Seminar Strategis 1.000 HPK sebagai Fondasi Emas untuk Generasi Unggul Tanpa Stunting
Pengasuhan pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang mencakup 270 hari masa kehamilan dan 730 hari setelah kelahiran hingga usia 2 tahun, telah dianggap sebagai masa emas yang tak ternilai bagi pertumbuhan otak dan fisik anak-anak.

Image: Seminar Strategis 1....

Pengasuhan pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang mencakup 270 hari masa kehamilan dan 730 hari setelah kelahiran hingga usia 2 tahun, telah dianggap sebagai masa emas yang tak ternilai bagi pertumbuhan otak dan fisik anak-anak.

Memahami urgensi fase tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang bekerja sama dengan BKKBN Provinsi Jawa Timur menggelar Seminar Internalisasi 1.000 HPK, sebagai langkah proaktif dalam mempromosikan Kampanye Imunisasi & Gizi (KIE) kepada seluruh lapisan masyarakat.

Saat membuka acara Seminar Internalisasi Pengasuhan Balita dalam rangka Percepatan Penurunan Stunting Kepada Masyarakat (KERABAT), di Graha Nagara Bhakti Kantor BKD Kabupaten Lumajang, Kamis (16/5/2024), Kepala Dinas Kesehatan P2KB Lumajang, dr. Rosyidah menyampaikan, bahwa ratusan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari Ketua TP PKK Kecamatan hingga Keluarga Balita/Baduta, Kader BKB, TPK, Insan Genre, dan PLKB, berpartisipasi aktif dalam acara ini.

“Ada banyak Stakeholders yang berpartisipasi aktif dalam acara ini. Tujuannya jelas, yaitu meningkatkan pemahaman kolektif tentang cara mengatasi masalah stunting dan memastikan bahwa anak-anak masa depan terjamin sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi,” ujar dia.

Seminar tersebut menghadirkan Rahayu Agus Triyono selaku Pj. Ketua TP-PKK Kab. Lumajang, Dr. Asih Retno Wulandari, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak Kab. Lumajang, dan Sri Wahyuni selaku Kader Center of Excellence Bina Keluarga Balita (CoE BKB).

Sementara itu, dr. Asih Retno Wulandari, Sp.A, salah satu narasumber acara menyoroti pentingnya peran orang tua dan masyarakat dalam memastikan masa 1.000 HPK berjalan dengan optimal.

"Seminar ini adalah langkah penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang urgensi 1.000 HPK dalam mencegah stunting. Anak-anak adalah investasi masa depan kita," ungkapnya dengan penuh semangat.

Pemerintah daerah juga mengucapkan terima kasih kepada perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur atas dukungan yang telah diberikan dalam kegiatan tersebut. Harapannya, upaya kolaboratif ini akan menghasilkan dampak positif yang signifikan dan membuka wawasan baru dalam pengetahuan serta pemahaman seputar stunting.

“Semoga, dengan komitmen bersama, stunting di Kabupaten Lumajang dapat segera diatasi. Ini bukan hanya tentang kesehatan fisik anak-anak, tetapi juga tentang menyiapkan fondasi yang kuat bagi generasi mendatang, untuk masa depan yang lebih cerah dan sejahtera,” harapnya. (Kominfo-lmj/An-m)

Sumber : https://portalberita.lumajangkab.go.id/main/baca/aXGNf5Rs

Baca Artikel Lainnya :