- Penangkapan Lima Tersangka Kasus Ganja oleh Satresnarkoba di Lumajang
- Proyek Pembangunan Pasar Agropolitan di Gerbang Wisata Senduro Lumajang Hampir Rampung
- Pelantikan Resmi Indah-Yudha, Janji Mewujudkan Pemerintahan Lumajang Tanpa Korupsi
- Pengaktifan Kembali KUD di Lumajang untuk Memperkuat Perekonomian Desa
- Persiapan Mencetak Generasi Emas oleh Lembaga Parenting di Lumajang
- Aliansi BEM se-Lumajang Protes Program Efisiensi yang Dinilai Tidak Memenuhi Kebutuhan Dasar di DPRD
- Begal Mengintai di Klakah Lumajang Saat Hujan Turun
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Wisuda Akbar Seribu Santri Madin Digelar di Pendopo Arya Wiraraja oleh FKDT Lumajang
Pengecer Pupuk Subsidi di Lumajang Ditangkap Polisi

Keterangan Gambar : Pengecer Pupuk Subsi
Lumajang - Polres Lumajang berhasil mengungkap kasus penyelundupan pupuk subsidi sebanyak 10 ton berupa Pupuk Urea dan Phonska.
Kapolres Lumajang AKBP Boy Jeckson Situmorang menjelaskan dalam konferensi pers bahwa pengungkapan tersebut berhasil menetapkan tersangka seorang perempuan bernama Hunaebah (54) Desa Kalibendo Kecamatan Pasirian.
Pengungkapan ini berawal dari laporan masyarakat bahwa pupuk saat ini langkah. Setelah diselidiki ternyata pupuk dari distributor sudah dikirimkan ke pengecer, namun tidak sampai ke penerima yang semestinya.
Pada hari Sabtu, (15/7/2023) petugas berhasil menggagalkan penyelundupan tersebut ketika sopir dan sang pembeli mengangkut pupuk bersubsidi di Jalan Dusun Karanganyar Kecamatan Pasirian dengan truk Nopol N 9126 UZ.
Kemudian oleh petugas diamankan, setelah diinterogasi oleh polisi ternyata pembeli bukan termasuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). "Motif pelaku ini menjual dengan harga diatas HET" ujar AKBP Boy Senin, (17/7/2023).
Tersangka menjual pupuk tersebut dengan harga Rp 150.000 sedangkan harga aslinya Rp 112.500 untuk pupuk jenis Urea, kalau Phonska harga aslinya 115.000. Dari kasus ini pihaknya masih mengembangkan ditempat yang lain.
Pihaknya juga mengamankan barang bukti berupa kwitansi, data RDKK serta data penyaluran pupuk dari distributor ke agen petani.
"Data dilapangan ternyata dokumen tersebut telah disalah gunakan, para petani tidak mendapatkannya" tutupnya (Ind/red).
Artikel ini merupakan hasil ringkasan otomatis yang dihasilkan menggunakan teknologi AI. Kami tidak dapat menjamin keakuratan atau kelengkapan informasi yang disajikan. Kami menyarankan pembaca untuk memverifikasi konten ini dengan sumber yang lebih terpercaya. Kami juga tidak bermaksud jika ada kesamaan nama, tokoh atau instansi yang disebutkan dalam artikel ini. Artikel ini disediakan sebagai sarana belajar dengan tujuan untuk membantu pembaca dalam menganalisis informasi yang solutif.
Baca Artikel Lainnya :
- Dukungan Terhadap Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang dari Komisi A DPRD
- Ketersediaan Gas LPG 3Kg di Lumajang Diterapkan dengan Kebijakan Terbaru
- Cek Kesehatan Gratis Dimulai di Lumajang, Simak Keuntungannya
- Keberhasilan Pelaksanaan PKM Internasional di Malaysia
- Evaluasi Dilakukan Terhadap 718 Tenaga Pengajar Honorer di Lumajang