- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Mami Ambar Ratu Mucikari Lumajang Dituntut 10 Tahun Penjara

Keterangan Gambar : Mami Ambar Ratu Muci
Lumajang - Wanita berinisial NS alias Mami Ambar (41) warga Desa Sumbersuko Kecamatan Sumbersuko telah mempekerjakan 29 perempuan, 6 diantaranya masih dibawah umur menjadi Pekerja Seks Komersial (PSK). Kasus perdagangan manusia itu kini memasuki meja hijau. Pelaku ditutut dengan 10 tahun penjara denda 120 juta subsider 6 bulan penjara dan harus membayar restitusi korban mencapai 1 Miliar.
Dalam sidang tersebut juga disaksikan oleh Bupati Lumajang Thoriqul Haq, karena kasus ini mendapatkan perhatian semua pihak dan didalamnya ada perdagangan anak. "Kasus ini tidak bisa dibiarkan karena merusak nama baik daerah," kata Cak Thoriq, Selasa (07/06/2022).
Sebelumnya sidang berlangsung mulai jam 11.00 WIB Mami Ambar harus merasakan duduk dikursi panas dan mendengarkan Jaksa Penutut Umum Ahmad Fahrudin membacakan pasal 182 ayat 1 Huruf A KUHP. Usai tuntutan tersebut dari pihak Mami Ambar merasa keberatan melalui pengacara Wiwin Suharni Kurnia SH.
"Kami keberatan dan akan mengajukan Pledoi tertulis dalam persidangan berikutnya Minggu depan," kata Wiwin.
Kepala Kejaksaan Negeri Lumajang Eko Riendra Wiranto mengatakan, dalam agenda sidang-sidang sebelumnya Mami Ambar selalu bersikap kooperatif dan mengakui menggeluti bisnis esek-esek di depan hakim dan jaksa. Namun yang sulit ditoleransi, Mami Ambar diduga sengaja melibatkan sejumlah gadis di bawah umur dalam menjalankan bisnis gelap tersebut.
"Makannya selain pidana, kami juga menuntut terdakwa terkena denda restitusi" kata Eko.
Atas perhitungan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban) dendanya sekitar Rp 1 miliar lebih 30 juta. Itu untuk pemulihan trauma korban, kalau tidak dibayar menjalani hukuman 3 bulan.(Ind/yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia