- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
DPRD Lumajang Evaluasi Program Seragam Gratis dan Santunan Kematian

Keterangan Gambar : DPRD Lumajang Evalua
Kedungjajang - Wakil Ketua DPRD Lumajang H. Bukasan dan Ketua Komisi A DPRD Ir. Gatot Sarworubedo menemui para aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang. Para mahasiswa menggelar aksi ke gedung dewan untuk menyampaikan sejumlah kritik atas kinerja wakil rakyat itu, Kamis (21/09/2023).
Bukasan menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa DPRD terus melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program-program Pemkab Lumajang. Seperti program seragam gratis dan santunan kematian yang juga menjadi catatan dari mahasiswa PMII.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, bahwa seragam gratis akan dilakukan evaluasi, karena pemberian seragam berupa kain diberikan kepada semua siswa. Padahal, siswa-siswa yang diberi seragam ada yang mampu dan ada yang tidak mampu.
Seharusnya, pemberian seragam gratis harus dipilih hanya untuk siswa dari kalangan ekonomi tidak mampu saja. Jika program tersebut diperbaiki, maka bantuan bagi siswa kurang mampu akan lebih besar, semisal bisa merupa seragam, bantuan transport ke sekolah dan bantuan lainnya.
“Seragam gratis, kan masuk 20 janji politik Bupati dan Wakil Bupati, karena sudah selesai masa kepemimpinannya, maka program tersebut akan kita evaluasi,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Kemudian untuk santunan kematian, harus dikhususkan bagi keluarga tidak mampu saja dan prosesnya harus dipermudah. Sebab, selama ini proses pencairan bantuan kematian cukup sulit dan lama.
“Kalau diberikan tanpa melihat kaya dan miskin, maka akan muncul calon yang menguruskan santunan kematian. Karena warga yang mampu biasanya tidak akan mengurus santunan kematian,” pungkasnya.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru
- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang