- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Memori Historis Jalan Sariwangi, Jejak Persatuan dan Kearifan Lokal di Desa Tukum

Keterangan Gambar : Memori Historis Jala
Tukum, KIM – Di tengah gemuruh sejarah yang terukir di tepi jalan, Desa Tukum kembali mencatat langkah monumentalnya, terutama di Jalan Sariwangi. Keputusan warga lingkungan RT 006 Pandansari, didukung oleh tokoh masyarakat, untuk mendirikan sebuah gapura, telah menambahkan babak baru dalam kisah sejarah lokal yang kaya.
Walau gapura sudah tegak berdiri di RT 003 dan RT 004, namun semakin nyata kebutuhan akan simbol persatuan, mengingat RT 006 Pandansari yang berbatasan langsung dengan dusun Pandanwangi. Dengan hanya dipisahkan oleh jalan dan keberadaan SD Negeri Tukum 02, semangat untuk merajut kebersamaan semakin mengemuka.
"Ini adalah momen bersejarah bagi kami, warga Pandansari dan Pandanwangi, untuk bersatu dalam semangat yang sama," ujar Kepala Dusun Pandansari, Agus Wibowo saat diwawancarai di sela kesibukannya, Senin (26/2/2024).
Menurut Agus, Jalan Sariwangi bukan sekadar penghubung antardusun. Sejarah panjang masyarakat Desa Denok dan sekitarnya telah memberikan warna pada Jalan Sariwangi. Selain itu, jalan tersebut menjadi akses utama menuju Jalan Makam Tukum Lor, memberikan nilai historis yang tak ternilai bagi penduduk desa.
“Farid Wazdi adalah inisiator yang memberi nama jalan maupun Gapura Sariwangi, menggabungkan kata terakhir dari kedua dusun pandanSARI dan PandanWANGI,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua RW 002 Dusun Pandansari, Moh. Syaiful Rizal, menambahkan bahwa proses pembangunan gapura melibatkan kerja sama erat antara warga Pandansari dan Pandanwangi. Mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan, partisipasi aktif dari seluruh masyarakat setempat telah membuahkan hasil.
Lebih dari sekadar simbol fisik, Gapura Sariwangi mengandung makna yang lebih dalam. Masyarakat merefleksikan semangat gotong royong dan kebersamaan sebagai pondasi dalam membangun komunitas yang tangguh.
“Nama Jalan dan Gapura Sariwangi diresmikan tepatnya pada tanggal 17 Agustus 2022 lalu. Langkah ini menjadi momentum penting dalam menjaga dan mewarisi kearifan lokal serta persatuan di tengah dinamika modernisasi,” pungkasnya. (KIM Tukum Mandiri/Rul)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Jelajah Wisata Lumajang Bersama Komunitas Touring Motor
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang