- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Polres Lumajang Bersama Wartawan Gelar Nobar Film Sayap-sayap Patah

Keterangan Gambar : Polres Lumajang Bers
Lumajang - Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka Darmawan mengajak para awak media nonton bareng Film Sayap-Sayap Patah di Gedung Bioskop Mopic di Plaza Lumajang. Nobar bersama awak media ini dalam rangka wadah silaturahmi dan komunikasi antara Polri dan Awak Media di Kabupaten Lumajang.
Namun piramida hari ini sangat berbeda dengan nonton film bersama dengan judul Sayap Sayap Patah yang menceritakan peristiwa kejadian di Mako Brimob Polri yang terjadi pada bulan mei 2018 silam.
Film sayap-sayap patah yang diperankan oleh Nicholas Saputra dan Ariel Tatum itu menceritakan kisah nyata seorang anggota Densus yang gugur ketika peristiwa kerusuhan di Mako Brimob. Peristiwa mengerikan itu terjadi pada 8 Mei 2018 silam dan tercatat sebagai sejarah kelam yang menyedihkan.
Dalam peristiwa itu ada 155 Narapidana terorisme yang mencoba membobol rutan Mako Brimob. Akibat insiden mengerikan tersebut, lima petugas Densus dinyatakan gugur dan beberapa narapidana teroris divonis hukuman mati.
Film besutan sutradara senior Rudi Soedjarwo ini menggambarkan kondisi ketika anggota Polri dalam melaksanakan tugas. Dalam film tersebut juga menampilkan ada sedikit perselisihan ketika istri sedang hamil dan minta ditemani suami ke rumah sakit, namun sang suami tak bisa selalu mendampingi karena melaksanakan tugas.
Kapolres Lumajang AKBP Dewa mengatakan bahwa di film ini juga ada pesan moral kepada masyarakat kaitanya dengan tindak terorisme dan ajaran-ajaran yang menyimpang tidak baik untuk tidak diikuti. "Banyak hal yang dapat diambil dan menjadi inspirasi bagi semua dari film ini" kata dia Senin, (29/8/2022).
Khususnya, pesan pesan kemanusiaan dari film tersebut. Nonton bareng ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap karya anak bangsa khususnya untuk memajukan perfilman Indonesia (Ind/red).
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Evaluasi Dilakukan Terhadap 718 Tenaga Pengajar Honorer di Lumajang