- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Pemkab Lumajang Canangkan Makan 2 Telur Tiap Hari Cegah Stunting

Keterangan Gambar : Pemkab Lumajang Cana
Lumajang - Pemerintah Indonesia saat ini sedang gencar melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting atau gagal tumbuh. Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati mengajak masyarakat mengkonsumsi dua telur, minimal dalam satu hari untuk mencegah tengkes (Stunting).
"Makan minimal 2 telur sehari, dinkes harus bertanggung jawab membeli telur. Saya titip pesan kepada tim anggaran untuk serius betul memberikan anggaran soal stunting ini. Apapun itu beli telur, beli daging,susu dan seterusnya," ujar dia saat Mencanangkan Gerakan Cukup Dua Telur untuk Turunkan Kasus Stunting, bertempat di Graha Nagara Bhakti Kantor BKD Lumajang, Rabu (12/7/2023).
Perempuan yang lebih akrab disapa Bunda Indah itu juga menyampaikan, bahwa pemberian ASI eksklusif pada buah hati merupakan langkah yang tidak kalah penting dalam pencegahan stunting. Dirinya memandang generasi muda saat ini terjebak steorotipe, bahwa susu formula lebih baik, nyatanya pemberian ASI Eksklusif sangat cukup memenuhi kebutuhan nutrisi buah hati.
"Untuk mencukupi nutrisi anak dalam kandungan, posyandu puskesmas untuk ibu yang kontrol itu diberikan gizi untuk anak dalam kandungan, dengan melakukan pemeriksaan rutin kalau ada bayi yang baru lahir langsung periksa bayi secara rutin," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Lumajang Musfarina Thoriq (Ning Farin) mengungkapkan, bahwa dirinya menyambut baik gerakan yang digagas oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang.
"Gerakan Cukup Dua Telur Sehari, bukan hanya gerakan yang dilakukan oleh pemerintah dan mitra mitranya, akan tetapi masyarakat juga dapat ambil bagian penting untuk bersama-sama menurunkan stunting di Kabupaten Lumajang," ajaknya.
Ning Farin juga mengungkapkan, berdasarkan data kasus stunting dari Dinkes P2KB tahun 2020, disebutkan bahwa angka stunting di Lumajang cukup tinggi. Oleh karena itu, sebagai mitra Pemkab Lumajang, Tim Penggerak PKK memiliki inovasi GESIT atau Gerakan Sigap Stunting Ibu dan Balita Terdampingi.
"Gerakan gerakan ini adalah gerakan kebersamaan dengan satu tujuan bagaimana stunting di Kabupaten Lumajang bisa turun secara drastis," pungkasnya.(Kom/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang