Cara menanam Tomat dengan metode Organik

Tomat

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Tomat menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Tomat merupakan tanaman yang membutuhkan sinar matahari yang cukup untuk melembapkan dan membuat tanaman tomat menjadi subur. Oleh karena itu, lokasi yang tepat untuk menanam tomat adalah lokasi yang memiliki akses cukup cahaya matahari. Lokasi yang paling ideal untuk tanaman tomat adalah lokasi yang mendapat paling tidak dua sampai tiga jam matahari sinar matahari langsung setiap harinya, terutama pada bagian tengah hari, saat Matahari berada di puncak langitnya. Lokasi yang juga ideal untuk tanaman tomat adalah tempat yang tidak mendapatkan angin berkecepatan tinggi. Hal ini karena angin yang kuat dapat menyebabkan tomat berbusa atau rontok, dan juga bisa mengakibatkan tomato mengering. Akhirnya, lokasi yang paling cocok untuk tanaman tomat adalah tempat yang memiliki akses cukup sinar matahari, tetapi tidak terkena angin berkecepatan tinggi.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah untuk tanaman tomat sangat penting untuk menjamin hasil panen yang baik. Berikut adalah urutan persiapan tanah yang harus Anda lakukan sebelum menanam tomat:

1. Pisahkan Tanah: Pisahkan tanah yang Anda gunakan untuk area tomat dengan area tanaman lain. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari penyebaran masalah penyakit dan hama di area tanam.

2. Analisis Tanah: Kebutuhan nutrisi tanaman tomat berbeda-beda tergantung pada jenis tanah dan komposisi kimia dari bentuk organik dan anorganik yang mengandungnya. Analisis tanah paling baik dapat dilakukan oleh ahli laboratorium tanah untuk mengetahui komposisi kimia dari tanah, dan berdasarkan hasilnya Anda dapat melakukan penyesuaian nutrisi untuk tanam tomat.

3. Mengatur pH Tanah: Tomat membutuhkan pH tanah yang rendah, yaitu sekitar 5,5-6,5. Jika pH tanah meningkat, tambahkan sedikit asam sulfur atau asam sitrat ke dalam tanah untuk menurunkan pH-nya.

4. Pendinginan Tanah: Pendinginan tanah adalah proses penghapusan panas di dalam tanah sebelum menanam tomat. Ini dapat dilakukan dengan cara merendam sisik ikan, jerami, jala atau gulma di lahan sebelum benih tomat disemai.

5. Dapur Pertanian: Tomat membutuhkan banyak nutrisi untuk pertumbuhan dan produksi yang baik. Jika nutrisi tanah terlalu rendah, Anda harus membuat dapur pertanian atau compost untuk meningkatkan nutrisi di tanah.

6. Pencucian Tanah: Sebelum menanam tanaman tomat, Anda juga harus meregangkan dan mencucian tanah untuk meningkatkan kemampuan menyerap nutrisi dan arus udara di tanah.

Setelah melakukan persiapan tanah, Anda dapat mulai menanam tomat dengan percaya diri karena persiapan ini memberikan fondasi yang kuat untuk tanam dan hasil panen yang baik.


Pemilihan Bibit

Bibit tomat adalah benih tomat yang digunakan untuk menanam tomat dengan cara organik. Untuk memilih bibit tomat, Anda perlu menemukan bibit-bibit tomat yang sesuai dengan jenis tanaman yang Anda ingin tanam. Ini termasuk jenis ukuran, jenis warna, varietas dan daya tahan terhadap penyakit. Beberapa varietas tanaman tomat yang populer di antaranya adalah Roma, Cherry, Beefsteak dan Brandywine.

Ketika memilih bibit tomat, pastikan untuk memilih bibit yang sehat dan yang dapat menghasilkan buah yang dapat diinginkan. Pastikan untuk mengecek kesegaran bibit dengan memeriksa kondisinya secara visual. Bibit sehat akan berwarna terang dengan daun yang berwarna hijau cerah.

Setelah Anda memilih varietas tomat yang sesuai dengan tujuan tanam Anda, pastikan Anda memilih bibit tomat yang organik. Bibit organik tersebut tidak diberi bahan kimia, pestisida atau pupuk sintetis. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tomat yang akan Anda tanam aman untuk dikonsumsi setelah panen. Dengan cara ini, Anda juga dapat memastikan bahwa Anda membantu melindungi lingkungan dari bahan kimia berbahaya.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit tomat merupakan salah satu cara yang paling efisien dan produktif untuk memulai berpetani tomat. Proses ini mulai dengan memilih jenis tomat yang ingin Anda tanam, kemudian Anda dapat membeli bibit tomat dari toko bibit atau membeli benih untuk menanam sendiri.

Langkah selanjutnya adalah menyiapkan pot tanam. Gunakan pot dengan lubang di dasarnya untuk sirkulasi udara. Kemudian tambahkan media tanam yang sesuai, tanamkan benih di dalam pot dan embunyi di sekitarnya.

Setelah menanam benih, Anda akan memerlukan persediaan air yang konsisten. Pastikan untuk menyiramnya setiap hari, atau jika diperlukan lebih sering. Anda juga perlu memonitor tanah untuk menentukan ketersediaan air.

Karena tomat adalah tanaman yang agak suka panas, pastikan untuk memberi bibit tomat suhu yang tepat untuk pertumbuhan yang baik. Tanah juga harus cukup cepat, jadi pastikan untuk mengukur kandungan humus dalam tanah.

Setelah bibit tomat mulai terbentuk, pastikan untuk memberi mereka beberapa tanam hormon untuk meningkatkan kesuburan tanah yang tinggi. Pemberian pupuk dan pemupukan secara teratur juga penting untuk menjaga persediaan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan tomat.

Jika Anda mematuhi instruksi ini dan terus menjaga tanah dan bibit tomat dengan baik, Anda akan memiliki kesuksesan dalam menanam tomat dengan tingkat kelangsungan hidup bibit yang sangat tinggi.


Pemupukan tanah

Pertama, pilihlah tanah yang baik untuk tanaman tomat. Tanah yang lebih subur akan meningkatkan kecukupan nutrisi dan mengurangi sifat acidelnya. Jika perlu, tambahkan pupuk organik ke tanah seperti kompos, kulit buah-buahan dan biji-bijian yang telah diproses.

Kedua, lakukan perendaman. Tujuannya adalah untuk menurunkan tingkat keasaman, mengurangi tingkat kekerasan dan meningkatkan daya tahan tanah. Lakukan perendaman sebelum menanam, untuk meningkatkan kesuburan tanah.

Ketiga, sediakan cukup air. Tanaman tomat memerlukan sekitar dua puluh delapan hingga empat puluh persen air untuk berkembang dengan baik. Oleh karena itu, Anda perlu untuk menyiram tanaman tomat secara rutin setiap tiga hari sekali untuk memastikan tanaman selalu terhidrasi.

Keempat, beri nutrisi yang tepat. Setiap dua atau tiga minggu sekali, pupuk tanaman tomat dengan pupuk organik cair. Nutrisi yang dibutuhkan tomat adalah Phosporus, Kalium, dan Magnesium.

Kelima, biarkan tanaman untuk puas bertumbuh. Jika tanaman tomat telah mencapai umur satu bulan, Anda dapat mulai memberikan pupuk cair. Daripada memberikan pupuk dalam jumlah yang banyak, diambilah secukupnya.


Penyiraman Tanah

Proses penyiraman untuk tanaman tomat yang benar adalah proses yang tepat. Proses ini harus dilakukan secara teratur untuk mendapatkan hasil yang baik. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pindahkan tanaman tomat ke tempat air hingga berada pada kedalaman 1-2 cm.

2. Gunakan genangan air hangat.

3. Siram tanaman tomat setiap hari pada sore hari selama 20-30 detik.

4. Jangan membuat air terlalu banyak atau terlalu tidak cukup.

5. Setelah melakukan penyiraman, pastikan untuk menjaga tanaman tetap agak basah sepanjang hari dengan menyemprotkan air ke daun.

6. Pastikan juga untuk membuang kelebihan air di akar tanaman setelah 5-7 menit. Hal ini dilakukan untuk mencegah kerak kapur.

7. Lakukan proses ini secara teratur agar tanaman tetap sehat dan kuat.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tomat dengan metode aman dan organik dapat dilakukan dengan cara berikut:

1. Pemangkasan dan Pendemulian: Dapat dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman yang terkena hama atau penyakit dan menjauhkannya dari tanaman lainnya. Hal ini akan mengurangi resiko penyebaran hama dan penyakit ke tanaman lainnya.

2. Penyemprotan Obat Herbal: Beberapa obat yang harus dipertimbangkan untuk penyemprotan tanaman tomat adalah kitol, mineral sulfur, mineral padat, dan bahan nabati lainnya. Obat-obat ini dapat membunuh hama dan menghambat pertumbuhan penyakit.

3. Predatornya: Satu cara efektif untuk pengendalian hama dan penyakit tomat adalah memperkenalkan predator seperti laba-laba, belalang, atau kecoa ke tanaman tomat. Ini membantu mempertahankan keseimbangan Alam di antara hama dan predator.

4. Mulailah dari dasar: Dengan menjaga tanah tetap baik, kurangi jumlah hama. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat jembatan tanah yang berisi serangga predator, rumput, dan tanaman lain yang mampu menjaga ekosistem tanah tetap sehat.

5. Produk Nabati: Beberapa produk nabati seperti cuka gandum, cuka apel, minyak neem, dan meniran dapat sangat efektif dalam membunuh hama dan penyakit tanaman tomat.

6. Teknik Sikat Cangkul: Teknik sikat cangkul digunakan untuk mencegah hama dengan memindahkan tanah di sekitar batang tanaman tomat. Teknik ini juga dapat membantu menganalisis penyebarluasan hama.

7. Teknik Kombinasi: Teknik kombinasi yang paling efektif dan aman untuk pengendalian hama dan penyakit adalah menggunakan metode pengendalian hama yang berbeda secara bersamaan. Dengan menggunakan beberapa metode ini secara bersamaan, Anda dapat dengan cepat dan efisien mengendalikan hama dan penyakit tanaman tomat Anda.


Penyulaman

Pergantian bibit tomat adalah proses yang cukup penting dan harus dilakukan jika bibit tomat yang sekarang ada sudah rusak atau tidak memiliki potensi memproduksi hasil yang baik. Kondisi yang harus diganti adalah bibit yang tampak tidak sehat, yang ditandai dengan pertumbuhan tanaman yang lemah, daun yang layu, kesehatan yang buruk, tanaman yang berdiri tegak, atau pupuk yang tidak merata. Pergantian bibit harus dilakukan segera untuk menghindari kerusakan dan kontaminasi lainnya. Siklus pergantian ini melibatkan pemangkasan tanaman tomat yang rusak untuk melepaskan batangnya dan mengantisipasi kerusakan yang berlebihan, mewarnai dan menjaga tanah di sekitar tanaman agar tetap lembab, mengganti substrat, mempersiapkan dan menanam bibit baru dan menyiramnya sedikit agar substrat memegang air. Setelah beberapa hari, tanaman tomat baru akan tumbuh dan mulai menghasilkan hasil yang lebih baik. Hal ini memastikan bahwa hasil panen yang diharapkan dicapai.


Pemanenan

Pemeliharaan dan pemanenan tomat menggunakan cara organik adalah salah satu bagian penting dari pertanian organik. Praktik-praktik ini membentuk landasan yang dapat menjaga agrumen organik dari masalah, seperti penyakit dan hama.

Tanda kesiapan panen tomat adalah ketika warna tomat berubah dari hijau menjadi merah atau oranye. Tomat juga harus benar-benar terasa matang ketika dipijat dan dapat dengan mudah dipotong. Secara umum, tomat mencapai kematangan pada usia enam minggu hingga delapan minggu setelah mengembang. Ukuran tomat yang dipanen akan tergantung pada jenis tomat yang Anda tanam, namun umumnya tomat paling baik dipanen ketika panjangnya 1-4 inci.

Saat memanen tomat, Anda harus melakukannya dengan hati-hati untuk mencegah kerusakan. Kuncinya adalah memutuskan tangkai tomat yang dekat dengan buah, menggunakan gunting untuk memotong tanaman delicately. Anda juga akan ingin memanen tomat yang matang terlebih dahulu untuk mencegah risiko kontaminasi dengan hama dan penyakit di larangan. Selain itu, pemilik petani organik biasanya menghindari penggunaan produk kimia yang berbahaya, seperti pestisida dan pupuk, sehingga pemanenan harus dilakukan secara hati-hati agar kualitas buah tetap optimal.

Setelah dipanen, tomat harus segera diproses atau diteruskan kepada konsumen. Anda juga harus mengemas produk yang dipanen dengan benar dengan bantalan pelindung yang cukup untuk mencegah kerusakan. Dengan mengikuti praktik pemeliharaan dan pemanenan tomat organik yang tepat, Anda akan memastikan panen yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi.


Perawatan lanjutan

Perawatan Lanjutan pada Tanah Bekas Tanaman Tomat adalah sebagai berikut :

1. Bersihkan Area Tanam :

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membersihkan area tanam. Anda perlu mengeluarkan semua rumput dan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman tomat. Jika ada benih tomat di area tanam, maka pastikan anda mengeluarkannya. Bersihkan juga sisa tanaman tomat yang telah mati.

2. Pupuk Tanah :

Setelah area tanam bersih, anda perlu memupuk tanah dengan fertiliser organik. Kompost yang ditambahkan setelah panen tomat akan membantu menjaga kondisi tanah agar tetap subur. Anda juga dapat menambahkan pupuk sayur atau pupuk hayati untuk meningkatkan nutrisi tanah.

3. Lontong :

Setelah tanah anda disiram, anda perlu mencfuruknya. Lontalkannya, ini membantu mengkombinasi bahan organik dengan tanah. Jika anda tidak melontarkan tanah secara teratur, maka bahan organik di tanah akan berada di atas permukaan tanah, yang dapat membuat tanah mengering lebih cepat.

4. Penyiraman Tanah :

Anda juga perlu rutin melakukan penyiraman tanah. Ini akan membantu menjaga kelembaban tinggi di bawah tanah. Penyiraman yang rutin juga akan membantu banyak nutrisi terserap ke dalam tanah. Penyiraman tanah secara teratur juga akan membantu mengendalikan gulma dan menjaga tanah tetap subur.

5. Memproses Sisa :

Selain memupuk tanah, anda juga dapat menambahkan sisa tanaman tomat. Ini adalah bahan organik yang sangat bagus untuk tanah dan akan membantu meningkatkan kelembaban tanah serta membantu menyerap nutrisi di tanah. Sisa tanaman tomat juga akan membantu menjaga tanah tetap subur dan subur. Cadangkan memproses sisa tanaman tomat dengan trowel sebelum diletakkan di tanah .

6. Persiapan Penanaman selanjutnya :

Pastikan anda sudah persiapkan tanah untuk penanaman selanjutnya. Anda dapat menambahkan bahan organik dan pupuk sebelum menanam. Ini akan membuat kembali tanaman tomat menjadi subur. Pastikan anda juga memproses tanah dengan baik dan lontalkan dengan baik. Setelah dicurah, segera tanam benih.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam kangkung menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Jamur Tiram menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Selada menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Buah Naga menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Sawi Pakcoy menggunakan Metode Organik