Cara menanam Brokoli dengan metode Organik

Brokoli

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Brokoli menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang paling cocok untuk tanaman brokoli adalah daerah yang lembab dengan sinar matahari terbatas. Tanaman brokoli membutuhkan tanah yang gembur dan mempunyai drainase yang bagus. Tanaman ini juga membutuhkan suhu yang stabil antara 13-19 derajat Celcius. Brokoli juga idealnya berada di lokasi yang terpisah dari bawang putih dan bawang bombai. Kondisi tanah yang ideal untuk tanaman brokoli adalah tanah yang bertekstur subur dengan pH antara 6 sampai 7. Kedalaman tanah harus kurang dari satu meter dan kandungan airnya kurang dari satu kali per minggu. Selain itu, tanah harus terlihat basah, akan tetapi tidak berlebihan. Sinar matahari yang terbatas diperlukan untuk tanaman ini, ini adalah karena tanaman brokoli tidak tahan dengan suhu yang terlalu panas. Salah satu cara yang paling efekrut untuk menanamnya adalah dengan cara hidroponik dan hal tersebut diradiasi dengan cahaya artifisial untuk menyediakan sinar matahari yang dibutuhkan.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum menanam tanaman brokoli untuk mendapatkan hasil tanam terbaik. Hal ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa tanah yang ditanami tanaman telah memenuhi syarat-syarat yang dibutuhkan tanaman untuk berkembang dengan baik. Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam persiapan tanah sebelum menanam tanaman brokoli:

1. Pastikan tanah dapat menerima air dengan baik. Brokoli memerlukan tanah yang dapat menyerap air dengan baik untuk membantu proses fotosintesis.

2. Pastikan tanah mempunyai pH 6,5 sampai 7,5. Tanaman ini tumbuh subur di tanah dengan pH antara 6,5 hingga 7,5.

3. Lebih baik jika menggunakan pupuk kandang atau kotoran hewan yang dicampur dengan tanah. Kandang dapat menambahkan makro dan mikro nutrien yang dibutuhkan tanaman dengan menambahkan unsur hara umum seperti nitrogen, fosfor dan kalium, serta mineral-mineral yang biasanya dapat ditemukan dalam pupuk organik.

4. Pastikan tanah inhomogen. Humus dapat membantu meningkatkan sifat struktur tanah, terutama di lokasi dengan kondisi tanah berlemak atau yang tersusun dari butiran lempung.

5. Pastikan tanah buliran. Tanah dengan kondisi seperti ini memiliki kadar pori-pori yang tinggi yang memungkinkan tanaman untuk memuat oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida yang dibutuhkan tanaman.

6. Pastikan bahwa tanah dalam kondisi maksimal untuk pemupukan dan sirkulasi udara. Hal ini hanya dapat dicapai dengan membusukkan tanah.

Setelah dilakukan persiapan tanah sebelum menanam tanaman brokoli, Anda dapat melanjutkan ke langkah berikutnya dalam menanam tanamannya dengan aman.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman brokoli yang sesuai dengan jenis tanaman yang ingin ditanam adalah bibit organik, dimana bibit organik sudah teruji dan sudah dipercaya sebagai bibit yang baik untuk tanaman brokoli. Organik dapat diperoleh dari stok lokal benih silangan tahan pestisida, benih organik, atau benih yang diberi label sebagai benih jaminan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bibit Tanaman Brokoli yang digunakan selalu dapat menghasilkan produksi yang optimal. Kualitas benih semakin menurun ketika bibit jenis ini telah terserang penyakit. Untuk itu, sebaiknya hindari risiko kesehatan dengan membeli bibit organik. Belilah bibit dari perusahaan pengiriman benih yang terkenal yang menyediakan bibit dengan lebih dari satu jenis benih, serta hasil yang optimal.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit tanaman Brokoli adalah salah satu metode yang paling efektif untuk memperoleh tanaman sehat yang berkualitas. Proses ini meliputi beberapa langkah, seperti:

1. Penyediaan Media Tanam: Media tanam yang disediakan harus fleksibel, berpori, tinggi, dan dapat mentranspirasi air secara efisien. Anda dapat menggunakan potting mix atau kompos sebagai media tanam.

2. Memilih Benih: Pilih benih yang unggul dengan ukuran biji yang tepat, yang hampir sudah matang, tetapi tidak kering.

3. Peralatan: Gunakan peralatan yang tepat seperti cetakan untuk pengalengan benih ke dalam tanah.

4. Pengalengan Benih: Tancapkan benih ke dalam lubang tanah yang tepat dengan jarak tertentu. Anda juga dapat menggunakan trotoar untuk meletakkan benih bersamaan.

5. Penyiraman dan Pemeliharaan: Setelah sistem tanam dibuat, air secukupnya saja. Pemupukan, penyiraman, dan pengendalian hama juga penting untuk tumbuh dengan baik.

6. Pemindahan Ke Pot Besar: Setelah tanaman tumbuh, maka tanaman itu dipindahkan ke pot besar yang cukup untuk tumbuh.

Ini adalah panduan umum untuk penanaman bibit tanaman Brokoli. Untuk hasil yang lebih baik, Anda juga dapat mempraktikkan teknik tanam yang sesuai. Teknik tanam yang baik akan memastikan bahwa bibit yang tumbuh memiliki kesempatan yang lebih tinggi untuk bertahan hidup dan tumbuh dengan baik.


Pemupukan tanah

1. Membuat Fertilisasi Organik

Alat dan bahan yang diperlukan untuk membuat fertilisasi organik meliputi kompos, baja organik, pupuk kandang, pupuk hijau (misalnya umbi-umbian, rumput, daun dan sisa-sisa jagung), serta pupuk dasar organik (misalnya kotoran manusia atau hewan).

2. Penyiraman Tanah

Setelah berhasil membuat pupuk organik, selanjutnya Anda harus menyiram tanah dengan air secukupnya. Hal ini berguna untuk memudahkan proses penyebaran pupuk.

3. Penyiapan Tanah

Kemudian, tahap selanjutnya adalah membuat lubang di dalam tanah dan mencampurkan pupuk organik yang sudah dibuat tadi. Selain itu, Anda juga perlu menambahkan beberapa jenis biji pupuk mineral, sebagai tambahan.

4. Mebuat Trench

Lanjut ke tahap berikutnya yaitu melakukan proses pembuatan trench atau saluran-saluran kecil di sekitar tanaman. Hal ini berguna untuk menyebarkan pupuk dan air ke seluruh permukaan tanaman.

5. Ulir

Tahap selanjutnya adalah melakukan proses ulir. Proses ulir adalah proses pembuatan lubang-lubang kecil untuk penyerapan pupuk. Lubang-lubang tersebut biasanya dibuat sepanjang garis sejauh 5-6 cm.

6. Penyiraman Ulangan

Setelah mebuat lubang-lubang kecil untuk penyerapan pupuk, akan lebih baik jika Anda melakukan penyiraman air secukupnya. Hal ini berguna untuk membantu proses penyerapan pupuk.

7. Pencetakan Tanah

Selain menyiram tanah, Anda juga diharuskan untuk melakukan proses pencetakan tanah. Hal ini berguna untuk menjaga agar tanaman Brokoli dapat mendapatkan nutrisi yang cukup untuk menumbuhkan cabang-cabang baru.

8. Mengawasi Pertumbuhan Tanaman

Setelah melakukan semua proses di atas, maka tahap terakhir adalah mengawasi pertumbuhan tanaman Brokoli. Dengan cara ini, Anda dapat melihat apakah tanaman tersebut mendapatkan nutrisi yang cukup dan selalu dalam kondisi yang sehat.


Penyiraman Tanah

Proses penyiraman tanaman Brokoli harus tepat untuk memastikan tanaman mampu terus tumbuh dengan baik. Beberapa langkah utamanya adalah sebagai berikut:

1. Siram tanaman secara teratur. Usahakan untuk menyiram tanaman Brokoli setiap hari hingga tanahnya basah. Proses penyiraman harus mencukupi permintaan air tanaman. Untuk tanah kering, pengairan secara teratur sangat penting. Namun, jangan melakukan pengairan yang berlebihan dan menyebabkan pembanjiran.

2. Pilih waktu yang tepat untuk menyiram. Sebaiknya, Anda menyiram tanaman Brokoli di atas titik puncaknya, yaitu di tengah hari, sekitar jam 2 atau 3 sore. Saat menyiram, pastikan bahwa air mengalir ke dalam tanah dengan lancar dan tanah dibasahi dengan merata.

3. Hindari penyiraman larutan garam. Saat menyiram tanaman Brokoli, jangan menggunakan air hujan atau limbah cair yang kaya dengan garam yang dapat menurunkan absorbing nutrisi yang dibutuhkan tanaman.

4. Beri makan tanaman dengan aturan yang tepat. Setelah menyiram, berikan tanaman Brokoli makanan yang kaya akan nutrisi, seperti pupuk organik atau pupuk kimia. Lakukan hal ini secara teratur agar bisa menjaga kualitas air tanaman.

5. Pemupukan dan rotasi tanaman. Jaga kelembaban tanah agar tidak kedap udara dengan merotasi tanaman sebelum memanen. Dengan begitu, tanaman juga akan mendapat pupuk dan air yang ia butuhkan.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama secara organik dan aman di tanaman brokoli akan sangat membantu untuk memastikan produksi yang tinggi, kualitas produk yang tinggi dan lingkungan yang sehat.

Salah satu metode pengendalian hama organik dan amandian Tanaman Brokoli adalah dengan metode nabati, yaitu suatu cara untuk memerangi hama tanaman dengan memanfaatkan bahan yang terdapat alam demi mengurangi jumlah bahan kimia. Berikut adalah beberapa bahan nabati yang dapat digunakan untuk pengendalian hama tanaman brokoli:

1. Kemangi: Satu cara efektif untuk mencegah hama tanaman brokoli adalah dengan menumbuhkan tanaman kemangi di sekitar tanaman brokoli. Tanaman ini memancarkan aroma yang menakutkan bagi beberapa hama. Kemangi juga berfungsi menghindari kekeringan tanah yang dapat disebabkan oleh hama.

2. Garam: Garam yang terbuat dari garam laut dapat digunakan sebagai pestisida nabati yang efektif untuk memerangi hama tanaman brokoli. Campurkan 1 sendok teh garam laut dengan setengah liter air, lalu semprotkan campuran ini di sekitar tanaman brokoli.

3. Air hangat: Bathumkan air hangat untuk membasmi hama seperti trip dan ulat yang sering di dapati pada tanaman brokoli. Gunakan air mendidih untuk hasil maksimal pengendalian hama.

4. Ekstrak jeruk: Ekstrak air jeruk dapat digunakan untuk pengendalian hama tanaman brokoli. Campurkan satu sendok teh air jeruk dengan setengah liter air, lalu semprotkan campuran ini di sekitar tanaman brokoli.

5. Kristal abu kayu gergaji: Anda juga dapat menggunakan kristal abu kayu gergaji untuk mencegah hama. Campurkan 20 gram abu kayu gergaji dengan setengah liter air dan semprotkan campuran ini di sekitar tanaman brokoli untuk membasmi hama tikus.

Demikianlah cara untuk mengendalikan hama tanaman brokoli dengan cara organik dan aman. Semoga bermanfaat.


Penyulaman

Proses pergantian bibit jika ada bibit yang rusak pada tanaman Brokoli adalah:

1. Pertama-tama, tanaman harus diperhatikan dengan cermat untuk mendeteksi adanya tanaman yang tidak sehat. Tanaman yang rusak biasanya memiliki daun yang kuning, busuk, maupun retak-retak. Jika ada tanaman yang rusak, maka harus segera dihilangkan dari lokasi pertumbuhan.

2. Setelah tanaman yang rusak tertangani, persiapkanlah bibit yang sehat dan baru. Pastikan bahwa bibit telah disiapkan dengan benar dan telah siap untuk ditanam.

3. Tanah yang telah dibersihkan dari tanaman yang rusak harus diberi pupuk atau pupuk NPK dengan rasio yang tepat. Ini akan memastikan bahwa tanah memiliki nutrisi yang tepat bagi tanaman baru.

4. Setelah tanah telah dipupuk, bibit yang baru harus ditanam dengan segera, dan pastikan bahwa tanah telah ditutup kembali dengan baik.

5. Tanaman baru harus disiram secara teratur dan jangan lupa untuk memberinya sinar matahari yang cukup dan suhu yang tepat.

6. Amati tanaman baru tersebut untuk memastikan bahwa tanaman tidak menderita penyakit yang sama seperti yang menyerang tanaman sebelumnya.

7. Setelah mengikuti proses ini, tanaman baru tersebut siap untuk berbunga dan tumbuh dengan baik.


Pemanenan

Tanaman brokoli adalah salah satu tanaman organik yang ditanam di kebun atau taman. Proses panen tanaman brokoli dimulai dengan tanda kesiapan panen. Tanda ini adalah tumit-tumit pada kepala tanaman yang mulai berubah menjadi hijau tua dan mulai merekah. Titik ini adalah saat yang tepat untuk memanen tanaman. Tanaman brokoli dapat dipanen setelah umur sekitar 8-10 minggu setelah benih ditanam. Ke arah terakhir, saat panen, ukuran buah harus mencapai 3 inci sampai 4 inci.

Selain itu, perhatikan juga daun tanaman. Daun akan menjadi lebih tebal selama proses pertumbuhan dan jika Anda melihat daun yang terlalu tebal dan mekar, itu artinya tanaman sudah siap untuk dipanen. Jika daunnya sudah mulai layu, itu berarti panen telah terlambat dan buahnya kurang bernutrisi.

Untuk tanaman brokoli yang ditanam secara organik, terdapat beberapa tahap tambahan yang perlu Anda lakukan untuk memastikan bahwa hasil panen adalah berkualitas. Anda harus memonitor kebun dengan hati-hati dan mengontrol hama serta penyakit. Gunakan bahan bertanda organik seperti pupuk dan pestisida berbahan dasar tanaman untuk membantu mengendalikan gangguan hama dan penyakit. Juga, Anda harus mengirimkan sampel ke laboratorium untuk analisis residu pestisida. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tanaman brokoli tidak terkontaminasi dengan ingredien yang berbahaya.


Perawatan lanjutan

Perawatan lanjutan pada tanah bekas tanaman Brokoli adalah:

1. Persiapan penanaman selanjutnya: Pada fase ini perlu dilakukan penyiangan bersih serta pemotongan, pencabutan sisa tanaman Brokoli lama dan buang sampah lainnya dengan bijaksana. Selain itu, buatlah lubang atau bedengan untuk berpenghuni tanaman selanjutnya.

2. Persiapan tanah berkelanjutan: Setelah bersih, lalu lakukan proses penggemburan dan penggaraman bersama pupuk kandang atau pupuk yang lain untuk menjaga agar tanah masih subur dan tingkat keasaman tanah tetap stabil.

3. Fumigasi: Fumigasi adalah suatu proses perawatan tanah yang berfungsi untuk membunuh organisme tanah seperti nematoda, jamur-jamur, patogen tanah, dan bakteri.

4. Pembersihan area tanam: Bersihkan dan bebaskan semua sampah yang ada di sekitar lahan, serta gunakan semprotan biopestisida untuk membasmi hama.

5. Aplikasi pestisida dan fungisida: Pestisida seperti sistemik atau biologik dapat membantu Anda dalam menghilangkan daun busuk, dan fungisida dapat membantu Anda dalam mengobati serangan jamur.

6. Penderidaan terus menerus: Penderidaan dapat membantu menjaga agar tanah tetap subur serta mendukung penyerapan air dan nutrisi pada tanah.

7. Beri tanaman pakan: Memberi pupuk dapat membantu memperkaya kembali nutrisi di dalam tanah. Usahakan untuk memberi pupuk dengan cara yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman.

8. Pemeliharaan tanah: Selain dibuat pemeliharaan rutin, Anda juga harus memonitor umur hidup tanaman. Hal ini berguna untuk mengetahui seberapa lama tanah dapat digunakan untuk menanam tanaman yang berbeda.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Labu Siam menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Asparagus menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Padi menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Tomat menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Lengkuas menggunakan Metode Organik