- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Persawahan Selok Anyar Lumajang Jadi Lokasi Asyik Berburu Ikan Sidat

Keterangan Gambar : Persawahan Selok Any
Lumajang - Kawasan persawahan dan kolam-kolam di Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian ternyata menjadi surganya bagi para pemancing sidat. Para mancing mania banyak mendapatkan ikan jenis sidat yang dikenal sangat lezat dimasak.
Jauhari, salah seorang mancing mania dari Lumajang mengaku bermalam dengan 14 temannya di area kolam-kolam di Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian. Saat mancing di kolam-kolam yang sudah dibuka untuk umum, ternyata dirinya dan teman-temannya juga strike ikan sidat.
Dalam semalam, dirinya dan teman-temannya dapat 14 ekor sidat dengan ukuran sedang. Lokasi di persawahan dan kolam-kolam bekas galian pasir besi tersebut ternyata cocok bagi ikan sidat karena makanan alaminya masih cukup melimpah. Jika dikembangkan, lokasi tersebut bisa jadi sentra dan bisa jadi wisata berburu sidat.
“Bisa jadi sentra dan bisa jadi wisata berburu sidat, karena belum ada di daerah-daerah lain,” jelas Jauhari kepada Lumajangsatu.com, Jum’at (21/06/2024).
Jauhari berharap masyarakat bisa membudidayakan ikan sidat dan tidak melakukan perburuan dengan menggunakan potas dan setrum. Sebab, akan membunuh bibit sidat kecil dan akan mengurangi populasi semua ikan yang ada di sungai. “Kalau bisa dibudidayakan maka akan jadi sentra,” terangnya.
Sementara itu, Bahul salah seorang warga setempat menyatakan bahwa kawasan persawahan di Selok Anyar sejak dulu memang banyak ikan sidatnya atau orang setempat menyebutnya dengan nama uleng. Namun, karena banyaknya perburuan menggunakan potas dan setrum, akhirnya populasi ikan sidat dan ikan-ikan lainnya berkurang di sawah dan sungai-sungai di pinggir pesisir pantai selatan.
“Jadi sawah di Selok Anyar seperti rawa-rawa, jadi sejak dulu memang banyak ikan sidatnya,” pungkasnya.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa