- Langkah Pemerintah untuk Mengatasi Masalah Ternak yang Terjangkit Penyakit Menular Kepada Manusia (PMK) Ditetapkan di Daerah Terpilih
- Bupati Lumajang Tetapkan Anggaran 3,4 Miliar untuk Pembangunan Infrastruktur Parkir di Pusat Kota
- Pantai di Daerah Pesisir Menjadi Tempat Berburu Buaya
- Lumajang Mengadakan Penerapan Sistem Pelaporan Online untuk Meningkatkan Pengelolaan Perhubungan dan Infrastruktur
- Bupati Lumajang Mengunjungi Pemandian Alam yang Diperbaiki untuk Memastikan Kualitas Layanan
- Kebakaran Mobil Terjadi di SPBU Sumberjati Lumajang, Identitas Pemilik Terungkap
- Vaksinasi Ditingkatkan di Lumajang Setelah Terjadi Kasus Kematian Sapi Akibat PMK
- Penangkapan Pelaku Pencurian Kendaraan Bermotor oleh Warga di Ranuyoso Lumajang
- Perubahan Jabatan di Polres Lumajang untuk Wakapolres dan Kasat Reskrim
- Kecelakaan Tragis di Jalan Raya Tukum Lumajang, Pelajar Terlindas Truk
Telegram Mengabdikan Data Pengguna Menurut Permintaan AS Setelah Penggawal Perusahaan Dikutuk di Per
Telegram Complies with More US Requests for User Data Following CEO’s Arrest in France: Report https://cryptonews.com/news/telegram-complies-with-more-us-requests-for-user-data-following-ceos-arrest/
Keterangan Gambar : Telegram Mengabdikan
Berikut adalah terjemahan artikel tersebut dalam bahasa Indonesia:
Telegram Menujukkan Kesetujuan dengan 900 Petunjuk dari Otoritas Amerika untuk Informasi Pengguna, Setelah CEO-nya Diperiksa di Perancis
Pavel Durov, CEO Telegram
Telegram telah menyediakan informasi seperti alamat IP dan nomor telepon untuk 14 petunjuk antara Januari dan September.
Menurut laporan 404 Media pada 7 Januari, Telegram telah memenuhi 900 petunjuk dari otoritas Amerika untuk informasi pengguna pada tahun 2024, dengan peningkatan yang signifikan setelah periksaan CEO-nya, Pavel Durov, di Perancis.
Durov dihentikan pada 24 Agustus oleh otoritas Perancis atas tuduhan bahwa Telegram telah digunakan untuk memfasilitasi kegiatan kriminal. Pada bulan Oktober, dia mengakui bahwa platform ini telah membagikan informasi pengguna dengan otoritas setelah permintaan sejak 2018, sesuai dengan kebijakan privasi Telegram.
Meskipun peristiwa tersebut terjadi, Telegram tetap populer dengan lebih dari 950 juta pengguna aktif bulanan pada bulan September 2024, termasuk hadirnya yang signifikan dalam komunitas kripto. Pada bulan Oktober, Telegram mengumumkan bahwa platform akan mendirikan kantor lokal di Kazakhstan.
Pada saat itu, Menteri Zhaslan Madiyev mengatakan bahwa kehadiran Telegram di Kazakhstan akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kontrol dan pengawasan konten di platform.
Telegram telah mengambil langkah-langkah untuk menangani kekhawatiran regulasi, termasuk peningkatan pengawasan di negara-negara lain. Pada akhir Agustus, otoritas Perancis mengindikasikan Durov atas tuduhan bahwa Telegram tidak cukup untuk mencegah kegiatan kriminal di platform.
Sejak itu, Telegram telah mengimplementasikan beberapa langkah untuk menangani kekhawatiran tersebut, termasuk membagikan informasi pengguna, seperti alamat IP dan nomor telepon, dengan otoritas ketika diperlukan.
Platform juga telah melakukan perubahan signifikan pada mesin pencari, menghapus konten yang tidak pantas dan menggunakan inteligensi buatan untuk mendeteksi dan memblokir konten ilegal.
Telegram juga telah meluncurkan fitur baru yang memungkinkan pengguna untuk mengubah hadiah menjadi token tidak berganti (NFT), memungkinkan trading dan kepemilikan di platform blockchain.
Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengubah hadiah menjadi NFT dengan atribut yang dapat diatur, sehingga setiap item dapat unik. Upgrading memerlukan Telegram Stars, mata uang digital Telegram, untuk membayar biaya blockchain.
Lebih dari 20 jenis hadiah digital dapat diubah menjadi NFT, termasuk item seperti Jelly Bunny dan Santa Hat.
Perusahaan keamanan blockchain, Scam Sniffer, baru-baru ini mengidentifikasi skema baru yang menggunakan bot Telegram untuk menargetkan pengguna kripto.
Scammers menggunakan bot palsu untuk memanfaatkan pengguna Telegram dengan meminta mereka untuk memverifikasi akun mereka menggunakan bot bernama "OfficiaISafeguardBot", yang memungkinkan penyerangan malware.