- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Mustofa Hilmi Petani Kopi Organik Tamanayu Pronojiwo Lumajang

Keterangan Gambar : Mustofa Hilmi Petani
Pronojiwo - Desa Taman Ayu Kecamatan Pronojiwo selain dikenal sebagai penghasil salak, juga sebagai pusat Kopi Organik. Kelompok Langgeng Tani 2 yang diketui oleh Mustofa Hilmi terus melakukan budidaya kopi jenis Robusta dan Excelsa.
"Kami sekarang banyak fokus ke budidaya kopi Excelsa," kata Mustofa saat ditemui lumajangsatu.com dirumahnya di Dusun Jogokereng Selatan, Desa Tamanatu Kecamatan Pronojiwo.
Lanjut dia, kopi excelsa dikenal budaya adaptasi dan tahan dari hama penyakit. Selain perawatan mudah, juga sangat cocok dengan lidah masyarakat Pronojiwo yang sejuk.
"Dulu kita Robusta, setelah Excelsa dikenalkan, banyak petani yang berminat mengembangkannya," jelasnya.
Berkebun dengan sistem Organik oleh Mustofa Hilmi bersama kelompo taninya sudah sejak lama dengan warisan kakek buyutnya. Konsistensi dalam berkebun organik, Mustofa Hilmi bersama kelompok tani Langger Tani 2 diganjar penghargaan dari Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar ditahun 2011.
Kepiawaian Mustofa Hilmi budidaya kopi Organik menjadikan rumahnya sering dikunjungi petani lainya untuk berdiskusi dan belajar. Bahkan, para petani dan pedagang kopi luar kota sering berkunjung.
"Apalagi kalo ada mahasiswa KKN dari luar kota dan Lumajang, jadi tempat jujukan untuk belajar," jelas bapak 2 anak itu.
Mustofa Hilmi dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik dengan memelihara Kambing. Bahkan, sistem intergrasi dengan kolam ikan.
Dalam berkebun kopi dan salah Organik, tambah Mustofa harus telaten dan banyak belajar. Bahkan untuk mengetahui kualitas sering ikut pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perkebunan dan Pertanian.
"Saya pernah belajar mengolah kopi di Puslit Kopi dan Kakao Jember dan di Balai Benih dan Perkebunan Jombang," paparnya.
Kopi Organik Taman Ayu mulai diminati luar kota. Kopi Lumajang terus menunjukan jati dirinya yang dulu sempat berjaya di era Kolonial. Meskipun kini, perdagangan kopi dunia masih dikuasi oleh Robusta dan Arabika. (Har/Har)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Jelajah Wisata Lumajang Bersama Komunitas Touring Motor
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang