- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Diduga Sering Peras Kades di Lumajang, Oknum LSM Probolinggo Ditangkap Polisi

Keterangan Gambar : Diduga Sering Peras
Lumajang - Oknum anggota LSM bernama Muhammad Soni (32) dan Syaefudin (27) warga Probolinggo ditangkap oleh Satreskrim Polres Lumajang lantaran kerap melakukan pemerasan kepada salah satu Kepala Desa yang ada di Lumajang. Dalam aksinya kedua tersangka tersebut menakut-nakuti dan mengancam akan membongkar dugaan korupsi.
Menurut Wakapolres Lumajang I Komang Yuwandi Sastra SIK dalam konferensi persnya menjelaskan terkait penangkapan oknum tersebut. Saat itu kedua tersangka mendatangi Kantor Desa Jambe Kumbu Kecamatan Pasrujambe untuk meminta uang sejumlah Rp 56 juta.
Sebelumnya tersangka ini telah menghubungi Kades melalui saluran telepon, menuduh Kades telah melakukan korupsi terkait sumbangan dana hibah hewan karena tidak disalurkan kepada masyarakat. Namun pihak Kades sudah menjelaskan dan memberikan bukti bahwa dirinya tidak melakukan hal haram tersebut.
Kedua tersangka ini berbagai cara melakukan pemerasan dan pengancaman kepada Kades Jambe Kumbu Subaeri. Akhirnya pihaknya menyanggupi akan membayar sebesar Rp20 juta.
Ketika uang tersebut sudah diserahkan kepada kedua tersangka dan meninggalkan Balai Desa. Para warga langsung mengamankan pelaku dan diserahkan ke Polres Lumajang.
Dari kejadian tersebut pihak kepolisian terus melakukan pendalaman, terlebih menggunakan atribut KPK Tipikor. Perbuatan pelaku ini termasuk mencoreng LSM lain yang sudah bekerja baik untuk masyarakat. Terlebih pelaku hanya lulusan tingkat SMP saja.
"Pelaku ini benar-benar KPK atau dijadikan kedok saja sebagai oknum anggota LSM" Kata Kompol I Komang Jumat, (23/6/2023).
Atas perbuatannya kini tersangma dijerat dengan Pasal 368 KUHP tentang pemerasan dan pengancaman, hukumannya sekitar 9 tahun penjara (Ind/red).
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD