Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Satu Korban Meninggal Dunia

By AdminLMJ 28 Jun 2024, 13:49:41 WIB | 👁 132 Pemerintah Daerah
Banjir Lahar Dingin Semeru Telan Satu Korban Meninggal Dunia

Keterangan Gambar : Banjir Lahar Dingin


Lumajang - Banjir lahar dingin Gunung Semeru terjadi aliran Sungai Glidk, perbatasan Kabupaten Lumajang dengan kabupaten Malang menelan korban jiwa, Rabu (31/1/2023) petang.

Korban meninggal dunia diketahui bernama Suparman, warga Desa Kabupaten Blitar merupakan operator ekskavator. Ia tewas diterjang banjir lahar dingin.

Saat kejadian, Suparman sedang melakukan aktivitas pertambangan pasir di Kecamatan Ampel Gading, Kabupaten Malang.

Menurut informasi yang di dapat dari Kapolsek Pronojiwo AKP Wahono Puji Santoso mengatakan bahwa Suparman sempat berusaha menepikan ekskavator yang dikendarainya. Namun, laju air datang lebih cepat hingga Supratman beserta ekskavator terseret derasnya banjir lahar. 

Sedangkan beberapa warga dan pekerja sempat meneriaki korban agar segera menepi sebelum akhirnya terseret.

"Setelah banjir reda warga melakukan pengecekan ke kskavator yang sudah terseret beberapa meter dari lokasi awal. Namun, korban tidak ditemukan," ujarnya.

Korban berhasil ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa setelah warga melakukan penyisiran sejauh 7 kilometer.

"Saat ditemukan tubuh Supratman tertimbun material vulkanik yang terbawa derasnya banjir lahar Gunung Semeru," terangnya.

Korban ditemukan sejauh 7 kilometer tepatnya di Blok Wareng, perbatasan antara Desa Sidomulyo dan Taman Ayu.

"Setelah dilakukan evakuasi, korban langsung dibawa ke rumah duka yang ada di Blitar," tutupnya.

Sementara, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengimbau, para penambang dan warga yang beraktivitas di sekitar sungai yang dialiri lahar semeru untuk segera keluar dari area sungai begitu cuaca sudah tampak mendung.

"Kami imbau agar warga tetap tenang dan terus meningkatkan kewaspadaan, khususnya yang beraktivitas di sekitar sungai, resiko banjir itu nyata meski pun waktu dan intensitasnya belum bisa di prediksi," imbaunya (Ind/red).



Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.

Baca Artikel Lainnya :

  1. Evaluasi Dilakukan Terhadap 718 Tenaga Pengajar Honorer di Lumajang
  2. Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
  3. Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
  4. Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
  5. Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi




View all comments

Write a comment

Kanan - Iklan Sidebar