- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Atraksi 15 Penari International Dance Day di Pinus Poncosumo Lumajang

Keterangan Gambar : Atraksi 15 Penari In
Lumajang - Semangat dan keindahan seni tari menghiasi Wisata Hutan Pinus Poncosumo Kecamatan Candipuro, sebagai bagian dari perayaan Hari Tari Sedunia (HTS) atau International Dance Day. Dengan keikutsertaan sekitar 15 peserta dari berbagai daerah di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur acara tersebut menjadi momen penting yang dipelopori oleh Sanggar Tari Songo-songo.
"Acara ini merupakan inisiatif dari para seniman tari di Lumajang, yang dipimpin oleh Sanggar Tari Songo-songo," ungkap Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang, Zaenal Abidin saat ditemui di lokasi kegiatan pada Minggu (28/4/2024).
Pada kesempatan ini, beragam jenis tarian tradisional ditampilkan, termasuk Tari Remo, Tari Reog, dan Tari Topeng Kaliwungu.
Menurut Zaenal Abidin, kegiatan tersebut tidak hanya untuk memperingati Hari Tari Sedunia, tetapi juga sebagai wadah bagi para seniman untuk saling bersilaturahmi dan bertukar pikiran demi kemajuan kebudayaan Lumajang.
"Ini adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh para seniman sebagai bentuk silaturahmi dan diskusi tentang kemajuan kebudayaan di Lumajang," terangnya.
Zaenal berharap agar pemerintah terus mendukung dan mempromosikan kekayaan budaya Lumajang secara nasional dan internasional.
"Kebudayaan adalah identitas suatu daerah yang membedakannya dari daerah lain. Kami memiliki Topeng Kaliwungu dan Jaran Kencak. Kami berharap agar kemajuan budaya ini terus didukung, sehingga kebudayaan Lumajang dapat dikenal di tingkat nasional dan internasional," harapnya.(Kom/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Evaluasi Dilakukan Terhadap 718 Tenaga Pengajar Honorer di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang