- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Puluhan Hektar Lahan Tembakau di Lumajang Busuk Terendam Air Hujan

Keterangan Gambar : Puluhan Hektar Lahan
Lumajang - Cuaca buruk dengan hujan yang turun hampir setiap hari membuat petani tembakau di Lumajang meradang. Betapa tidak, puluhan hektar lahan tembakau yang sudah masuk musim pemupukan pertama (usia 30 hari) terendam air dan mati.
Dwi Wahyono, ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Lumajang menyatakan, hampir semua lahan tembakau terdampak akibat hujan yang turun beberapa hari terakhir. Yang paling banyak lahan terendam berada di Desa Bades Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang.
“Cuaca buruk ini banyak lahan pertanian tembakau rusak dan sudah pasti gagal panen,” jelas Dwi kepada Lumajangsatu.com, Selasa (04/07/2023).
Dalam satu hektarnya, petani yang menyewa lahan akan mengalami kerugian sekitar 25 juta rupiah. Jika pemilik lahan sendiri, kerugiannya lebih sedikit. “Rugi sekitar 25 juta, karena petani sudah masuk musim pemupukan pertama, artinya sudah keluar modal pemupukan juga,” terangnya.
Tembakau hanya bisa bertahan tak lebih dari 24 jam jika sudah terendam air. Setelah air surut, tembakau langsung layu dan membusuk. Tak ada yang bisa dilakukan oleh petani, selain mencabut tembakau dan menanami dengan tembakau baru.
“Solusinya adalah tanam tembakau baru, karena tembakau yang terendam air akan layu dan membusuk,” terangnya.
APTI akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Lumajang, mungkin bisa petani mendapatkan bantuan pupuk. Sedangkan untuk program asuransi tanaman tembakau nampaknya masih belum berjalan, sehingga belum bisa diharapkan. “Kita akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Lumajang dan juga Provinsi Jawa Timur,” pungkasnya.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia
- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi