- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Harga Petai Ranuyoso Lumajang Anjlok

Keterangan Gambar : Harga Petai Ranuyoso
Lumajang - Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang memiliki banyak hasil perkebunan dengan kualitas super. Ada buah Nangka, Alpukat, Pisang, Petai dan lainnya. Namun, harga jual hasil perkebunan tersebut tidak stabil, melainkan fluktuatif, bisa sangat mahal tapi juga bisa sangat murah.
Hal itu yang saat ini dialami oleh petani Ranuyoso yang memiliki petai. Memasuki masa panen raya, harga petai di Pasar Buah Ranuyoso anjlok. Padahal dua minggu lalu harga petai masih relatif stabil, yakni di angka Rp. 10.000 sampai Rp. 12.000 rupiah per 10 lonjornya.
"Sejak minggu kemarin ini mas, harga petai terus turun, sampai di harga 5 ribu rupiah saja," ungkap Efendi, pedagang asal Desa Meninjo, Selasa (14/11/2023).
Efendi menduga, harga petai anjlok karena dipengaruhi oleh melimpahnya hasil panen dan tengkulak petai kupas mulai mengurangi permintaan. Dengan cuaca yang minim hujan, petai bisa berbuah maksimal dan menghasilkan banyak buah. "Selain disini (Ranuyoso), di Malang juga sedang panen," tambahnya.
Akibat anjloknya harga petai ini, sejumlah petani dan pedagang lokal terancam merugi sebab harga beli dengan harga jual berbanding jauh. Petani berharap, permintaan kembali normal dan harga petai juga berangsur membaik pada harga semula. “Semoga bisa kembali normal,” pungkasnya.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Jelajah Wisata Lumajang Bersama Komunitas Touring Motor
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang