Cara menanam Buah Naga dengan metode Organik

Buah Naga

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Buah Naga menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang cocok untuk tanaman buah naga mencakup daerah yang terkenal dengan iklim lembab dan hangat. Tanaman buah naga akan tumbuh terbaik di daerah tropis yang memiliki tingkat tanah yang stabil dan banyak cahaya matahari langsung. Ketinggian tanah terbaik bervariasi, tetapi daerah yang tinggi cenderung menyiratkan banyak cuaca hujan dan ada kemungkinan kurang cahaya matahari langsung.

Pada umumnya, lokasi terbaik untuk tanaman buah naga berada di wilayah dengan cuaca panas sepanjang tahun dan iklim tropis yang lebih lembab. Daerah-daerah ini akan memiliki dukungan berupa tanah tebal dan subur, serta jangkauan suhu yang lebih baik. Tanaman buah naga akan tumbuh terbaik dengan sinar matahari langsung yang konstan selama sekitar delapan jam atau lebih setiap hari sepanjang musim panas. Pada musim gugur dan musim semi, sinar matahari harus dipantau agar tanaman tetap tumbuh dengan baik. Pada musim dingin, tanaman buah naga harus mendapat perlindungan melalui sehelai kain tebal dan zat-zat pupuk untuk menghindari kerusakan akibat dingin.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum tanam tanaman buah naga adalah sebagai berikut :

1. Pertama, lakukan pengupasan atau penggalian lapisan tanah lama. Olahlah dengan cara mencabik atau menggali lapisan atas tanah secara mendalam. Tujuannya adalah untuk membuat ruang bagi lubang tanam yang tepat dan produktif bagi tanaman buah naga.

2. Setelah itu, selesaikan lahan dengan mulching. Mulching adalah proses pembentukan lapisan padat dengan campuran tanah, pasir dan serpihan atau caur tanah. Mulching akan membantu menjaga kelembaban tanah dan juga melindungi akar tanaman.

3. Beri pupuk organik atau pupuk mineral ke tanah agar tanaman buah naga dapat berkembang dan berproduksi dengan baik. Pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk nabati yang terbuat dari limbah sayuran atau kulit buah-buahan, berfungsi untuk memberikan nutrisi tambahan tanah.

4. Beri pestisida ke tanah untuk mencegah hama tanaman dan penyakit.

5. Setelah itu, lakukan penyiraman tanah. Penyiraman teratur akan membantu tanah meningkatkan nutrisi dan menurunkan temperatur tanah, yang diperlukan untuk tanaman buah naga.

6. Setelah disiram, lakukan aerasi tanah. Untuk melakukan aerasi, Anda dapat menggali tanah yang disiram dengan tangan atau alat lain. Hal ini akan memungkinkan udara segar masuk ke dalam tanah dan membantu meningkatkan kualitas tanah.

7. Selanjutnya, biarkan tanah menyerap air dan meresap kembali sebelum menanam tanaman buah naga di dalamnya. Ini akan memungkinkan tanah berintegrasi dengan benar dan membuat tanaman menyerap nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh dengan sempurna.

8. Terakhir, lakukan pengaturan tinggi rendah lahan. Ini akan membantu Anda mempersiapkan lahan dengan tersedianya pondasi dan sistem drainase yang tepat.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman buah naga yang sesuai dengan jenis tanaman yang ingin di tanam adalah bibit tanaman buah naga yang ditanam secara organik. Hal ini penting untuk memastikan bahwa bibit yang diperoleh akan tumbuh dan berkembang dengan baik dan juga memastikan bahwa tanaman buah naga yang dihasilkan juga sehat.

Untuk memilih bibit organik, Anda harus mencari bibit yang berasal dari sumber tanpa hormon pertumbuhan atau pestisida. Ini akan memastikan bahwa tanaman buah naga yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, Anda juga harus memilih bibit yang berasal dari pupuk alami yang lembut dan tanpa aditif lainnya. Ini akan memastikan bahwa tanaman buah naga yang Anda hasilkan lebih kaya dengan nutrisi yang dibutuhkan.

Ketiganya, Anda harus memastikan bahwa bibit yang Anda dapatkan berasal dari tanaman buah naga yang sudah disilangkan. Penyilangan tersebut akan membutuhkan lebih banyak upaya namun akan membuat tanaman buah naga yang Anda hasilkan lebih tahan lama dan sulit untuk dibunuh oleh hama atau penyakit.

Dengan cara ini, bibit organik akan memberikan Anda tanaman buah naga yang lebih subur dan tahan lama.


Penanaman Bibit

1. Pastikan tanah yang nantinya akan menjadi lokasi penanaman bibit buah naga adalah tanah yang subur dengan keasaman sekitar 4,5-7.

2. Siapkan media tanam yang bervariasi untuk menanam bibit buah naga. Anda dapat menggunakan campuran tanah, pasir, dan lainnya.

3. Hilangkan gulma dan bersihkan lokasi tanam terlebih dahulu.

4. Segera tanam bibit buah naga dengan mencelupkannya ke dalam jarak yang tepat di lokasi tanam yang sudah disiapkan.

5. Setelah itu, usahakan agar bibit buah naga tetap mendapatkan cukup sinar matahari, namun jangan sampai terlalu banyak.

6. Tanam beberapa buah naga di sekitar bibit agar bisa mendapatkan cukup zat-zat hara dan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mereka.

7. Pastikan agar bibit tetap mendapatkan suplai air yang cukup. Anda dapat melakukan penyiraman yang teratur sesuai dengan jenis tanaman yang anda tanam.

8. Setelah 10 hingga 12 minggu, siang hari basahi tanah sekitar buah naga untuk memastikan bahwa tanaman menerima cukup air.

9. Lakukan pemangkasan untuk mengontrol pertumbuhan buah naga. Lakukan pemangkasan dengan total jumlah gundukan 2 kali setahun.

10. Setelah tanaman dewasa, pohon buah naga siap dipanen dan disebarkan kepada orang lain.


Pemupukan tanah

Proses pemupukan tanah secara organik yang menjadikan tanaman Buah Naga bisa selalu sehat, subur dan maksimal terdiri dari lima tahap.

1. Menyiapkan tanah dengan cara menggarap tanah dengan tanam bahan organik seperti serbuk gergaji atau kotoran hewan. Ini membantu menutupi tanah dengan campuran unsur-unsur yang mengandung zat yang dibutuhkan oleh tanaman.

2. Mengompos. Mengompos bahan organik seperti jerami, serbuk gergaji, dan daun juga penting untuk memastikan tanah mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Kompos juga membantu dalam penyerapan air.

3. Menambahkan pupuk organik. Salah satu cara terbaik untuk memberi makan Buah Naga adalah dengan menambahkan pupuk yang dibuat dengan bahan-bahan organik (seperti dedaunan, sabut kelapa, dan sebagainya).

4. Menambahkan humus. Humus adalah produk sampingan dari pengomposan yang kaya akan unsur hara dan membantu menyerap air. Humus juga dapat membantu melembabkan tanah dan meratakannya, sehingga meningkatkan ketersediaan hara.

5. Melakukan pengairan. Mengairi tanah secara teratur adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa tanaman mendapatkan kelembaban yang diperlukan untuk pertumbuhannya. Ini juga membantu untuk menyingkirkan bakteri penyebab penyakit pada tanaman.


Penyiraman Tanah

Pertama, pastikan untuk jarak penyiraman yang sesuai. Ini tergantung pada jenis tanaman dan jenis tanah. Misalnya, Tanaman Buah Naga harus disiram dengan benar pada jarak 3 hingga 5 meter.

Kedua, pastikan untuk memilih jenis air yang sesuai. Air biasa atau air sumur bisa digunakan untuk penyiraman, tapi air kelapa yang dilarutkan adalah yang terbaik. Jika air dalam sumur kurang bagus, gunakan air sumur.

Ketiga, pastikan pasokan air untuk Tanaman Buah Naga. Sediakan jumlah yang cukup sehingga tanaman tetap berkilau.

Keempat, lakukan proses penyiraman secara rutin. Siram tanaman setiap hari pada siang hari untuk memberikan kesegaran bagi tanaman. Pastikan untuk tidak terlalu lama atau terlalu heboh saat penyiraman.

Kelima, pastikan untuk mengontrol jumlah air yang tersisa di daun. Jangan biarkan airnya mengendap atau hilang.

Keenam, pastikan untuk membuang sisa air yang ada di tanaman dengan hati-hati. Pastikan untuk menyerap air jika ada air yang tinggal pada daun. Jika tidak, air bisa meninggalkan bekas pada tanaman manapun.

Ke tujuh, pastikan untuk melewati proses penyiraman sebelum memulai proses berikutnya. ini bisa meliputi mulai dari pemupukan Tanaman Buah Naga dan juga mulai memberikan sinar matahari langsung ke tanaman.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit pada Tanaman Buah Naga secara organik dan aman adalah melalui proses biologis yang menggunakan insekta, mikroba, atau organisme lainnya untuk mengontrol infestasi hama. Metode nabati lainnya yang juga bisa dilakukan untuk pengendalian hama adalah:

• Menggunakan cendawan ini sebagai agen konsumsi hama, membrot hama, atau mengontrol infestasi mereka.

• Menggunakan cendawan parasitik untuk mengontrol hama dengan cara mensyarafkan mereka.

• Menggunakan berbagai makroba seperti virus, bakteri, protozoa, dan alga untuk mengontrol hama.

• Menggunakan pupuk hayati untuk memberdayakan sistem pertahanan alami tanaman.

• Menggunakan berbagai pola tanaman untuk mengontrol hama.

• Menggunakan tumbuhan pelengkap untuk meningkatkan kesehatan tanah dan menurunkan infestasi hama.

• Menggunakan teh hijau, kapur, jahe, bubuk daun tabasco, bubuk jagung, dan bubuk cabai untuk mengendalikan hama.

• Menghindari penyemprotan pestisida berbasis kimia.

• Menciptakan habitat-habitat sehat bagi organisme lain yang berperan dalam predasi atau parasitik organisme hama.

Sebagian besar bahan-bahan yang biasa dijumpai dan mudah didapatkan untuk pengendalian hama adalah parsley, daun mint, dan tanaman salvia. Ini dapat bermanfaat untuk mencegah hama dari penyebaran dan dapat juga digunakan sebagai pengendali hama yang alami dan aman.


Penyulaman

Proses pergantian bibit untuk tanaman Buah naga diawali dengan penilaian terhadap kondisi tanaman yang ada. Apabila ada bibit yang rusak, petani akan mengganti bibit tersebut dengan benih yang sehat. Biji/benih yang sehat dapat dibeli dari berbagai sumber yang tersedia. Benih yang sehat ini harus ditanam dengan media tanam yang sehat, yang berisi nutrisi tepat untuk menghasilkan tanaman yang sehat. Sebelum menanam, Benih/biji harus disemprot dengan fungisida untuk mencegah infeksi oleh hama dan penyakit. Setelah bibit/benih ditanam, petani harus menyiram tanaman secara teratur untuk menjaga tanaman tetap segar dan sehat. Petani juga perlu mencegah jamur, hama, dan penyakit dengan menggunakan mengoleskan beberapa produk kimia pada tanaman. Petani juga harus mengecek kondisi tanaman secara teratur dan menciptakan lingkungan yang proporsional dan teratur untuk tanaman. Tanaman juga dapat dipupuk secara teratur untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh tanaman dan meningkatkan hasil panen.


Pemanenan

Pemanenan tanaman buah naga secara organik bisa dibilang cukup panjang dan memakan waktu karena pesta buah sangat rawan terhadap polusi. Proses pemanenan yang diikuti secara organik dimulai dengan deteksi kesiapan buah untuk dipetik. Pemanen harus melakukan pemeriksaan kondisi buah secara visual untuk mengetahui diamana buah sudah siap untuk dipetik. Ini harus dilakukan karena usia atau umur buah, ukuran buah, dan tekstur buah masing-masing akan memberikan bukti bahwa buah sudah cukup matang untuk dipetik.

Gondisalbuah naga normalnyaberumurhinggamencapai 5-7 bulan sampai matang. Pada tahap ini, buah akan mencapai tingkat kematangan optimal. Bukti lain dari kesiapan buah untuk dipetik adalah pergeseran warna buah dari hijau menjadi kemerahan atau pun memiliki warna ungu. Ukuran buah naga juga adalah faktor penting dalam menentukan kesiapan panen. Umumnya, pemanen diharapkan menpetik buah yang telah mencapai ukurandiantara 8-10 sentimeter.

Selain itu, tekstur buah juga penting untuk memeriksa kesiapan panen. Setelah buah berumur 5-7 bulan dan mencapai tingkat tingkat kematangan, tekstur buah akan lembut dan juga kulitnya akan lebih tipis. Sebaiknya, saat memeriksa kesiapan buah, pemanen tidak boleh melakukan usaha yang berlebihan seperti merontokkan atau memukul buah untuk mengecek teksturnya.

Ketika buah sudah benar-benar siap untuk dipetik, maka panenpun selanjutnya akan segera dilakukan. Panen harus dilakukan secara hati-hati karena buah ini sangat rapuh dan mudah rusak, sehingga pemeriksaan butirannya harus dilakukan dengan perlahan. Sebaiknya juga buah-buahan yang sudah dipetik dijaga dan disimpan dengan baik untuk menghindari kerusakan sebelum dipasarkan.


Perawatan lanjutan

Persiapan penanaman selanjutnya; setelah pemanenan menjalankan saatnya untuk mempersiapkan tanah karena tetap bebas dari gulma. Pertama-tama, Anda harus mengambil semua sisa tanaman sebelumnya dan mencucinya dari daun, batang, akar, dan buah. Setelah bersih, Anda harus menyisihkan sisa-sisa itu dan kurangi penggunaan kompos tambahan untuk mencegah nutrisi berlebihan. Setelah itu, baiknya Anda menggembirakan tanah dengan menggemburkannya dengan setipe trowel. Ini akan membuka saluran udara keraskan media tanam dan memungkinkan cahaya matahari memasuki tanah.

Persiapan Tanah Berkelanjutan; Anda setelah selesai melakukan pembersihan dan pemompaan, Anda harus membuat penyusunan tanah agar jauh lebih berkelanjutan. Untuk melakukannya, Anda bisa menggunakan larutan pupuk seperti urea dan pupuk kandang. Urea adalah pupuk nitrat yang dapat bertindak sebagai sumber nitrogen yang penting bagi tanaman Buah Naga. Pupuk kandang dapat membantu menghilangkan unsur dan unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman saat berkembang, seperti magnesium, kalium,dan kalsium. Larutan pupuk ini sepatutnya disiramkan di sekitar tanaman Buah Naga secara berkala agar tanaman tetap tumbuh dengan baik.

Pembersihan Area Tanam; Setelah tanah diberi energi dengan cara yang tepat, selanjutnya yang harus dilakukan adalah menjaga area tanaman dari gulma. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memastikan bahwa tanaman Buah Naga dapat berkembang dengan maksimal. Untuk memulai, Anda harus membersihkan lingkungan dengan cara manual. Hal ini termasuk menyisihkan tanaman mati dan semak dari area tanam. Anda juga dapat memanfaatkan metode pembersihan mekanis seperti penggalian atau menggunakan mesin pemangkas rumput. Dengan ini, gulma dapat dicegah dari menyebar di sekitar media tanam. Setelah itu, Anda harus menyemburkan herbisida seperti Roundup atau layar tumbuh untuk membasmi gulma atau tanaman liar yang berkembang di area tanam.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam kangkung menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Alpukat menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Kentang menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Buah Naga menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Anggur menggunakan Metode Organik