- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
DPRD Lumajang Sebut PKL Jadi Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Keterangan Gambar : DPRD Lumajang Sebut
Lumajang - Pedagang Kaki Lima (PKL) menjadi salah satu penopang tumbuh berkembangnya perekonomian sebuah daerah. Semakin banyak tumbuh PKL dan dagangannya diminati, tentu akan tumbuh dan berkembang perekonomian masyarakat sebuah daerah.
H. Bukasan, Wakil Ketua DPRD Lumajang saat talk show di Radio Gloria FM bersama Diskopindag dan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) menyatakan bahwa PKL akan menempati daerah yang ramai. Jika ada keramaian, maka disitu juga akan tumbuh PKL untuk berjualan, seperti contohnya Alun-alun Lumajang.
Khusus perkotaan, semakin banyak orang mau berdagang maka masyarakat akan mandiri dan tak akan bergantung dari bantuan pemerintah seperti PKH dan lainnya. “Jika pemerintah ini tanggap dengan kondisi ini, maka keberadaan PKL pasti akan difasilitasi,” jelas politisi PDI Perjuangan itu.
Soal penataan dan pemberdayaan juga harus berjalan bersama dan harus ada kepastian agar tak muncul PKL liar dan harus kucing-kucingan dengan Satpol PP. “Nah, lokasi yang ramai itu perlu ditata, agar ada pertumbuhan ekonomi dan lokasi yang ramai juga tertata dengan rapi,” paparnya.
Plt. Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Lumajang Agus Siswanto, ST, MT menyatakan, lokasi PKL di daerah keramaian kota ada dua titik, yakni di Plaza Lumajang dan Alun-alun Lumajang. Sesuai aturan, daerah ruang terbuka hijau 10 persen bisa dibuat untuk aktivitas perdagangan atau bisa ditempati PKL. Saat ini, baru 3 persen saja yang digunakan untuk PKL.
“Jalan PB Sudirman jadi kawasan perdagangan dan jasa dan di Alun-alun maksimal 10 persen bisa ditempati PKL. Itu dari sisi tata ruang,” terangnya.(Yd/red)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Jelajah Wisata Lumajang Bersama Komunitas Touring Motor