- Kebutuhan Alat Pemantau Banjir dan Aktivitas Vulkanik di Lumajang Meningkat
- Seremonial Pelantikan Pejabat Baru di Lingkungan Pemkab Lumajang
- Usulan Penggunaan Dana BTT untuk Penanganan Penyebaran PMK dari Komisi B DPRD Lumajang
- Revisi Tiket Masuk Wisata Selokambang Akan Diusulkan oleh Komisi B DPRD Lumajang
- Lomba Matematika Setapal Kuda untuk Tingkat SMA Sederajat Diselenggarakan di Lumajang oleh STKIP PGRI
- Pemilihan Pimpinan SMSI Jatim untuk Periode 2025-2029 Berlangsung Aklamasi
- Proses Sertifikasi Halal Self Declare untuk UMKM di Lumajang Kini Lebih Praktis
- Patroli Dilakukan di Wilayah Rawan Longsor oleh Satlantas Polres Lumajang
- Pelantikan Tujuh Pejabat Tinggi di Pendopo Arya Wiraraja, Lumajang
- Penutupan Pasar Hewan Lumajang Selama 12 Hari Sebagai Langkah Antisipasi Penyebaran PMK
Cara menanam Bawang Putih dengan metode Organik
Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Bawang Putih menggunakan metode Organik :
Lokasi Tanam
Bawang putih membutuhkan sinar matahari langsung dengan pencahayaan yang konstan sepanjang hari. Lokasi yang cocok adalah lokasi terbuka dengan cahaya matahari langsung yang konstan, dengan suhu di antara 55 - 75 derajat Fahrenheit. Tanah yang digunakan harus bersifat kaya dan pasir-lemah, dan harus kaya nutrisi dan mengandung sedikit berbagai elemen. PH tanah harus antara 6 dan 7. Jika ada tambahan pupuk atau pupuk organik yang diperlukan, tambahkan sedikit ke tanah sebelum menanam bawang putih. Bawang putih perlu ada beberapa jenis air sesuai dengan lokasi tempat tumbuh. Air harus cukup tetapi jangan terlalu lembap. Bawang putih tidak boleh terserang oleh hama atau penyakit. Pasir dan debu yang terbawa angin dari tanah lokasi dapat mengganggu perkembangan tanaman. Harus dipertahankan kebersihan lokasi, dan pastikan bahwa tidak ada material lain yang ditempatkan di sekelaurnya.
Persiapan Tanam
Persiapan tanah untuk bawang putih harus dilakukan dengan benar agar tanaman itu dapat berkembang dengan baik dan hasil panennya optimal. Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan:
1. Uji Jenis Tanah. Ini adalah langkah pertama dan mungkin yang paling penting. Anda harus memeriksa jenis tanah di mana Anda akan tanam bawang putih. Bawang putih lebih cocok untuk tanah gembur yang berbiji-bijian dan dapat memegang air dengan baik. Tanah kering dan berbatu tidak cocok untuk menanam bawang putih.
2. Berikan Nutrisi yang Dibutuhkan. Berikutnya, Anda harus memberikan nutrisi ke tanah yang Anda pilih. Nutrisi ini dapat berupa pupuk kandang, pupuk bagian, atau pupuk organik. Ini akan memastikan bahwa bawang putih mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk berkembang baik.
3. Bersihkan Tanah. Setelah Anda memutuskan jenis tanah yang tepat untuk menanam bawang putih, Anda harus bersihkan tanah tersebut sebelum menanam. Ini akan membantu menghapus berbagai kotoran dan sampah yang mungkin ada di tanah.
Bersihkan tanah secara menyeluruh dengan menggali tanah sekitar 50 cm. Buang berbagai benda asing yang mungkin ada sebelum Anda mulai proses pembersihan.
4. Pasang Kompost dan Piring. Kompost dan piring adalah komponen penting dalam persiapan tanah untuk menanam bawang putih. Kompost akan menyediakan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman. Piring akan memastikan bawang putih mendapatkan jumlah yang cukup air, sehingga Anda tidak perlu menyiram tanaman dengan terlalu banyak.
5. Uji pH Tanah. Untuk mendapatkan tanaman bawang putih yang subur, pH tanah yang Anda tumbuh harus di antara 5,5 dan 6,5. Hal ini dapat diuji dengan menggunakan meter pH atau kit tes pH tanah.
Semua langkah ini penting untuk persiapan tanah yang benar. Jika Anda ingin mendapatkan hasil maksimal dari bawang putih Anda, pastikan Anda melakukan persiapan tanah dengan benar sebelum melanjutkan dengan menanam.
Pemilihan Bibit
Bawang putih merupakan tanaman yang menjadi salah satu bahan makanan penting bagi kebanyakan keluarga. Untuk menanam bawang putih, gunakan bibit bawang putih yang berkualitas, dan yang layak ditanam. Pilihlah bibit bawang putih yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat berkembang dengan baik di lokasi tanam yang Anda pilih. Jika Anda ingin menanam bawang putih yang organik, pilihlah bibit bawang putih yang telah diperbaharui melalui prosedur yang sesuai aturan organik yang berlaku di daerah Anda. Bibit ini umumnya dikembangkan di luar ruangan dan juga telah diberi kontrol kualitas yang ketat oleh kebijakan organik. Selain itu, pastikan bibit bawang putih yang Anda pilih memiliki ukuran kecil yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh program pertanian organik dan juga bersih dari hama dan penyakit.
Penanaman Bibit
Proses penanaman bibit tanaman bawang putih adalah sebagai berikut :
1. Pertama-tama, lakukan persiapan bibit dengan merawat, membersihkan dan mengupas kulit setiap bibit bawang putih dengan hati-hati untuk meningkatkan peluang sukses dan cepat berkecambah.
2. Cari atau buat tanah yang subur untuk bibit bawang putih. Tanah ini harus banyak air dan drainase yang baik serta kaya akan nutrisi dan unsur hara.
3. Masukkan bibit bawang putih ke lubang atau lubang sedalam sekitar 10-20 cm.
4. Segera kurungi lubang ke tanah dengan benar untuk menghindari kantuk.
5. Oleskan nutrisi tanah secara berkala, misalnya pupuk organik, pupuk kandang, atau pupuk buatan yang dapat berfungsi sebagai pupuk.
6. Lalu pindahkan bibit bawang putih ke tempat yang terkena sinar matahari langsung dan terhindar dari hujan lebat.
7. Pertahankan kelembaban tanah dengan sangat baik dengan menyiram tanah secara teratur dan maksimal.
8. Jaga bibit bawang putih dari hama dan penyakit dengan cara mengolah tanah dengan pestisida berbahan dasar organik.
9. Setelah tanaman telah menjadi matang, panen bawang putih dengan cara menarik tanaman dan memotong batang untuk mengeluarkan bawang putih.
Itulah proses penanaman bibit bawang putih yang memiliki kemungkinan untuk memiliki tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Dengan melakukan semua hal di atas, Anda dapat memastikan bahwa bibit bawang putih Anda akan cepat berkecambah dan tumbuh menjadi tanaman yang sehat.
Pemupukan tanah
Pemupukan tanah secara organik untuk tanaman Bawang Putih yang sehat, subur dan maksimal meliputi langkah-langkah berikut:
1. Tuangkan air ke tanah beberapa hari sebelum pemupukan, dengan jumlah sekitar 3/4 inch. Ini penting untuk melembutkan tanah agar pupuk dapat meresap.
2. Buat laci dangkal sekitar tanaman, lalu tuangkan sekitar 1/4 cangkir pupuk organik seperti pupuk kandang, kompos atau pupuk hijau ke dalam laci.
3. Alirkan ke lokasi tanaman bawang putih secara merata dengan membantu menyebarkannya dengan menggunakan kantong pasir atau kasur busa.
4. Bergelombang tanah apabila pupuk organik meresap ke dalam tanah.
5. Rangkul tanah hingga menutupi perbanyakan pupuk.
6. Perkirakan kebutuhan pupuk organik, dan ulangi proses ini 3 kali setiap tahun. Lakukan ini pada saat musim semi, musim panas dan musim gugur untuk menjaga tanaman bawang putih sehat, subur dan maksimal.
7. Selama proses pemupukan, pastikan pula untuk sering memeriksa tanaman, memberikan air saat diperlukan dan menghindari kerusakan tanaman
Penyiraman Tanah
Penyiraman tanaman bawang putih harus dipastikan dilakukan dengan benar dan tepat agar tanaman bawang putih dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Berikut adalah cara yang harus ditaati dalam proses penyiraman tanaman bawang putih :
1. Pastikan bibit bawang putih berada di tanah yang subur, dengan pH tanah di kisaran 6 hingga 7.5.
2. Usahakan untuk menyiram tanaman bawang putih pada siang hari, saat matahari terbit, karena sinar matahari akan menguapkan air yang disiram.
3. Gunakan air yang tidak terlalu panas atau dingin untuk menyiram tanaman bawang putih.
4. Berikan tanaman bawang putih tanaman air secara teratur dan konsisten, setidaknya sekali dalam seminggu
5. Beri air secukupnya agar tanaman bawang putih tidak kelebihan air. Jika air terus menetes ketika disiram, berarti tanaman sudah diberi air lebih dari cukup.
6. Tata letak atau posisi penyiraman bawang putih harus terlihat seragam. Jangan sampai air terlalu banyak disiram dalam satu tempat bawang putih sementara tempat lain masih kering.
7. Pastikan untuk tidak menyiram tanaman bawang putih dengan terlalu banyak air, atau disaat tanaman bawang putih mengalami stres akibat pengeringan. Hal ini dapat mengakibatkan tanaman bawang putih mudah layu dan mati.
8. Jangan biarkan tanah terlalu kering atau dalam keadaan kekurangan air. Jika tanah sudah berubah menjadi kering, lakukan penyiraman yang lebih banyak .
Pengendalian Hama
Proses pengendalian hama dan penyakit pada Tanaman Bawang Putih dengan cara organik dan aman dapat dilakukan dengan melakukan pengontrolan, manajemen dan pencegahan dari serangan hama.
1. Pengontrolan
Pengontrolan hama dapat dilakukan dengan menggunakan bahan pengendali hama secara alami, misalnya alkohol, air sabun, jus wortel, jus tomat atau minyak sayur.
Sebagai langkah awal dalam pengendalian hama, Anda dapat melakukan beberapa pekerjaan dengan tujuan mengurangi jumlah hama di lokasi tanaman. Anda dapat melakukan tanam gulma sekitar tanaman Bawang Putih untuk memberi semua manfaat yang dapat disedut hama dari tanaman Bawang Putih, seperti air dan bit, karena hama cenderung menyukai tanaman gulma lainnya. Selain itu, Anda dapat mengurangi serangan hama dengan dengan membersihkan potongan tanaman dan sisa tanaman di kebun.
2. Manajemen Tanam
Selain melakukan pengontrolan hama secara langsung, Anda juga dapat menerapkan strategi manajemen tanam untuk meningkatkan produksi dan mencegah infestasi hama. Hal ini termasuk teknik yang direkomendasikan oleh Departemen Pertanian seperti menggunakan spasi tanam, pola tanam yang cocok dll. Menggunakan strategi ini dapat mengurangi pencampuran, stress tanaman dan sebagainya. Hal ini dapat membantu tanaman Bawang Putih Anda mendapatkan nutrisi dan air yang lebih baik.
3. Cara Nabati
Pengendalian hama nabati lainnya yang dapat Anda lakukan meliputi:
• Penggunaan pupuk anorganik untuk mendukung metabolisme tanaman sehat dan pertumbuhan yang cepat. Ini akan meningkatkan daya tahan tanaman Bawang Putih Anda terhadap penyakit dan hama.
• Penggunaan pupuk hayati yang dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan tingkat nutrisi dalam tanah.
• Pemberian pupuk dalam bentuk teh kulit bijian (temulawak, kurma, jagung, atau bijian lainnya) untuk memberikan nutrisi tambahan.
• Teknik penyiraman air tepat sasaran (vernular spraying) untuk mengurangi infestasi hama.
• Penggunaan pembunuh hama secara alami seperti air sabun, alkohol, dan minyak tanah yang manghilangkan lapisan lipida dari hama untuk menggangu penyerapan air dan gizi.
• Cara alternatif lain seperti Biological Control, yaitu menggunakan parasit untuk menyerang hama yang spesifik.
• Penggunaan larvasida untuk mengendalikan nyamuk dan serangga lalat.
• Penggunaan racun atau pemberantas hama seperti zat semprot yang mengandung bau yang menurunkan nafsu makan hama.
• Penggunaan pemakaian pakaian hadapan dan sumber daya yang baik untuk mencegah serangan hama.
• Penggunaan benih yang telah diproses dan disirami dengan pestisida untuk mencegah hama dari awal.
• Penggunaan stick, stick panjang, atau voliness yang telah diproses dengan pestisida yang ditempatkan di sekitar dataran tinggi untuk mencegah hama.
Bahan yang mudah didapatkan dan efektif untuk pengendalian hama adalah alkohol, air sabun, jus wortel, jus tomat, minyak sayur, pupuk anorganik, pupuk hayati, teh kulit biji-bijian, dan larvasida.
Penyulaman
Pertama, Anda perlu mengevaluasi kondisi tanaman Bawang Putih yang sudah ada, untuk memastikan apakah seluruh tanaman terserang hama, penyakit, keseimbangan air, dan kondisi tanah yang buruk. Jika ada tanaman yang terlihat rusak dan tidak bisa diperbaiki untuk mencapai tujuan produksi bawang putih, maka tanaman tersebut harus diganti dengan bibit baru.
Hal lain yang perlu tertib untuk isi proses pergantian bibit antara lain:
1. Pilihlah bibit bawang putih yang sehat.
2. Persiapkan tanah baru yang kaya akan unsur hara dan benih responsif.
3. Ambil beberapa biji bawang putih dan letakkan dalam tanah yang sudah disiapkan.
4. Pastikan bibit tetap menutup dengan baik sehingga tanaman dapat berkembang dengan baik.
5. Perlindungan seperti penutup tanah, semprotan insektisida, dan ketebalan tanah untuk menjaga keadaan tanaman tetap sehat.
6. Simpan baik-baik media tanam dan keadaan tanah sehingga tanaman bisa berproduksi dengan baik.
7. Jangan lupa untuk membiarkan tanah cukup kering sebelum dimulai tanam.
Pemanenan
Pemanenan bawang putih secara organik merupakan langkah akhir dalam proses pengelolaan tanam. Proses ini terjadi ketika bawang putih sudah siap untuk dipanen.
Tanda kesiapan untuk dipanen adalah meninggalkannya pada tanah dan memantau perkembangan pengguguran daun untuk memastikan bahwa umbi bawang putih sudah matang. Bolongan benjol (peninggalan lunak yang terlihat di bagian bawah umbi bawang putih) juga menunjukkan bahwa tanaman siap dipanen.
Umur tanaman bawang putih sebelum dipanen bervariasi antara 3-4 bulan bergantung pada jenis tanaman. Selain itu, waktu panen sangat bergantung pada efek cuaca. Jika cuaca panas dan kering, tanaman bisa dipanen lebih cepat, tetapi jika cuaca lembab, penggunaan bibit muda dan lebih lama.
Ukuran bola bawang putih yang baik untuk dipanen adalah sekitar 5 cm. Pemanen anggur harus berhati-hati saat menggali tanaman dari tanah, karena umbi yang terlalu kecil mudah rusak.
Setelah dipanen, akar bawang putih harus dicuci dengan air tawar untuk menghilangkan tanah. Ini juga memudahkan pengangkutan nanti. Kemudian, umbi bawang putih harus disimpan di tempat yang kering agar tidak berkulat. Umbi bawang putih juga dapat diproses, dikeringkan, dan disimpan dalam bentuk tepung.
Perawatan lanjutan
Perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman bawang putih meliputi:
1. Bersihkan Lahan
Untuk memulai persiapan tanah, bersihkan bekas tanaman bawang putih dan sisa-sisa tanamannya dari lahan. Hal ini akan mengurangi jumlah gulma dan hama yang ada di lokasi. Pembersihan lahan juga akan mengurangi resiko penularan penyakit antar tanaman. Gunakan sarana yang diperlukan, termasuk penyikat, semprotan, dan alat lain yang dibutuhkan untuk membersihkan lahan.
2. Penjemuran Tanah
Setelah lahan dibersihkan, lakukan penjemuran alami tanah. Ini akan mengurangi dampak pengeringan oksidasi dan meningkatkan jumlah oksigen di tanah. Penjemuran juga akan mengurangi sisa pestisida yang diperluas pada tanah, serta meningkatkan produksi bahan organik di tanah.
3. Specialty Fertilizes
Sebagai bagian dari persiapan lanjutan untuk tanam bawang putih, belilah pakan khusus yang diformulasikan khusus untuk tanaman bawang putih. Pakan ini akan merangsang pertumbuhan sekunder tanaman, membantu meningkatkan daya tahan tanaman, dan juga menghasilkan hasil panen yang lebih tinggi. Gunakan pakan sesuai dengan saran dalam instruksi produk dan berhati-hati untuk tidak menggunakan dosis yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang direkomendasikan.
4. Cangkulan Tanah
Kemudian, cucilah lapisan tanah yang telah anda siapkan untuk meningkatkan pengaliran air, mengurangi kontaminasi oksidan, dan meningkatkan aerasi tanah. Anda juga dapat menggunakan harimau untuk memecah agregat tanah dan lapisan yang lebih dalam dan halus untuk meningkatkan serapan air dan nutrisi.
5. Mulching
Setelah tanah disiapkan, lapisi dengan mulch. Mulching bermanfaat untuk menjaga kelembapan tanah, menghalangi pertumbuhan gulma, dan mengurangi kehilangan nutrisi. Lapisi tanah dengan kertas yang dikompost atau media penghalang lainnya seperti batu kerikil, pembungkus, dan lain-lain.
6. Panen
Setelah semua persiapan dilakukan dan tanam mulai tumbuh, lakukan panen dan pekerjaan lain yang diperlukan untuk mengawasi dan merawat tanaman bawang putih. Kumur tanaman bawang putih setiap beberapa hari untuk melepaskan dari gulma dan materi organik yang menumpuk. Pastikan juga untuk menyiram tanaman sesuai kebutuhan.
7. Roti Tanaman
Tanam bawang putih Anda setelah semua persiapan telah selesai. Akan lebih baik jika menggunakan benih yang diberi label "untuk tanam berkelanjutan". Jika Anda tidak yakin jenis benih apa yang harus digunakan, hubungi agen lokal Anda untuk memastikan Anda mendapat benih yang tepat.
Setelah panen bawang putih Anda selesai, lakukan perawatan lanjutan tanah seperti yang disebutkan di atas. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan tanaman, meningkatkan panen, dan juga meminimalkan potensi kerugian yang mungkin terjadi.
Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :