Cara menanam Apel dengan metode Organik

Apel

Berikut ini adalah langkah - langkah yang harus di perhatikan dalam menanam Apel menggunakan metode Organik :

Lokasi Tanam

Lokasi yang paling cocok untuk membiak tanaman apel adalah lokasi yang kaya akan sinar matahari. Hal ini karena tanaman apel memerlukan cukup sinar matahari untuk menghasilkan buah yang baik. Tanaman apel lebih cocok berkembang di daerah subtropis dengan lingkungan yang cerah, hangat, dan kering. Untuk tanaman apel, tempat yang cocok yang paling diutamakan adalah lokasi yang terbuka. Lokasi terbuka dapat menyediakan oksigen yang diperlukan untuk tumbuhnya pohon. Selain itu, tanaman apel harus ditanam di lokasi yang tersedia aliran air yang baik. Tanaman apel juga harus ditanam di tempat yang bebas dari ancaman penyakit yang dapat ditularkan melalui air. Ada banyak tempat yang cocok untuk ditanami tanaman apel, tetapi salah satunya adalah lokasi yang sangat terkenal adalah Selatan Spanyol, Jerman Utara, Bulgaria, Sardinia, Polandia, Prancis, dan The Netherlands. Dengan kondisi lokasi yang cocok, tanaman apel dapat berproduksi dengan baik dan membuahkan panen yang bermanfaat.


Persiapan Tanam

Persiapan tanah merupakan tahap penting dalam menanam tanaman apel. Hal ini harus dilakukan dengan benar agar tanaman di masa depan dapat menghasilkan hasil yang optimal. Berikut adalah persiapan tanah yang harus dilakukan sebelum memulai pembibitan apel:

1. Pertama-tama, pastikan bahwa tipe tanah di lokasi adalah tanah yang ideal untuk tanaman apel, yaitu tanah yang kaya akan nutrient, memiliki pH netral (6,5–7,0), dan larut kering. Jika tidak, Anda harus melakukan tambahan penyuburan dengan menaburkan pupuk organik kaya kalium, Phosphor, dan nitrogen, serta abu sekam atau cinder.

2. Cuci tanah dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa pupuk kejahatan. Gunakan alat seperti canggih atau sikat rambut untuk membuat tanah menjadi licin dan bersih.

3. Gunakan alat seperti Garpu alat sehari-hari untuk memutar tanah dalam kedalaman 10 sentimeter. Hal ini akan memastikan bahwa struktur tanahnya teratur dan juga akan membantu menghilangkan gulma.

4. Beri tanah waktu untuk beristirahat di antara rutinitas tanaman sebelum memulai pembibitan tanaman apel. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas tanah.


Pemilihan Bibit

Bibit tanaman Apel yang sesuai dengan jenis tanaman yang ingin di tanam harus dipilih berdasarkan jenis apel, yang diinginkan. Pemilihan bibit berdasarkan kualitas organik memastikan bahwa tanaman yang diperoleh dari bibit akan sehat dan berkualitas. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih bibit yang organik adalah:

1. Pemilihan jenis varietas apel: Untuk memastikan bahwa bibit apel yang dipilih organik, pastikan untuk memilih varietas yang mendukung tanaman. Beberapa varietas apel yang dapat dipertimbangkan adalah Jonagold, Honeycrisp, dan Gala.

2. Ketahui lokasi pemeliharaan bibit: Apabila tersedia, periksa lokasi di mana bibit tanaman apel ini diperoleh untuk memastikan bahwa tidak ada proses buatan atau program budidaya yang tidak organik dipraktekkan di tempat tersebut.

3. Pemilik bibit: Pastikan untuk mencari tahu siapa pemilik bibit sebelum membelinya. Pemilik yang ahli dalam budidaya organik tanaman dan yang memenuhi persyaratan USDA identik dengan bibit organik yang disediakan.

4. Kurangi penggunaan pestisida: Pastikan bahwa bibit yang akan Anda tanam benar-benar dilindungi dari pestisida, semprotan, atau bahan buatan lain yang berbahaya. Hal ini dapat dilakukan dengan meyakinkan bahwa bibit apel tidak dikonsumsi berlebihan oleh hewan atau hama.

Itulah penjelasan tentang cara memilih bibit tanaman apel secara organik. Dengan mematuhi petunjuk ini, Anda akan mendapatkan tanaman apel yang sehat dan berdaya hidup yang tinggi.


Penanaman Bibit

Penanaman bibit Apel dapat dilakukan dengan cara menanamnya langsung ke tanah atau mengahancurkan bibit ke tanah. Proses Penanaman bibit Tanaman Apel adalah sebagai berikut :

1. Pilihlah lokasi yang tepat untuk penanaman bibit Tanaman Apel. Lokasi yang tepat adalah lokasi yang memiliki akses cukup sinar matahari, tanah lembab, dan tanah yang berdrainase baik.

2. Siapkanlah media tanam untuk menanam bibit Tanaman Apel. Media yang disarankan untuk tanaman Apel adalah tanah liat berpasir, tanah baja, dan serbuk gergaji. Pastikan juga bahwa tanah telah disemprot lah parasit dan hama.

3. Tanamlah bibit Tanaman Apel dengan kedalaman yang tepat. Anda dapat melakukan ini dengan cara menggali lubang setebal sekitar 20 cm di tempat yang telah Anda siapkan.

4. Letakkan bibit Apel dalam lubang tanah. Pastikan bahwa akar bibit tanaman Apel berada di bawah permukaan tanah dan ditutupi dengan beberapa inci pasir bebas.

5. Tahap terakhir adalah memberi makan Tanaman Apel setelahnya. Secara rutin beri makan tanaman apel dengan pupuk yang kaya nitrogen dan fosfor sesuai dengan petunjuk yang tertulis pada label pupuk. Hal ini akan membantu tanaman untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.

Untuk memastikan bahwa bibit Tanaman Apel tumbuh dengan sukses dan memiliki kesempatan hidup yang tinggi, anda juga perlu memastikan bahwa tanaman apel diberi cukup air, disiram secara teratur, mendapatkan pemberian makan yang sesuai, serta disediakan durasi penyinaran matahari yang cukup. Anda juga harus memastikan bahwa bibit tidak terkena hama ataupun serangan penyakit tertentu untuk memastikan bibit mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi.


Pemupukan tanah

Pemupukan tanah secara organik dalam menanam Apel adalah metode yang lebih ramah lingkungan menyajikan manfaat yang berkelanjutan untuk tanah. Umumnya, tanah yang menggunakan pemupukan organik memperoleh material organik yang diperlukan untuk meningkatkan kesuburan tanah. Berikut ini adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk memupuk tanah secara organik:

1. Lakukan penyiangan dan penggarukan tanah. Hal ini akan memungkinkan Anda untuk mengangkat dan memutar sisa-sisa tanaman atau tanah cadas sekaligus membendung komponen tanah yang ada.

2. Pasang sistem penyerapan air. Ini bertujuan untuk mengurangi kelebihan air agar tanaman Apel tidak mengalami kekeringan.

3. Tambahkan komponen organik seperti abu kayu, dolomite atau dolomit, batu kapur dan pupuk kandang. Komponen ini membantu dalam membawa nutrisi ke tanah yang sebagian besar berasal dari material organik seperti sisa-sisa dari hewan atau tanaman dan sampah organik.

4. Tatani tanah Anda dengan bakteri & fungi yang berfungsi sebagai bioremedial. Tanaman Apel sangat mengandalkan kehadiran bakteri & fungi dalam tanah untuk membantu tanaman mereka untuk berfungsi dengan baik.

5. Pasang keranjang tambahan untuk menjaga tanah dan komponen tanah tetap dalam keadaan subur. Ini merupakan salah satu cara yang baik untuk menjaga tanah dan mencegah masuknya materi asing yang tidak diinginkan.

6. Tanam benih yang berkualitas tinggi, yang tumbuh dengan baik di lingkungan berdasarkan tahun fenologis tertentu. Hal ini penting untuk menghindari hambatan pertumbuhan.

7. Lakukan pengamatan aktif untuk menghindari masalah penyakit atau hama yang bisa menyebabkan kerusakan tanah.

Itulah cara yang bisa Anda gunakan untuk memupuk tanah Anda secara organik, sehingga tanaman Apel yang ditanam bisa selalu sehat, subur dan maksimal. Semoga sukses!


Penyiraman Tanah

Penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati pada tanaman apel. Langkah-langkahnya adalah:

1. Tentukan volumenya. Kebutuhan air tanaman apel tergantung pada berbagai faktor, seperti jenis tanaman apel, kondisi lingkungan, kondisi cuaca, dan jenis media tanam. Volumenya bervariasi dari tanaman apel ke tanaman apel, tetapi sebagai panduan, rata-rata tanaman apel lapang membutuhkan 6 inci air per bulan.

2. Penyiraman tanaman secara merata. Pilih waktu penyiraman yang tepat. Penyiraman dapat dilakukan pada pagi hari dan sore hari. Pada tengah hari penyiraman dapat menyebabkan banyak air terpercik di seluruh pohon, dan dampaknya adalah meningkatnya kadar kelembaban.

3. Intensitas penyiraman secara bertahap. Interval penyiraman harus sedikit demi sedikit. Penyiraman harus konsisten dan mencukupi. Penggantian air harus diikuti dengan detik sampai media tanaman apel menyerap air yang cukup.

4. Jaga kualitas air. Untuk menjaga kualitas air, pilihlah air yang bersih dan tidak beracun. Air tanaman harus dicairkan dengan cukup jika terlalu alkali atau berminyak.

5. Tingkatkan kelembaban. Jika Anda merasa tanaman apel Anda memiliki kelembaban yang rendah, Anda bisa menambahkan pot atau kaleng . semprotan udara berair di sekitar tanaman. Ini akan membantu meningkatkan tingkat kelembaban.

6. Penyiraman secara langsung ke bawah tanaman. Demi optimalisasi produksi, penyiraman harus dipusatkan di sekeliling batang tanaman. Selalu pastikan bahwa air yang disiram mencapai tanah yang tidak terlalu lembab sebelum mencapai batang tanaman.

7. pantau tingkat air. Setelah penyiraman, pastikan bahwa setelah beberapa saat air telah diserap oleh tanamannya. Jika air masih mengalir keluar dari lubang saluran tanah, berarti Anda terlalu banyak menyiram. Anda harus mengurangi tingkat penyiraman berikutnya.


Pengendalian Hama

Pengendalian hama dan penyakit tanaman apel secara organik dan aman meliputi tindakan-tindakan seperti berikut:

1. Penyemprotan dengan Air Bersih: Penyemprotan dengan air bersih secara rutin merupakan cara paling aman untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman apel. Air Bersih adalah air yang tidak mengandung alat pestisida apapun. Penyemprotan ini dilakukan setidaknya tiga kali dalam setahun.

2. Pemangkasan dan Penyiangan: Penyiangan dan pemangkasan rutin merupakan cara efektif untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman apel. Pemangkasan dilakukan untuk menghilangkan semua cabang yang rusak dan/atau mati. Penyiangan dilakukan untuk menghilangkan tanaman liar yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.

3. Metode Nabati: Metode nabati untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman apel adalah dengan menggunakan madu, tembakau, daun sirih, ramuan herbal dan bawang putih. Madu dapat digunakan untuk mengendalikan cendawan yang menyerang tanaman apel. Tembakau dapat digunakan untuk mengendalikan serangga pengganggu. Daun sirih dipotong dan direndam sebelum dicampur dengan air untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman apel. Ramuan herbal yang terbuat dari beberapa jenis tanaman dan tumbuhan herbal menjadi larutan yang efektif untuk mengendalikan hama. Bawang putih dipotong-potong dan dimasukkan ke dalam tanah sekitar akarnya untuk mengendalikan hama.

Metode-metode tersebut aman dan mudah didapatkan dan efektif untuk mengendalikan hama.


Penyulaman

Untuk proses pergantian bibit apel yang rusak, pertama-tama terlebih dahulu harus melakukan penyidikan menyeluruh untuk mengetahui alasan mengapa bibit tersebut rusak. Jika bibit tersebut rusak karena serangan hama, perlu dilakukan pengendalian hama untuk mengurangi risiko kerusakan. Yang kedua, tanaman dewasa baik tidak harus pencinta yang sesuai dengan bibit, tapi juga iklim di mana itu akan tumbuh. Jika iklim dan jenis tanah berbeda, ada kemungkinan bahwa bibit apel berbeda akan lebih cocok dengan kondisi setempat. Apabila terjadi pengendalian hama dan penyesuaian jenis bibit, maka selanjutnya adalah proses pergantian bibit itu sendiri. Proses ini termasuk merawat bibit baru pada waktu yang tepat, dan menanamnya dalam kondisi yang tepat. Setelah tanaman tumbuh, penyiraman rutin dan pemupukan harus dilakukan untuk mengontrol pertumbuhannya serta menjaga kualitas buah.


Pemanenan

Pemanenan tanaman apel secara organik adalah proses mengambil buah apel dari pohon apel secara alami. Proses panen organik ini menggunakan metode tradisional yang ramah lingkungan tanpa ada bahan kimia, pestisida, atau pestisida lain.

Pertama-tama, Anda harus menentukan tanda kesiapan panen. Panen apel yang dipanen secara organik biasanya berisi buah-buahan yang berwarna lebih gelap daripada warna yang biasanya dipanen. Periksa buah dengan teliti, pastikan bahwa bagian yang luarnya berwarna gelap tidak memiliki bagian lain dengan warna yang lebih terang atau berlubang pada bagian dalamnya. Jika ada, itu berarti buah itu sudah waktunya dibawa pulang, tanpa harus dipanen.

Kedua, pastikan untuk memperhatikan umur panen. Umur panen tergantung pada jenis apel yang Anda tanam. Apel musiman yang populer biasanya siap dipanen selama 10 hari hingga 2 minggu.

Ketiga, pastikan buah sudah berukuran. Apel akan berukuran yang sama untuk setiap pohonnya. Pastikan bahwa buah apel sudah berukuran cukup agar dapat menghasilkan hasil panen yang optimal.

Terakhir, pastikan Anda mengecek kesegaran buah apel. Rasakan dan pastikan bahwa buah apel yang akan Anda panen tidak terlalu lembek atau terlalu keras. Apel yang pas akan terasa empuk ketika ditekan jari dan tidak terlalu mudah hancur.


Perawatan lanjutan

Perawatan tanah lanjutan atau pemeliharaan berkelanjutan pada tanam apel meliputi beberapa langkah penting yang harus diikuti agar lokasi tanam tetap produktif dan menghasilkan hasil yang lebih banyak. Langkah-langkah yang tepat dalam pemeliharaan berkelanjutan antara lain:

1. Mengurangi Penggunaan Pestisida dan Zaacrobed

Pestisida dan zaacrobed yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan tanah dan dampak buruk pada kualitas air dan kesehatan manusia. Oleh karena itu, semua pestisida dan zaacrobed yang digunakan harus dibatasi dan digunakan hanya ketika benar-benar diperlukan.

2. Penggunaan Varietas Tanam Apel yang Tahan Keras dan Tanam Sound

Penggunaan varietas tanam apel yang tahan keras akan memastikan tanam tidak rusak oleh beban tambahan. Dengan memberi lokasi tanam intern yang baik, maka produksi akan lebih tinggi dan lebih berkualitas.

3. Pembersihan Lingkungan Tanam

Harus dilakukan pembersihan reruntuhan, sisa tanaman, arang, dan bahan lain yang ada di sekitar lokasi tanam. Hal ini dapat membantu mencegah jangkitan serangga dan jamur.

4. Perawatan Tanah

Penggunaan pupuk dan penyiraman tanah secara rutin penting dalam perawatan lahan tanam. Hal ini penting untuk memastikan ketersediaan nutrisi dalam tanah serta kualitas tinggi pada hasil tanaman. Dengan nutrisi tanah yang tepat, lahan tanam akan tetap produktif.

5. Penanaman Rumput

Ini penting untuk mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan meningkatkan kualitas air. Penanaman rumput juga penting untuk menjaga agar lahan tetap kaya nutrisi, sebagai penyerap nutrisi melalui akar dan menyediakan kelembaban dalam tanah.

6. Pengendalian Hama dan Penyakit

Pencegahan dan pengendalian hama dan miselium jamur merupakan salah satu metode perawatan lanjutan paling penting. Menanam rancangan yang tepat, melepas jalur hama, dan pembersihan lingkungan lokasi tanam akan mengurangi risiko kemungkinan serangan hama dan penyakit.

Tindakan-tindakan ini akan memastikan lokasi tanam tanam apel tetap produktif, meningkatkan hasil panen, dan memperbaiki kualitas tanah.


Baca Artikel Tanaman Organik Lainnya :

  1. Cara Menanam Padi menggunakan Metode Organik
  2. Cara Menanam Apel menggunakan Metode Organik
  3. Cara Menanam Kelengkeng menggunakan Metode Organik
  4. Cara Menanam Jagung menggunakan Metode Organik
  5. Cara Menanam Labu Siam menggunakan Metode Organik