- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Pj Bupati Lumajang Lihat Tapal Batas Tumpak Sewu Pronojiwo

Keterangan Gambar : Pj Bupati Lumajang L
Lumajang - Pj. Bupati Lumajang Indah Wahyuni, melihat Pilar Batas Acuan Utama (PABU) Malang-Lumajang, khususnya di PABU 50 dan PABU 51. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang muncul terkait penentuan batas lokasi wisata Tumpak Sewu. Kegiatan tersebut dilaksanakan, Senin, (08/01/2024).
Usai kunjungan, Pj. Bupati Lumajang menyampaikan, bahwa permasalahan yang terjadi merupakan konflik yang sudah berlangsung cukup lama. Oleh karena itu, perlu adanya mediasi antara Pemerintah Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.
"Permasalahan ini muncul karena wilayah wisata kita (Malang-Lumajang) berbatasan. Saya berharap dapat segera dicari solusi, dan kedepannya, wisata Tumpak Sewu bisa dikelola bersama seperti wisata Ijen, Bromo, dan tempat wisata lain yang berbatasan," ujar dia.
Konflik tersebut bermula dari pengelolaan wisata antara warga Sidorenggo Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang dan masyarakat Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang terkait penarikan tiket masuk wisata Tumpak Sewu.
Penarikan tiket masuk dilakukan di dua titik, yaitu pintu masuk Tumpak Sewu oleh Pokdarwis dan BUMDes Sidomulyo, serta oleh warga Desa Sidorenggo di aliran menuju air terjun Tumpak Sewu.
Oleh sebab itu, Pj. Bupati Lumajang meminta pengelola untuk memperbarui regulasi terkait pembayaran tiket masuk bagi para pengunjung wisata Tumpak Sewu.
"Saya minta pada BUMDes dan Pokdarwis, bagi pengunjung yang sudah membayar bisa langsung dipakaikan gelang sebagai tanda pembayaran. Dengan begitu, pengunjung yang sudah memakai gelang tidak akan ditarik lagi," tegasnya.
Dalam upaya penyelesaian konflik, Pemerintah Provinsi Jawa Timur turut hadir melalui Bappeda dan Biro Pemerintahan Provinsi Jawa Timur.
Yuyun juga menyatakan akan menyusun langkah-langkah tegas guna mencegah terulangnya konflik serupa di masa mendatang.
"Kami akan mendalami lebih lanjut, dan jika memungkinkan, kami akan menyiapkan Perjanjian Kerja Sama dengan syarat pengaturan yang jelas bagi pengelola, baik dari Desa Sidomulyo Kabupaten Lumajang maupun Desa Sidorenggo Kabupaten Malang yang terlibat," pungkasnya.(Kom/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang