapi tidak terlalu panas. Lokasi ini harus memiliki cukup udara yang bersirkulasi dan harus sejuk. Itu berarti bahwa lokasi tersebut harus terlindung dari angin yang lebih keras. Selain itu, lokasi tersebut harus memiliki lahan yang memiliki drainase yang baik dan banyak kedalaman tanah, yang akan membantu menjaga tanaman dari kekeringan. Tanahnya harus subur dan beralkali atau ringan, berdasarkan jenis melon yang dipilih. Biasanya lokasi ini disarankan untuk berada di sekitar 8-10°C di musim panas, membantu menjaga tanaman tetap segar. Tanah dirancang untuk mengambil kedalaman tanah, yang berarti bahwa lokasi harus memiliki ruang yang cukup untuk memungkinkan untuk tanah yang lebih lebih mendalam. Pilih lokasi yang terproteksi dari burung dan serangga lainnya, juga asupan sinar matahari yang cukup, yang akan membantu tanaman tumbuh dengan baik dan mencapai hasil optimum.


Persiapan Tanam

Bersihkan Tanah dan Potong Tanah - Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah membersihkan tanah dari kotoran dan sampah. Membersihkan tanah tanpa menghilangkan rizab tanah yang penting untuk pertumbuhan akar. Jarah lapisan atas tanah dengan menggunakan cangkul atau ban. Hal ini bertujuan untuk menghindari kesetimbangan di antara bahan organik dan mineral di tanah.

Mencampurkan Bahan Organik dan Vitamin Tanah - Setelah itu, campurkan bahan organik dan vitamin tanah untuk meningkatkan kualitas tanah. Bahan organik bisa berupa pupuk, kompos, abu kayu, atau sabut kelapa. Vitamin bisa berupa pupuk Universal, Trissium, Pupuk Hayati, Sulpovit, Vitanagro, Vitaparb, ataupun posfat. Campur rugi pupuk ini memerlukan banyak waktu dan energi untuk membuat tanah nyaman dan layak untuk menanam melon.

Menambahkan Elemen Kurang dan Tambahkan Garam - Setelah Anda selesai mencampurkan bahan organik dan vitamin tanah, Anda selanjutnya bisa menambahkan elemen kurang. Elemen kurang yang harus dimasukkan adalah kalium, magnesium, dan gigi yang digunakan dalam jumlah lebih sedikit. Selain itu, tambahkan juga garam yang terdiri dari natrium dan kalsium untuk menciptakan struktur yang baik untuk tanah.

Melindungi Tanah dari Kelembaban Berlebihan - Melon menyukai tanah yang dihadapi sedikit kelembaban. Untuk memastikan kelembaban tanah tidak terlalu tinggi, pastikan untuk menutupi lubang Anda dengan zat penguat kelembaban seperti pasir atau kerikil, sebelum tanam melon.

Setelah itu, Anda bisa mulai merencanakan tempat tanam Anda. Carilah tempat yang cukup terang dan yang memiliki beberapa jam cahaya matahari langsung non-stop setiap hari. Hal ini penting karena pemandangan cahaya matahari langsung mampu membantu perkebunan melon untuk tumbuh dengan baik semakin lebat.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman melon yang sesuai dengan jenis tanaman yang ingin ditanam adalah bibit yang berasal dari keturunan yang sama. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tanaman yang tumbuh akan memiliki ciri tanaman yang sama seperti yang Anda harapkan.

Pemilihan bibit organik adalah peraturan paling penting dalam menanam melon. Untuk memastikan bahwa hasil akhir memiliki kualitas yang baik, sangat penting untuk memilih bibit tanaman melon organik. Keuntungan dari pemilihan bibit ini adalah bahwa tanaman akan lebih tahan terhadap penyakit, mudah ditanam dan berbuah lebih banyak di kemudian hari. Anda juga dapat yakin bahwa tanaman yang Anda tanam tanpa pestisida dan bahan kimia lainnya yang berpotensi berbahaya. Sebagai tambahan, dengan bibit organik Anda dapat memastikan bahwa tanaman yang Anda tanam tidak akan mempengaruhi lingkungan sekitarnya secara negatif.


Penanaman Bibit

Proses penanaman bibit melon meliputi beberapa tahap, yaitu:

1. Preparasi Media Tanam:

Kedalaman media tanam yang baik untuk bibit melon adalah 4-6 cm. Selain itu, media tanam sebaiknya memiliki ketebalan 10-20cm, dengan mudah drainase air yang baik untuk menghindari masalah air yang tersimpan.

2. Penyiapan Bibit:

Bibit melon dipilih berdasarkan tipe yang sesuai dengan iklim yang tersedia. Kemudian, bibit harus direndam selama beberapa jam ke dalam bahan biologis (contoh: em4, bachacillus, cairan mineral, dll) sebelum ditanam. Jika Anda menanam melon di lahan kering, bibit sebaiknya diberi air secara teratur dan harus tertutup dengan plastik agar air tidak terlalu banyak tumpah ke luar.

3. Penyiapan Tanah:

Lahan kering yang lembab dan parit dilewati di lahan biasanya menjadi lokasi paling ideal untuk menanam melon. Setelah Anda telah menyiapkan lahan, Anda perlu menambahkan pupuk untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman.

4. Penanaman:

Setelah media tanam dan bibit melon siap, Anda kemudian dapat menanam bibit dengan cara menggali lubang yang lebih dalam daripada kedalaman bibit. Sebaiknya lubang itu juga dibuat lebih lebar dan teliti untuk memberi bibit ruang untuk berkembang. Setelah kedalaman lubang berubah, bibit diletakkan di atas lubang dan tanah cukup untuk menutupi batang dari bibit.

5. Irrigasi:

Setelah Anda menanam bibit melon, Tanaman harus diberi air secara teratur untuk pertumbuhan yang optimal. Air yang diberikan secara teratur akan melindungi bibit dari masalah kekeringan, sekaligus mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan stres yang ditimbulkan oleh kekurangan air.

Untuk penanaman bibit melon yang memiliki kesuksesan hidup yang tinggi, disarankan untuk:

- Memilih varietas atau jenis melon yang sesuai dengan kondisi iklim setempat;

- Pilih media tanam yang memiliki drainase yang baik;

- Pastikan bibit cukup disiram dan disirkulasikan dengan baik;

- Pupuk tanaman dengan pupuk yang aman secara organik atau pupuk mineral;

- Rahasiakan tanaman, untuk menghindari penyakit dan sekitar parasit.


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah secara organik untuk memastikan tanaman Melon sehat, subur, dan maksimal adalah sebagai berikut:

Pertama, tanah harus dikeringkan dan disiapkan dengan menggali parit-parit. Tanah organis harus digunakan agar tanaman terhindar dari bahan pestisida, herbisida, dan lainnya.

Kedua, tambahkan kompos dan/atau pupuk organik ke tanah. Kompos dan pupuk akan menghasilkan mikroorganisme penting yang membantu meningkatkan keanekaragaman. Ini juga akan memberikan nutrisi penting, seperti bahan organik, nitrogen, karbon, dan lainnya.

Ketiga, lakukan imbibisi tanah. Ini akan membantu meningkatkan kekenyalan tanah, mengurangi kelembapan, dan meningkatkan aerasi.

Keempat, pasang saluran drainase jika diperlukan. Saluran drainase ini akan membantu mengeluarkan air berlebih dari tanah.

Kelima, setelah pemupukan tanah, maka lapisan mulai dapat dibentuk. Lapisan ini berfungsi untuk menghasilkan tingkat kelembapan dan aerasi yang ideal untuk tanaman Melon.

Keenam, tambahkan pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) ke tanah setidaknya setiap bulan. Ini akan memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup dan tidak kekurangan makanan.

Ketujuh, pastikan tanaman mendapatkan cukup cahaya matahari namun juga tidak terlalu banyak.

Kedelapan, gunakan hama dan penyakit yang ramah lingkungan untuk membasmi ganggang, jamur dan serangga hama. Ini tidak hanya akan membantu mencegah penyakit tanaman, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.

Kesembilan, jangan lupa untuk berpikir terbalik dan menggendong tanaman dari waktu ke waktu. Ini akan membantu menyirkulasi udara dan memastikan tanaman mendapatkan kadar nutrisi yang tepat.

Terakhir, berkat kolam tanaman dapat juga digunakan. Kolam ini berfungsi untuk memonevigasi genangan air dan mendistribusikan nutrisi ke tanaman melon.

Dengan cara-cara di atas, tanaman melon akan selalu sehat, subur dan maksimal tanpa menggunakan bahan buatan kimia.


Penyiraman Tanah

Proses penyiraman yang cocok untuk tanaman melon adalah dengan memastikan bahwa tanaman melon mendapatkan cukup air sehingga tanamannya tetap subur. Ini dapat dilakukan dengan menyiram tanaman melon secara teratur. Kadang-kadang air air harus banyak, tapi jangan terlalu banyak untuk mencegah bekas air dan embun terlalu lama tinggal di pangkal batang melon. Air harus disiram sedikit demi sedikit, lebih disukai pada sore hari. Sebelum Anda menyiram melon, pastikan bahwa tanah telah banyak kering agar airnya dapat didistribusikan dengan lebih merata. Jangan lupa untuk hanya menyiram tanaman yang nyata-nyata sekarat dan perlu direvitalisasi dengan air. Juga, usahakan untuk memberikan tebu berair tersendiri yang cukup dalam satu yang Anda gunakan untuk menyiram tanaman melon.


Pengendalian Hama

1. Penggunaan Insektisida Nabati: Insektisida nabati adalah salah satu metode pengendalian hama yang aman dan organik yang dapat digunakan untuk tanaman melon. Insektisida nabati mengandung katrin dan ekstrak buah-buahan yang dapat membunuh hama seperti kutu, lalat, serangga dan lainnya tanpa risiko pada tanaman itu sendiri ataupun manusia. Bahan yang bisa digunakan sebagai insektisida nabati adalah ekstrak air jeruk, saus tomat, air bawang merah, air cabai dan ekstrak air beberapa tumbuhan seperti powerd tanduk rusa, tanaman hamamelis, tanaman tansy, dandelion dan lainnya.

2. Pemupukan dan Pengairan yang Tepat: Salah satu metode pengendalian hama yang aman dan organik adalah dengan menjaga tingkat kelembaban tanah agar tidak kering. Mengatur jadwal pemupukan dan pengairan dengan baik diperlukan jika Anda tidak ingin kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi. Tanaman melon juga membutuhkan nutrisi yang tepat untuk pertumbuhannya. Anda dapat menggunakan mulch untuk menjaga kelembaban dan menetralkan tingkat nutrisi. Mulch dapat membantu menjaga tanaman melon dari hama.

3. Penanaman Menjeda: Penanaman menjeda adalah cara lain untuk mencegah munculnya hama pada tanaman melon. Cara ini kurang populer karena membutuhkan banyak langkah, namun cara ini efektif untuk menghilangkan hama yang ada di tanaman melon anda. Cara ini adalah dengan menanam tumbuhan yang bukan tanaman melon disekitarnya. Ini akan membantu mengusir hama dan memberi nutrisi yang tepat untuk tanaman melon anda. Contohnya adalah menanam mustard, jagung, kacang hijau, bayam, akar wangi dan bawang putih disekitar tanaman melon anda.

4. Kompos: Kompos adalah cara lain yang dapat digunakan untuk pengendalian hama tanaman melon secara aman dan organik. Kompos secara alami mengurangi populasi hama seperti lalat, kutu dan serangga. Meskipun, kompos harus selalu digunakan dengan berhati-hati seperti memastikan bahwa kualitas kompos sudah tepat dan tingkat pH kompos sudah sesuai. Ini adalah salah satu bahan yang sangat mudah didapatkan dan efektif untuk pengendalian hama tanaman melon.


Penyulaman

Proses pergantian bibit pada tanaman melon adalah sebagai berikut:

1. Bukalah ruas tanaman yang rusak dan carilah benih melon yang sehat untuk ditanam. Berhati-hatilah saat membersihkan benih yang rusak agar tidak membuat kerusakan pada benih yang lebih besar.

2. Siapkan bedengan tanam standar melon dengan media tanam organik kaya yang mengandung banyak unsur hara.

3. Masukkan benih yang baru ke dalam media tanam line-up dan pastikan benih dan media menyatu dengan baik. Pastikan media tanam yang digunakan pada kondisi basah.

4. Cobalah gabungkan waduk pada bedengan tanam. Waduk akan memungkinkan banyak cairan untuk tetap di sekitar benih, mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh perubahan cuaca dan membantu peremajaan benih yang baru.

5. Setelah benih berkecambah, pindahkan tanaman pada bedengan tambahan untuk memberikan ruang yang lebih banyak. Pindahkan hanya tanaman yang paling sehat dan pastikan tanaman tetap dalam suhu yang layak.

6. Pastikan untuk melakukan pemeliharaan yang rutin pada tanaman, termasuk penyiraman, pemberian makan, dan pengendalian hama dan penyakit. Sekitar 3 bulan setelah penanaman, anda dapat mulai menanam buah melon dari bibit baru.


Pemanenan

Pemanenan pada Tanaman Melon dengan proses secara organik sama dengan pemanenan yang dilakukan dengan budaya konvensional. Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika pemanenan melon dengan metode organik.

Tanda Kesiapan Panen

Tanda kesiapan panen melon adalah saat buah melon mencapai ukuran penuh dan berubah menjadi warna hijau menjadi kuning yang lebih solid. Tidak hanya itu, cabang kaki melon juga berubah menjadi lebih lembut. Saat mengetuk buah dengan telunjuk melalui kulitnya, bunyi yang dihasilkan juga akan menjadi lebih lunak dan lebih keras jika melon sudah siap ditebang.

Umur

Umur panen melon bervariasi, tergantung pada jenis, lokasi, kondisi iklim, dan perawatan. Umumnya, melon jenis honeydew akan layu setelah berumur sepuluh minggu. Sementara itu, melon muskmelon biasanya akan panen pada umur tujuh hingga delapan minggu.

Ukuran

Ukuran melon ideal untuk panen adalah sekitar tiga sampai lima puluh sentimeter. Jika melon terlalu kecil atau terlalu besar, kualitas rasanya tidak akan bagus. Oleh karena itu, penting untuk membuang buah yang diambil terlalu awal atau terlambat.


Perawatan lanjutan

1. Menggali Tanah : Pertama, lakukan penggalian tanah sekitar tanaman melon yang telah dikutuk. Hal ini berguna untuk melepaskan kompak batang melon yang mati atau punah.

2. Penambahan Nutrisi : Nutrisi pada tanah harus diperhatikan baik bahan organik maupun anorganik agar tanah tetap subur. Peralatan yang direkomendasikan untuk memastikan tingkat nutrisi adalah sampel tanah, pembalut kandang (bekas tanaman melon) dan pupuk kandang yang sesuai untuk meningkatkan komposisi nutrisi tanah.

3. Pengukuran pH : Setelah tahap ini, Anda perlu mengecek tingkat asam dan basa pada tanah. Hal ini penting dilakukan untuk memastikan tanah dapat mengandung konsentrasi nutrisi yang diperlukan oleh tanaman yang akan tumbuh. Siapkan sendok pH untuk mengukur tingkat pH tanah.

4. Penggumpalan Tanah : Penggumpalan tanah dapat membantu menjaga struktur tanah tidak rusak dan meminimalkan erosi tanah. Lapisan di luar bekas tanaman melon harus disusun pasir, penggumpal, unggun, dan pupuk untuk mencegah tanah menjadi keras dan air suburnya tercecer.

5. Penyiraman : Setelah melakukan prinsip-prinsip perawatan lanjutan, Anda dapat mulai dengan sering menyiram tanah. Juga, pastikan tanah tidak kering sebelum menanam. Hal ini penting untuk mengurangi masalah dengan akar yang bergulir.

6. Membersihkan Bekas Tanaman : Pembersihan bekas tanaman melon penting dilakukan agar lain lain serangga tidak menyerang tanah dan mempuisi tanolith tanah. Usahakan untuk menyingkirkan jenis tanaman tertentu dan menguras tanah sebelum menanam benih baru.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Jagung menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Sereh / Lemongrass menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Semangka Kuning menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Cabai Rawit menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Kedelai menggunakan Metode Organik