- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Pemberdayaan Ekonomi Lokal, Masyarakat Desa Tukum Manfaatkan Lahan Pekarangan Kosong untuk Bertani

Keterangan Gambar : Pemberdayaan Ekonomi
Tukum, KIM - Proses pemanfaatan lahan pekarangan kosong di wilayah RT 025 RW 008 Desa Tukum berjalan sesuai rencana dan harapan, mulai dari perolehan izin pemilik lahan, pembersihan, hingga penyiapan lahan.
“Alhamdulillah, hari ini merupakan tonggak penting dengan berhasilnya penanaman sayur-sayuran seperti cabe, terong, tomat, kemangi, serta pohon kelor di pembatas lahan,” ujar Ketua RT 025 Desa Tukum, Joko Sri Mardiyanto saat dimintai keterangan di sela kegiatannya, Minggu (10/3/2024).
Joko juga menyampaikan, bahwa lahan kosong yang dikelola saat ini memiliki ukuran 20 x 20 meter, dan secara bertahap kedepannya seluruh lahan kosong yang ada direncanakan untuk dimanfaatkan.
Menurutnya, inisiatif tersebut menjadi bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekitar dan juga perekonomian lokal.
"Kami berharap ke depan bisa berhasil mewujudkan lingkungan RT 025 RW 008 yang asri, nyaman, dan mampu meningkatkan perekonomian dari hasil pengelolaan lahan pekarangan," katanya.
Selain itu, disampaikan Joko, bahwa dengan mengusung gagasan untuk menjadikan wilayah RT 025 sebagai "kampung kelor", diharapkan produk olahan berbahan dasar daun kelor bisa menjadi salah satu andalan yang tidak hanya memperkaya ragam kuliner lokal, tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
“Pemanfaatan lahan pekarangan ini mencerminkan semangat gotong royong dan kolaborasi antarwarga dalam membangun lingkungan yang lebih baik serta meningkatkan kesejahteraan bersama. Langkah ini sekaligus menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk pembangunan yang berkelanjutan,” pungkasnya. (KIM Tukum Mandiri/Rul)
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
- Penguatan Jaringan KKN di Malaysia oleh STKIP PGRI Lumajang
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD